Indonesiasenang-, Kota Seribu Kelenteng kembali bersiap untuk menggelar perayaan Cap Go Meh 2025 yang spektakuler. Acara yang menjadi puncak rangkaian Tahun Baru Imlek 2576 ini akan berlangsung dari 02 Januari hingga 13 Februari 2025, menampilkan berbagai atraksi budaya yang unik dan sarat makna.
Ketua Pelaksana Imlek dan Cap Go Meh Singkawang, Bun Cin Thong, mengungkapkan bahwa panitia telah mempersiapkan beragam kegiatan untuk menyemarakkan perayaan ini. "Selain menghias kota dengan lampion, replika shio, dan atribut Imlek lainnya, kami juga menghadirkan berbagai festival dan ritual tradisional yang menjadi ciri khas Singkawang”, katanya..
Perayaan Cap Go Meh tahun ini akan dimulai dengan Opening Ceremony pada 27 Januari 2025 di Stadion Kridasana Singkawang. Sepanjang perayaan, pengunjung dapat menikmati berbagai pertunjukan seni dan budaya, termasuk Festival Kuliner Cap Go Meh, Pawai Lampion, serta beragam ritual keagamaan dan tradisional seperti Ritual Tolak Bala dan Ket Sam Thoi.

Berikut jadwal lengkap acara Cap Go Meh 2025 di Singkawang :
1. Tanggal 02 Januari – selesai: Hias Kota dengan lampion, replika shio, dan atribut Imlek lainnya
2. Tanggal 01-12 Februari: Lomba Hias Lingkungan
3. Tanggal 27 Januari: Opening Ceremony di Stadion Kridasana Singkawang
4. Tanggal 27 Januari – 13 Februari: Pentas Pagelaran Seni dan Expo
5. Tanggal 27 Januari – 13 Februari: Replika Shio (Ular Emas Raksasa) di Stadion Kridasana
6. Tanggal 10-12 Februari: Festival Kuliner Cap Go Meh di Jalan Niaga Singkawang
7. Tanggal 10 Februari: Pawai Lampion
8. Tanggal 10-12 Februari: Ritual Tolak Bala
9. Tanggal 11 Februari: Ritual Ket Sam Thoi
10. Tanggal 11-12 Februari: Altar dan Lelang
11. Tanggal 12 Februari: Puncak Festival Cap Go Meh
12. Tanggal 13 Februari: Closing Ceremony di Stadion Kridasana

Salah satu daya tarik utama perayaan ini adalah parade Tatung. Para Tatung, yang dipercaya memiliki kekuatan supranatural, akan melakukan aksi menakjubkan seperti berjalan di atas pedang dan menusukkan benda tajam ke tubuh mereka tanpa terluka. Ritual ini diyakini mampu mengusir roh jahat dan membawa keberuntungan bagi masyarakat.
Persiapan para Tatung telah dimulai sejak jauh hari, melalui berbagai ritual pemurnian diri. Saat parade berlangsung, mereka diarak keliling kota, menciptakan pemandangan penuh warna dan energi yang selalu dinantikan oleh masyarakat dan wisatawan.
Cap Go Meh di Singkawang bukan hanya perayaan komunitas Tionghoa, tetapi juga menjadi simbol harmoni budaya antara masyarakat Dayak, Melayu, dan Tionghoa. Semangat gotong royong terlihat dalam setiap aspek perayaan, mulai dari persiapan hingga pelaksanaan acara.

Setiap tahunnya, ribuan wisatawan, baik domestik maupun mancanegara, datang untuk menyaksikan keunikan perayaan ini. Selain parade dan ritual, pengunjung juga bisa menikmati bazar makanan khas seperti chai kue, bakcang, dan kue keranjang.
Dengan berbagai kegiatan menarik yang telah disiapkan, Festival Cap Go Meh 2025 di Singkawang diharapkan semakin memperkuat citra kota ini sebagai destinasi wisata budaya unggulan di Indonesia. Jangan lewatkan kesempatan untuk merasakan kemeriahan dan keajaiban perayaan ini secara langsung. (dewa; foto kemenpar)