Indonesiasenang-, Setelah hampir setahun vakum, Coconightman, trio folk asal Kuta Utara, Bali, kembali menyapa publik dengan merilis single terbaru bertajuk Sarirasa. Dirilis pada 6 Juni 2025 di berbagai platform streaming digital, lagu ini bukan sekadar pelepas rindu, tetapi menjadi bentuk pernyataan emosional: mereka belum habis, dan masih punya hal penting untuk disampaikan.
Sarirasa hadir sebagai lagu yang membisikkan kejujuran dengan nada lembut namun menggigit. Lagu ini membahas cinta, ikatan sosial, dan tekanan budaya, terutama pada generasi muda Indonesia yang sering dibebani oleh pakem-pakem kehidupan: menikah di usia tertentu, memiliki pasangan, dan mematuhi norma yang tak selalu cocok dengan realitas personal.
“Keharusan menikah di usia tertentu, cinta yang harus diraih, seolah tak ada ruang bagi mereka yang belum percaya pada cinta, cincin, dan tahta,” tulis mereka dalam rilisan resmi.
Uniknya, lagu ini tercipta dalam waktu kurang dari 10 menit.
“Jujur aja, aku bikin lagu ini kurang dari 10 menit,” ungkap Ucup, sang vokalis asal Jepara.
Kesegeraan dalam proses kreatif ini justru menambah kedalaman emosionalnya. Sarirasa lahir dari ruang yang personal dan jujur—itulah yang membuatnya terasa hangat, nyata, dan tulus.
Di Antara Nakal dan Dewasa
Beranggotakan Ucup, Rian, dan Rama, Coconightman menyebut Sarirasa sebagai lagu yang “nakal tapi dewasa.” Lagu ini adalah jembatan emosional antara energi bebas di album debut Mohon Doa Restu dan kedewasaan musikal dalam album kedua Menempuh Hidup Baru.
“Pengen kaya dulu lagi, kangen nakal lagi, tapi nakal dewasa,” ujar Rian, sang gitaris, menyoroti rasa rindu akan masa lalu yang bebas, namun tetap menyadari bahwa waktu terus berjalan.
Sarirasa tidak menjual kesedihan dramatis atau kegembiraan artifisial. Lagu ini lebih seperti teman lama yang duduk bersamamu di sore hari, menatap laut, dan berkata,
“Nggak apa-apa, semua orang punya waktunya sendiri.”
Kembali Tanpa Pretensi
Coconightman merilis lagu ini tanpa rencana besar atau target khusus. Mereka hanya ingin jujur.
“Kami nggak pernah sengaja pilih lagu ini buat jadi single, dan kami juga nggak pernah ekspektasi apa pun sama lagu-lagu yang kami rilis. Tapi justru karena itu, Sarirasa terasa tulus,” kata Rama, sang drummer.
Itulah mungkin yang menjadikan Sarirasa begitu kuat: kejujuran yang tidak dibuat-buat, tanpa lapisan marketing yang rumit, hanya suara hati yang disampaikan lewat musik.
Tersedia di Semua Platform Digital
Sarirasa dari Coconightman sudah bisa didengarkan di Spotify, YouTube Music, TikTok Music, Apple Music, dan Langit Musik sejak 6 Juni 2025. Lagu ini diharapkan bisa menjadi pelipur, pengingat, dan penguat bagi mereka yang merasa tidak sedang mengikuti arus sosial—dan justru memilih untuk tetap setia pada dirinya sendiri. (fathur; foto dpc)