Indonesiasenang-, Dalam pertandingan babak penyisihan Grup A, piala Uber 2022 di Impact Arena, Bangkok, Minggu (8/5), kemenangan Indonesia 5-0 atas Prancis di laga pembuka perebutan sangat penting. Ini tak hanya untuk menjaga asa maju ke babak berikut, tetapi juga memberikan pengalaman berharga bagi para pemain yang melakoni pertandingan debut.
Pada laga tersebut para pemain Indonesia tak hanya melawan musuh di tengah lapangan, tetapi ereka juga harus bisa mengatasi tekanan, ketegangan, dan rasa nervous karena menjalani laga debut di Piala Uber. "Benar, saya melihat para pemain begitu tegang, nervous, dan dalam tekanan. Namun saya salut kepada mereka yang akhirnya bisa keluar dari tekanan dan mampu memenangi pertandingan. Ini pelajaran penting yang bisa dipetik dari laga pembuka Piala Uber”, papar manajer tim Hendro Santoso.
Ketegangan sempat menghinggapi para skuad muda Uber Indonesia, terutama setelah unggul dan dikejar lawan, para pemain selalu panik dan gampang kehilangan banyak angka. Hal tersebut diakui oleh Komang Ayu Cahya Dewi, dimana dia lebih senang mengejar dan sering malah dapat angka.
Memang tidak mudah bagi Komang Ayu Cahya Dewi melakoni pertarungan perdana di perebutan Piala Uber melawan Prancis. Dia sempat dicekam ketegangan karena Komang menjadi pemain pertama yang turun bertarung. Syukurlah dia bisa menyelesaikan pertandingan dengan kemenangan.
Lewat perjuangan selama 72 menit, Komang Ayu Cahya Dewi sukses mempersembahkan angka pembuka bagi tim Uber Indonesia. Kemenangan tersebut diraih setelah melawan Qi Xuefei dengan skor 22-20, 19-21, 21-18. "Senang bisa menang dan mempersembahkan satu angka kemenangan bagi Indonesia. Tadi tegang juga karena ini untuk pertama kalinya saya tampil di ajang besar sekelas Piala Uber”, aku Komang Ayu Cahya Dewi.
Angka kedua bagi tim Merah-Putih disumbangkan pasangan Febriana Dwipuji Kusuma/Amalia Cahaya Pratiwi yang sukses mengatasi perlawanan Vimala Heriau/Margot Lambert. Lewat laga selama 44 menit, Ana/Tiwi menang dengan 21-13, 27-25. "Tadi di gim pertama kita menang angin, sehingga lebih enak menyerang. Sementara di gim kedua, karena kalah angin, shuttlecock-nya kadang goyang sehingga tidak mudah untuk dipukul dan menyerang. Harus lebih hati-hati, tidak bisa sekali pukul bisa mematikan”, ujar Febriana Dwipuji Kusuma.
Amalia Cahaya Pratiwi juga menimpali, yang pasti senang bisa menyumbangkan angka kemenangan. “Memang tadi sedikit tegang juga di awal. Tetapi setelah itu karena kami fokus ke permainan, tidak ada tegang. Sebaliknya, termotivasi untuk menang di penampilan pertama kami di Piala Uber”, katanya.
Pemain tunggal kedua, Aisyah Sativa Fatetani tak mau ketinggalan menyumbangkan angka. Turun di partai ketiga, Sativa sukses mengatasi perlawanan Leonice Huet lewat laga tiga gim dengan 12-21, 21-13, 21-15. Tim Uber Indonesia pun unggul 3-0 atas Prancis. "Tadi di awal-awal sempat nervous juga. Karena ini pengalaman pertama bertanding di event besar. Tetapi setelah itu, saya bisa menemukan pola permainan dan bisa menang”, ujarnya.
Ungkapan syukur tidak lupa disampaikan oleh Aisyah Sativa Fatetani, alhamdulillah bisa menang, meski sempat tegang dan kalah di gim pertama. “Senang bisa menyumbangkan angka kemenangan. Semoga teman-teman yang lain juga bisa bertambah semangat untuk menang”, ujarnya.
Pasangan kedua, Nita Violina Marwah/Lanny Tria Mayasari juga tidak mau ketinggalan menyumbang angka. Mereka sukses mengalahkan Flavie Vallet/Emilie Vercelot, 21-14, 21-11 dalam durasi 28 menit. "Senang bisa menang, apalagi hari ini ulang tahun saya. Semoga saya bisa memperoleh kado terbaik dari ajang ini”, ujar wanita yang tepat merayakan ulang tahun ke-20.
Indonesia memastikan menang 5-0 atas Prancis setelah pemain tunggal ketiga, Bilqis Prasista menang lewat rubber game atas Yaelle Hoyaux, 17-21, 21-14, 21-18. "Saya merasa tegang saat di gim pertama. Baru setelah pindah lapangan, saya bisa main lebih baik dan keluar dari tekanan. Di gim ketiga, sebenarnya saya juga sudah unggul. Tetapi karena tegang lagi, tersusul. Syukur akhirnya bisa tenang dan menang”, katanya.
Piala Uber Indonesia vs Prancis (5-0)
Komang Ayu Cahya Dewi vs Qi Xuefei, 22-20, 19-21, 21-18.
Febriana Dwipuji Kusuma/Amalia Cahaya Pratiwi vs Vimala Heriau/Margot Lambert, 21-13, 27-25.
Aisyah Sativa Fatetani vs Leonice Huet, 12-21, 21-13, 21-15.
Nita Violina Marwah/Lanny Tria Mayasari vs Flavie Vallet/Emilie Vercelot, 21-14, 21-11.
Bilqis Prasista vs Yaelle Hoyaux, 17-21, 21-14, 21-18. (fauzi; foto humas pbsi)