Indonesiasenang-. Melakukan acara buka bersama dengan rekan media sudah menjadi agenda rutin disetiap bulan ramadan bagi Nina Septiana owner dan desainer dari brand Nina Nugroho. Kegiatan ini dilandasi dengan keinginan bersilahturahmi, dimana bukan hanya silahturahmi Nina Nugroho dengan rekan media, tetapi juga silahturahmi antara rekan media dengan rekan media lainnya.
“Dengan berbuka puasa sebagai ajang silahturahmi kita bisa berbagi cerita, kabar, saling menguatkan, dan menyuntikan semangat diantara kita semua. Ramadan 1444 H menjadi ramadan yang sangat penuh arti bagi aku”, ujar Nina Nugroho disela-sela kesibukannya di acara Ramadhan Runway 2023 dan berbuka bersama di Kota Kasablanka (15/04/2023).
Dalam acara berbuka puasa yang menjadi ajang silahturahmi ini juga sebagai ajang memperkenalkan Nina Nugroho dalam versi baru, Re Born atau #lahirkembali dalam artian Nina Nugroho ini sudah 6 tahun berkiprah, seiring berjalannya waktu dirinya sering mengikuti kondisi dan keadaan dari waktu-waktu yang kita jalani.
“Mengapa di bilang Re Born atau #lahirkembali ?. Secara pribadi aku ingin mengembalikan Nina Nugroho pada 'Khitohnya' atau pada ruangan/room nya. Karena selama beberapa tahun belakangan ini dengan banyaknya kejadian di Indonesia, seperti pandemi Covid - 19 dan berubahnya industri fashion itu mau tidak mau membuat aku pribadi sebagai pengusaha busana muslim mengikuti trend pasar. Pada saat proses mengikuti trend pasar tersebut plus mendengarkan banyak masukan dari konsumen, mau tidak mau kita harus bisa beradaptasi”, tutur Nina Nugroho.
Ditambahkan oleh Nina Nugroho, sekarang pandemi Covid -19 yang insyaallah bisa kita lewati dan saat ini masuk dalam tahap endemi, “Re Born nya atau #lahirkembali, aku kembali itu ingin membawa Nina Nugroho ke track awal, yaitu Nina Nugroho itu adalah brand busana muslimah untuk pekerja, yang menemani profesional muslimah di segmen kelas menengah, dan yang juga mempunyai pekerjaan yang sudah mapan dengan tingkat pendidikan yang baik”, katanya.
Dalam gelaran Ramadhan Runway 2023 yang dilaksanakan di Kota Kasablanka, Nina Nugroho mempersembahkan koleksi terbarunya bertajuk Monomega. Terinspirasi dari motif batik Megamendung khas Cirebon, Monomega menghadirkan busana dengan motif printing megamendung dalam warna monokromatik, hijau, hitam, coklat susu, marun dan lumeria yang unik.
Motif megamendung sendiri memiliki makna filosofi yang tinggi. Megamendung adalah salah satu motif batik yang purwa (tua) di Cirebon. Motif ini telah ada sejak sebelum Cirebon ada, baik sebagai pedukuhan (kampung) maupun sebagai institusi kerajaan. Secara makna dan filosofi, megamendung artinya pertanda turunnya hujan. Hujan merupakan keberkahan yang turun dari langit guna memberikan manfaat untuk seluruh kehidupan di bumi. Megamendung juga memiliki filosofi bahwa seorang pemimpin atau imam, harus turun ke bawah mengayomi dan memberikan manfaat untuk rakyatnya.
Makna lain dari megamendung adalah bahwa setiap manusia harus dapat menahan amarah pada dirinya pada saat dalam kondisi terpuruk, sedih dan tertekan. Nina Nugroho merilis koleksi Monomega sebagai penanda Re Born atau #lahirkembali, setelah berhasil bangkit dari pandemi.
Filosofi megamendung tersebut juga representasi semangat dari Nina Nugroho untuk bangkit dari keterpurukan paska pandemi yang juga dihadang oleh resesi global. Disini keberdayaan perempuan pelaku usaha kembali diuji, tantangan terbesarnya adalah bagaimana industri fashion dapat dimaksimalkan. Demi ketahanan ekonomi, bukan hanya dilingkungan terkecil di sekitar kehidupannya, tetapi lebih luas lagi, sebagai bagian dari upaya ketahanan ekonomi bangsa.
Selain makna filosofi yang melekat pada motif megamendung, Nina Septiana yang lahir dan besar di Cirebon juga mengamsalkan, pemilihan motif ini sebagai bagian dari upaya untuk kembali ke asal. Tak melupakan asal muasal dan turun membangun daerah dimana dilahirkan dan dibesarkan, menjadi bagian penting dari sejarah tanah dimana seseorang dilahirkan dan dibesarkan.
Koleksi Monomega kali ini terdiri dari 8 looks yang ditampilkan. Menggunakan bahan premium soft silk yang yang nyaman dan terlihat anggun saat dikenakan. Terdiri dari shirt, tunik dengan paduan pipe pants dan kullot, juga midi dengan padanan skirt serta dress. Dilengkapi dengan outer yang menambah kesan mewah dan elegan koleksi Monomega ini. Aksesori berupa kancing Swarovski baik di manset maupun di ujung kerah, menjadikan koleksi ini tampak mewah dan menawan.
‘’Saya berharap para wanita yang mengenakan busana Monomega ini akan mampu tampil sebagai seorang pemimpin yang mampu mengayomi dirinya dan lingkungan kerja tempat ia berkarya dan juga dunia di sekitarnya. Mengayomi dalam hal ini juga mampu bertahan dalam kondisi apapun. Selalu bersikap bijaksana, seperti awan yang mendung dan menyejukkan suasana”, pungkas Nina Nugroho. (lela; foto yayo/humasnn)