Indonesiasenang-, Dibuka dengan sajian jazz yang sangat intimate sehingga membuat telinga penonton jadi sangat nyaman. Alfado Jacob Trio, talenta muda jazz asal Solo hadir lewat komposisi ‘Flowing Like a Child’. Alfado lalu memperkenalkan kedua member lainnya dan melanjutkan penampilannya lewat komposisi melegenda karya Gesang yakni ‘Bengawan Solo’. Tampil selama hampir 40 menit berturut-turut Alfado dan kawan kawan membawakan ‘Enlightenment’, ‘Mercy’ dan di tutup ‘Entitled Souls’.
Satu yang paling di tunggu juga adalah kehadiran local hero kota Solo yaitu Elizabeth Sudira. Tampil dengan di dukung oleh formasi yang cukup lengkap, Elis berhasil menguasai audience untuk ikut bersenang-senang mengikuti lagu-lagu yang dihadirkannya. Tembang ‘Sukaria’ menjadi pembuka kehadirannya dan dilanjutkan dengan lagu Chrisye ciptaan Yockie Suryo Prayoga dan Junaidi Salad yakni ‘Juwita’. Elis yang tampil kali kedua di SCJ ini mengatakan bahwa SCJ 2018 adalah panggung besar pertamanya sejak dirinya berkarir. Dikesempatan tersebut Elis mampu menciptakan tembang manis berjudul ‘Kota Solo’.
Dirinya juga menghadirkan lagu ‘Tanah Kelahiran’ sebagai tembang anyar dan baru saja dirilisnya. Panggung SCJ lagi-lagi menjadi saksi sejarah kiprahnya, dimana lagu ini jadi kali pertama dihadirkan secara live. ‘Semerdu Lokananta’ dan ‘Rindu Solo’ menjadi lagu penutup penampilannya di panggung SCJ ke 12 ini.
Performer ke tiga adalah sajian musik humor Pecas Ndahe yang memang menjadi sajian unik sendiri di panggung jazz ini. Pecas Ndahe sedikit banyak membuat geer penonton lewat sajian musik dan celoteh mereka pada malam kemarin.
Apa yang dinantikan oleh penonton Solo City Jazz (SCJ) 2023 di Pamedan, Pura Mangkunegaran, Solo pada 4 Agustus 2023 akhirnya kesampaian. Hamparan luas depan panggung yang dipadati ribuan pengunjung seolah pecah tatkala trio Soegi Bornean yang digawangi oleh Fanny Soegiarto (vokal), Aditya Ilyas (gitar), dan Bagas Prasetyo (gitar) mulai hadir dipanggung.
Trio asal Semarang yang terbentuk pada April 2019 ini membuka panggung dengan intro tanpa menghadirkan sang vokalis. Barulah setelah satu menit kemudian terdengar alunan lembut Fani Soegiarto yang kemudian di susul kehadirannya membuat riuh dari arah penonton yang meneriakkan namanya. Ditengah sorai penonton sebuah lagu pembuka dengan judul ‘Pijar Raya’ pun mengalun syahdu.
Sebelum melanjutkan dengan lagu kedua, Fani sengaja mengambil jeda dan berucap sangat senang bisa hadir di kota Solo khususnya di ajang Solo City Jazz. “Seperti kebiasaan kami, kalo manggung akan ada bagi-bagi bunga,” ungkap Fani dan langsung saja memberikan beberapa tangkai mawar merah ke beberapa penonton. Lepas jeda Fani kembali ke panggung dan mulai melantunkan ‘Semenjana’ kepada penonton.
Ketika menghadirkan lagu ‘Bait Perindu’, sang gitaris Aditya Ilyas menceritakan tentang rasa rindu yang mendalam terhadap tempat asalnya. “Lagu ini dibuat untuk mengingat kampung halaman kita, selalu mengingat darimana kita berasal agar selalu membumi,” sebutnya.
Selanjutnya penontonpun disuguhkan single lainnya seperti ‘Saturnus’, ‘Aguna’ yang merupakan lagu yang baru dirilis tahun 2023 ini. “Lagu ‘Aguna’ ini mengingatkan kita semua untuk tetap selalu menjadi orang baik,” sebut Fani yang menggunakan terusan putih berdada rendah yang makin mengekspos kecantikannya.
Di kehadiran hari kedua 5 Agustus 2023 beberapa performer terbaik juga sudah bersiap untuk menghangatkan panggung Solo City Jazz, yang juga menjadi anggota dari Forum Festival Jazz di Indonesia ini. Tercatat nama musisi asal Solo yakni Yan Vellia dan duo folk Jungkat Jungkit akan menghadirkan performa terbaiknya. Lalu dua line up penutup Tompi dan Ardhito Pramono dipastikan menjadi penampil yang paling dinantikan. (red, rls; foto ibonk, scj)