Indonesiasenang-, Bali Fashion Trend (BFT) 2025 kembali menegaskan posisinya sebagai salah satu panggung mode prestisius berskala internasional dengan menghadirkan karya para desainer nasional dan mancanegara. Digelar selama 18–21 Desember 2025 di Onyx Park Resort, Ubud, perhelatan ini menjadi ruang eksplorasi estetika, budaya, dan inovasi yang menyatu dalam satu narasi besar dunia fashion kontemporer.

Salah satu sorotan utama BFT 2025 datang dari desainer Debby Fauziyanto. Lewat label Debz, Debby Fauziyanto membawa koleksi bertajuk “NusaZen”, sebuah interpretasi streetwear yang berani, modern, dan sarat identitas budaya. Kehadirannya di Pulau Dewata bukan sekadar menampilkan koleksi terbaru, melainkan sebuah pernyataan artistik tentang bagaimana batik dan wastra nusantara dapat hidup berdampingan dengan gaya urban global.

Mengusung konsep streetwear dengan sentuhan kosmopolitan, NusaZen mematahkan pakem batik konvensional yang selama ini identik dengan busana formal. Debby Fauziyanto memadukan siluet tailored dengan permainan struktur yang dinamis, menghadirkan potongan asimetris yang tegas namun tetap fungsional untuk gaya hidup urban masa kini.

Inspirasi energi Harajuku terasa kuat dalam setiap detail koleksi. Palet warna hitam, putih, dan navy mendominasi, lalu dipertegas dengan aksen merah sebagai simbol keberanian dan karakter modern. “Koleksi ini tampil urban, ekspresif, dan penuh identitas”, ujar Debby Fauziyanto.

Menurut Debby Fauziyanto, warna dan potongan dipilih untuk merepresentasikan semangat generasi yang bebas berekspresi tanpa meninggalkan akar budaya.

Dari sisi material, NusaZen memperlihatkan kurasi yang matang. Semi wool bergaris, denim berkarakter, hingga katun ringan dipadukan dengan kain batik sebagai elemen utama. Perpaduan ini menciptakan tekstur visual yang kaya, sekaligus menegaskan dialog harmonis antara material modern dan seni tradisional Indonesia.

Keberanian Debby Fauziyanto dalam mengeksplorasi pola asimetris menjadi daya tarik tersendiri. Siluet yang dihadirkan memancarkan kesan independen, kuat, dan penuh kepercayaan diri. Setiap potongan busana seolah berbicara tentang kebebasan, menjadikan batik sebagai medium yang adaptif terhadap tren global tanpa kehilangan jiwanya.

Tidak berhenti pada busana, Debby Fauziyanto juga memperkuat narasi koleksinya lewat kolaborasi dengan brand sepatu legendaris Buccheri. Kolaborasi ini mengusung tema sustainable fashion, di mana potongan kain batik sisa produksi diolah kembali menjadi detail patchwork artistik pada sepatu. Langkah ini menjadi upaya konkret untuk mengurangi limbah tekstil sekaligus memberikan nilai estetika baru pada produk alas kaki.

Sinergi Debz dan Buccheri menghadirkan satu kesatuan tampilan runway yang kuat, streetwear berkelas berpadu dengan sepatu berkarakter, menyuarakan pentingnya keberlanjutan dalam industri mode modern. Kolaborasi ini memperlihatkan bahwa estetika dan tanggung jawab lingkungan dapat berjalan seiring.

Sebagai penutup presentasi, Debby Fauziyanto turut memberikan bocoran tren lewat koleksi kapsul Chinese New Year (CNY) 2026. Didominasi palet merah ikonis, koleksi ini dirancang untuk menghadirkan kesan festive, strong, dan refined, namun tetap menyatu dengan karakter urban NusaZen. Koleksi ini ditujukan bagi individu yang ingin tampil statement namun tetap elegan.

Dengan rekam jejak internasional, termasuk penghargaan Best Designer Australian Supermodel of the Year (ASOTY) 2023, Debby Fauziyanto terus konsisten mengangkat wastra nusantara ke panggung global. Partisipasinya di Bali Fashion Trend 2025 menjadi momentum penting dalam misinya menjadikan batik sebagai simbol gaya hidup modern yang dinamis, relevan, dan berkelas. (triyadi; foto debz)