Indonesiasenang-, Riuh tepuk tangan dan sorak penonton mewarnai puncak Jember Fashion Carnival (JFC) ke-23 pada Minggu (10/08/2025). Alun-Alun Jember menjadi lautan warna, di mana ratusan model dan penampil membawakan parade kostum raksasa dengan kreativitas tanpa batas, mengusung tema “Evoluxion: Dream, Evolve, Triumph”.
Gelaran yang telah berlangsung tiga hari ini menutup rangkaian karnaval dengan penampilan yang tak hanya memukau mata, tetapi juga menggetarkan rasa bangga akan kekayaan budaya. Presiden JFC, Budi Setiawan, menyebut tahun ini sebagai penyelenggaraan terbesar dalam sejarah JFC dari jumlah peserta, skala acara, hingga keragaman desain.
“Setiap tahun kami berupaya menjadi lebih baik, dan tahun ini terbukti menjadi yang terbesar sepanjang sejarah JFC”, ujar Budi Setiawan.
Menurut Budi Setiawan, kesuksesan JFC bukan hanya soal visual megah, melainkan juga hasil kolaborasi lintas sektor. Desainer muda, peserta, tim kreatif, dan para pendukung acara bersatu demi mengharumkan nama Jember di kancah nasional dan internasional.
“Dukungan penuh Bupati Jember, Muhammad Fawait, memastikan koordinasi berjalan mulus, fasilitas terpenuhi, dan agenda strategis seperti percepatan pengaktifan Bandara Jember ikut dipacu untuk mengokohkan Jember sebagai kota wisata budaya”, kata Budi Setiawan.
Rasa optimis disampaikan oleh Budi Setiawan bahwa dukungan pemerintah daerah akan membuat JFC tahun depan semakin kaya konten dan bertaraf internasional. “Kami sudah deklarasikan Jember sebagai kota fashion Indonesia dan dunia. Tahun depan, karnaval akan semakin megah dan memperkuat identitas Jember di mata dunia”, tegasnya.
Di tengah kemeriahan, Wakil Menteri Pariwisata Ni Luh Enik Ermawati yang akrab disapa Ni Luh Puspa menegaskan bahwa JFC adalah momentum strategis memperkuat citra pariwisata Jember di panggung dunia. Sejak pertama kali digelar pada 2003, JFC telah menjadi identitas kota ini dan masuk dalam Kharisma Event Nusantara (KEN), program Kemenpar untuk mendukung event berbasis kearifan lokal.
“Kharisma Event Nusantara diharapkan mendorong pergerakan wisatawan, baik nusantara maupun mancanegara. JFC diharapkan mampu menempatkan Jember sebagai destinasi wisata Indonesia di pasar dunia”, kata Ni Luh.
Ditambahkan oleh Ni Luh bahwa JFC 2025 sejalan dengan salah satu Asta Cita Presiden Prabowo Subianto: meningkatkan lapangan kerja berkualitas, mendorong kewirausahaan, mengembangkan industri kreatif, serta melanjutkan pembangunan infrastruktur. Tahun ini, pelibatan koperasi desa di sekitar Jember menjadi bukti nyata pengembangan desa wisata berbasis komunitas—bahkan diarahkan agar selaras dengan program Koperasi Merah Putih untuk memperkuat ekonomi desa.
Ditegaskan oleh Muhammad Fawait selaku Bupati Jember bahwa dukungan penuh Pemkab Jember untuk JFC. “Tahun ini adalah JFC terbesar sepanjang sejarah, dan tahun depan harus lebih besar lagi”, ujarnya.
Dengan dukungan penuh pemerintah, kolaborasi kreatif lintas sektor, dan semangat warga, JFC 2025 bukan hanya pesta kostum, melainkan juga etalase kekuatan budaya dan pariwisata Jember di panggung global. (damar; foto hjfc)