Kue Pelite Penganan Spesial Kota Muntok

Kue Pelite Penganan Spesial Kota Muntok

Indonesiasenang-, Kota Muntok tak hanya memiliki cerita sejarah perjalanan bangsa, juga dijuluki sebagai Kota Seribu Kue. Jika berkunjung ke Muntok, hamparan kue terlihat dari seberang Masjid Jami’ dan Kelenteng Kong Fuk Miau, sebuah gerai kue khas Muntok yang dipadati aneka jajanan sungguh mengundang selera.

Salah satunya adalah kue pelite, yang merupakan penganan spesial di antara yang lain. Kue pelite merupakan salah satu makanan khas Bangka yang menjadi kegemaran Presiden Soekarno saat diasingkan di sana.

Berdasarkan catatan sejarah, Presiden Soekarno bersama para beberapa pejuang kemerdekaan lain diasingkan di Bangka pada tahun 1948-1949. Kue Pelite biasanya disajikan ketika Soekarno menggelar rapat rapat penting bersama tokoh bangsa lainnya. "Ibu saya termasuk yang kerap memasakkan kue itu. Kue pelite ini diolah dari tepung beras bersantan berwadah ”mangkuk” daun pandan”, ujar Chairul Amri Rani, salah satu tokoh masyarakat dan Ketua Muntok Heritage Community (MHC).

Penganan sejenis ini mirip penganan jojorong khas Banten atau kue tetu khas Sulawesi Tengah. Bedanya pada isian. Kue pelite diisi gula pasir, sedangkan jojorong diisi gula merah dan takir dibuat dari daun pisang. Kue pelite lebih mirip dengan kue Tetu yang juga diisi gula merah dengan wadah daun pandan. Kalau di daerah Jawa Tengah mirip dengan penganan bubur sumsum.

Kue pelite dibuat dengan cara sederhana. Adonan dibuat dari tepung beras, santan, dan garam. Diaduk-aduk hingga tercampur dan adonan mengental. Setelah itu, sediakan wadah takir dari daun pandan. Bagian bawahnya diberi gula untuk isian. Taburkan adonan ke dalam takir lalu dikukus.

Ketika disajikan aroma semerbak daun pandan menambah nikmat kue ini. Walau simpel, kenikmatannya terasa jauh dari bentuknya. Setelah menikmatinya, anda ingin menikmatinya kembali.

Bahan dan cara mengolah yang sederhana, kue Pelite menandakan kehidupan Presiden Soekarno jauh dari kemewahan. Di wisata kebangsaan, kue ini disajikan sebagai bentuk napak tilas keseharian Presiden Soekarno ketika diasingkan di Muntok. (rls; foto dok)


Share Tweet Send
0 Komentar
Memuat...
You've successfully subscribed to Indonesia Senang Dot Com - Semampu kita bisa dan lakukan keSENANGanmu
Great! Next, complete checkout for full access to Indonesia Senang Dot Com - Semampu kita bisa dan lakukan keSENANGanmu
Welcome back! You've successfully signed in
Success! Your account is fully activated, you now have access to all content.