Indonesiasenang-, Setelah sukses menyelenggarakan Sound Of Gravedead x Malang Records Store Day 2024 pada pertengahan Juli tahun lalu, Gravedead dan Rekamjaya kembali melanjutkan semangat perayaan rilisan fisik musik melalui gelaran terbaru bertajuk Malang Record Market 2025. Acara ini akan berlangsung selama tiga hari pada 11–13 Mei 2025 di Indrokilo Art Space, Jl. Ki Ageng Gribig no.100, Lesanpuro, Kedungkandang, Kota Malang.
Mengusung konsep pasar rilisan fisik, acara ini menghadirkan berbagai lapakan yang menjual Compact Disc, kaset pita, piringan hitam, merchandise, hingga art-print. Tidak hanya itu, pertunjukan musik dari selektor dan band akan meramaikan suasana selama tiga hari penuh.
“Ini adalah kelanjutan dari agenda tahun lalu. Kami merasa masih banyak potensi kolaborasi yang belum tergarap maksimal. Makanya tahun ini kami hadir dengan format yang lebih luas dan program tambahan”, kata Adis dari Gravedead.
Beberapa program baru yang ditawarkan di Malang Record Market 2025 antara lain :
1. Self-Release Distribution, membuka kesempatan bagi musisi untuk menitipkan rilisan fisik mereka secara mandiri melalui sistem konsinyasi.
2. Maxi-Single Release, kolaborasi dengan Gaib Lab. dan Longspace Project untuk memfasilitasi rilisan dalam format kaset pita dan CD.
3. xhibition, menampilkan pameran fanzine dan ilustrasi dari para pegiat seni lokal.
4. Talkshow, sebagai ruang diskusi seputar industri rilisan fisik dan kancah musik independen.
Ditambahkan oleh Hilman dari Rekamjaya bahwa Malang Record Market 2025 tidak hanya menjadi ruang jual beli rilisan, tetapi juga perayaan dan penghargaan bagi para pekerja musik di balik layar. “Kami ingin mereka yang selama ini bekerja dalam sunyi juga mendapat sorotan. Dari pembuat zine, ilustrator, hingga produsen rilisan fisik, mereka semua bagian penting dari ekosistem ini”, jelasnya.
Gelaran ini turut menggandeng berbagai kolaborator lintas sektor seperti Hamzine (pameran fanzine), Envision Music Store (lapakan jajanrock), Gaib Lab. dan Longspace Project (produksi dan duplikasi rilisan), hingga Mada (visual dan ilustrasi). Untuk program gigs, Gravedead juga menggandeng Oath Artifact, Groath, dan Interlude Records.
Beberapa nama musisi yang akan tampil antara lain: Sukatani, Inheritors, Hallam Foe, Reconcile, Endrom (Kediri), Buzz, Misprize, dan Deep Sleep Over (Ngawi).
Tiket pre-sale telah dibuka sejak Maret dengan harga mulai dari Rp 75.000 dan akan naik menjadi Rp 90.000 untuk pembelian on the spot. Tiket dijual terbatas sesuai kapasitas venue.
“Di sini kami tetap merayakan rilisan fisik sebagai medium utama. Harapannya, ini jadi ruang bersama untuk merayakan musik dan semua bentuk kontribusi di dalamnya”, pungkas Hilman. (dewa; foto mrm)