Indonesiasenang-, Hasil survei terbaru dari Laboratorium Suara Indonesia (LSI) menunjukkan bahwa mayoritas masyarakat mendukung pengembangan Proyek Strategis Nasional (PSN) Rempang Eco City di Pulau Rempang, Batam. Proyek ini diyakini memiliki masa depan yang cerah dan berpotensi menjadi pusat pertumbuhan ekonomi di wilayah Indonesia Barat.
Menurut survei yang dilakukan terhadap 1.680 rumah tangga di Batam, 79,2% responden optimis bahwa proyek ini akan berkembang pesat, sementara 16,4% menilai proyek ini memiliki prospek yang baik. Sebaliknya, hanya 4,4% yang pesimis terhadap masa depan kawasan ini.
Dukungan masyarakat terhadap proyek ini sebagian besar didorong oleh harapan terhadap dampak positifnya terhadap ekonomi. Sebanyak 87,6% responden percaya bahwa proyek ini akan meningkatkan perekonomian daerah, khususnya di Kepulauan Riau. Selain itu, 78,8% meyakini proyek ini akan memperluas lapangan kerja dan mengurangi pengangguran.
Namun, ada beberapa kekhawatiran yang muncul terkait ketenagakerjaan. Sebanyak 409 responden menolak penggunaan tenaga kerja dari luar daerah, dan 32,9% berharap minimal 50% tenaga kerja yang direkrut berasal dari lokal.
Mengenai persyaratan pendidikan tenaga kerja, pendapat responden bervariasi. Sebanyak 21,1% sangat setuju bahwa tenaga kerja harus memiliki pendidikan tinggi, sementara 40,6% kurang setuju dengan persyaratan tersebut.
Proyek Rempang Eco City juga dinilai memiliki dampak sosial yang beragam. Sebanyak 74,7% responden merasa proyek ini tidak akan mengganggu budaya, adat, keamanan, dan kenyamanan masyarakat, meskipun 14,1% menyatakan sedikit terganggu dan 11,2% merasa terganggu.
Di sisi lingkungan, mayoritas responden mendukung proyek ini sebagai bagian dari upaya pelestarian alam. Sebanyak 77,3% percaya bahwa proyek ini akan menjadikan Batam lebih sehat dan ramah lingkungan, meskipun 7,6% khawatir akan adanya kerusakan lingkungan seperti pencemaran dan eksploitasi sumber daya alam.
Dari sisi ekonomi masyarakat, 77,4% responden meyakini bahwa proyek ini akan meningkatkan taraf hidup mereka. Sebanyak 27,2% bahkan memperkirakan pendapatan masyarakat akan meningkat drastis, sementara 50,2% memperkirakan peningkatan secara bertahap. Namun, 9,2% justru berpendapat pendapatan akan menurun, dan 13,4% menilai proyek ini tidak akan berpengaruh terhadap pendapatan mereka.
Selain itu, 66,1% responden percaya bahwa proyek ini akan meningkatkan biaya hidup, sementara 80,1% meyakini akan ada kenaikan harga tanah.
Secara keseluruhan, survei menunjukkan bahwa 79,1% rumah tangga di Batam mendukung pengembangan Rempang Eco City, sementara 11,2% kurang atau tidak mendukung, dan sisanya tidak memberikan jawaban.
Survei ini dilakukan secara independen oleh Laboratorium Suara Indonesia selama 12 hari, dari 2–14 Februari 2025, dengan margin of error ±2,21% dan tingkat kepercayaan 95%.
Hasil survei ini mengindikasikan bahwa proyek Rempang Eco City memiliki dukungan kuat dari masyarakat, terutama karena harapan terhadap pertumbuhan ekonomi dan pembukaan lapangan kerja. Namun, ada tantangan yang perlu diperhatikan, terutama terkait tenaga kerja lokal, dampak sosial, dan lingkungan. (damar; foto rec)