Indonesiasenang-, Sebuah film bergenre horor berjudul EVA Pendakian Terakhir akan segera menghiasi layar bioskop seluruh Indonesia pada 16 Januari 2025 mendatang. Film ini merupakan garapan sutradara Dedy Mercy dan dibintangi Bulan Sutena serta Kiesha Alvaro. Selain keduanya, beberapa artis yang membintangi film ini yakni Axel Matthew Thomas, Ilham Aji Santoso, Ashira Zamita, hingga Hanna Kinasih.

EVA Pendakian Terakhir menceritakan tentang 5 orang anak muda, yaitu Pasha (Kiesha Alvaro), Eva (Bulan Sutena), Nisa (Ashira Zamita), Vicky (Ilham Aji Santoso), dan Joni (Axel Matthew Thomas) yang menjadi leader kelompok mereka.  Sejak awal, mereka sudah melanggar pantangan atau larangan yang ada di gunung tersebut. Pergi dalam jumlah ganjil dan tidak mentaati ketentuan waktu pendakian.

Satu persatu gangguan bermunculan, sehingga membuat mereka terpisah ketika menyadari Eva hilang. Berharap mereka bisa membawa Eva pulang, namun rupanya justru takdir kematian menghadang mereka. Bahkan ada yang harus pulang tanpa nyawa.

Review Film

Film EVA Pendakian Terakhir sejatinya terinspirasi dari sebuah kisah nyata yang terjadi di Makassar. Hanya saja, dikarenakan beberapa pertimbangan, maka setting daerah dalam film diganti menjadi cerita di sebuah gunung di Jawa Tengah.

Dijelaskan oleh Produser Eksekutif Film Eva Pendakian terakhir, Anwar A Mattawape, “Kami melihat sesuatu yang universal. Meskipun kisah ini pernah terjadi di Sulawesi, hal serupa juga bisa terjadi di tempat lain”, ujarnya.

Disampaikan pula oleh Anwar A Mattawape bahwa adanya gerak tubuh yang menampilkan ekspresi jari telunjuk di depan bibir, sembari mengucap sstt. Menurutnya, ekspresi ini menandakan agar kita tidak perlu terlalu ribut atau gaduh saat berada di alam. Sebaliknya, semestinya kita dapat menyerap semua yang ada di sekitar, termasuk menghormati tradisi dan kearifan lokal.

“Kami ingin kedepankan etik kultural. Hal-hal yang dianggap tabu sejatinya penting untuk menjaga ekosistem. Tujuannya agar kita tidak bertindak seenaknya. Contohnya orang haid dilarang mendaki. Ini penting sebab bau darah bisa mengundang binatang buas. Demikian pula kita tidak boleh kencing sembarangan. Selalu ada pesan penting dibalik semua larangan itu”, jelas Anwar A Mattawape.

Bisa dibilang film EVA Pendakian Terakhir ini menawarkan horor yang dipadu dengan menggabungkan unsur psikis setiap karakter. Rasa kehilangan, belum ikhlas ditinggalkan, kesombongan manusia dan ketidak percayaan akan apa yang ada di sekitar kita bisa menjadi boomerang.

Tidak banyak karakter makhluk astral yang muncul, sehingga untuk yang ingin sensasi takut tipis-tipis, kamu bisa dapatkan di film EVA Pendakian Terakhir ini. Mungkin, karena terinspirasi dari kisah nyata, maka teror yang dibuat tidaklah seintens film horor fiksi pada umumnya. Konflik yang dibuat juga tidak terlalu rumit, dan dinilai banyak terjadi pada saat pendakian.

Dari segi alur cerita, sepertinya memang dibuat senatural mungkin. Tak berlama-lama menuju masalah utama dan to the point. Saking to the pointnya, ending dari cerita ini juga agak terlalu cepat. Mungkin akan lebih mengena lagi, jika ada adegan bagaimana sulitnya perjuangan tim SAR mencari mereka.

Meski begitu, akting dari Bulan Sutena sebagai Eva yang sedang kehilangan "separuh nyawa" dapat diperankan dengan baik. Belum lagi Kesha Alvaro yang sepertinya berusaha memberikan penampilan terbaiknya. Meski masih baru dalam dunia layar lebar, namun ia mampu mengekspresikan perannya kali ini.

Nah Sobat Senang, buat kamu yang suka mendaki gunung, film EVA Pendakian Terakhir bisa kamu pilih dalam list tontonan akhir pekanmu nih. Selamat menonton !. (kintan; foto praba)