Indonesiasenang-, Peran seorang tour leader tidak hanya sebagai pemandu wisata, yang bisa menjelaskan berbagai hal terkait tempat tujuan wisata. Kemampuan seorang tour leader dalam memimpin sebuah perjalanan wisata menjadi salah satu kunci keberhasilan sebuah paket wisata. Tidak hanya memimpin, seorang tour leader juga diharapkan mampu mengatur sebuah perjalanan wisata, dalam melakukan kerjanya, tour leader memiliki berbagai standar dan kompetensi yang telah ditetapkan.
Standar dan kompetensi tour leader telah diatur dalam UU Ketenagakerjaan No 113 Tahun 2003, dan kemudian dilanjutkan dengan Peraturan Pemerintah (PP) No 23 Tahun 2004 tentang Badan Nasional Sertifikasi Profesi (BNSP) serta PP 31 Tahun 2006 tentang Sistem Pelatihan Kerja Nasional. Kemudian diikuti Keputusan Menteri Tenaga Kerja (Kepmenaker) Nomor KEP.55/MEN/III/2009 yang telah menetapkan Standar Kompetensi Kerja Nasional Indonesia (SKKNI) Sektor Pariwisata Bidang Pimpinan Perjalanan Wisata (Tour Leader). Sertifikasi ini tidak hanya berlaku untuk tour leader konvensional, tapi juga tour leader yang khusus, seperti tour leader Muslim.
Pada tanggal 28 Januari 2024 bidang pelatihan Aliansi Pengusaha Haramain Seluruh Indonesia (ASPHIRASI) bersama Lembaga Sertifikasi Profesi (LSP) Wisata Hasanah Indonesia memberikan bimbingan teknis serta Sertifikasi BNSP Tour Leader, yang berlangsung di Hotel Sentral Cawang. Dan Lembaga Sertifikasi Profesi (LSP) Wisata Hasanah Indonesia menghadirkan asesor antara lain Drs.H. Sahlan Toro M.Si, Ir.Drs. Hasbi Mauriza Hasyim, Yuli Masruroh, Anna Zarifah.
Acara Sertifikasi BNSP Tour Leader diikuti oleh 44 peserta dari sejumlah Biro Perjalanan di Indonesia yang hadir antara lain PT. Surya Amanah Wisata, PT. Bahjah Indah Sejahtera, Musaha Tours, UBEPE, Arsy Tour Jogja, PT. Himmah Tour, PT. Albayf Tour, PT. Ojahidin Universal Tour, UBEPE Travel, PT. Alfaruq Team, PT. Wisata Halal Dunia, Jamila, Mirana Tour, PT. Milamurumala Perkasa, Asia Tour, QSB, PT. Siap Umroh Haji, PT. Sahabat Wisata Halal, PT. Asia Utama Wisata, PT. SAM Sultan Abdul Mughni, Alfaruq Anugerah, PT. Ansena Taibah Wisata, PT. ATW, PT. Indo Citra Tamasya, PT. Moazz Buana Wisata, dan PT. Cinta Arofah Raudah.
Pada acara Sertifikasi BNSP Tour Leader Farida dari Dewan Pimpinan Pusat (DPP) ASPHIRASI menyampaikan bahwa bidang pendidikan dan pelatihan DPP ASPHIRASI mengadakan pelatihan tour leader untuk wilayah DKI Jakarta bekerjasama dengan asesor Wisata Hasanah Indonesia untuk mendapatkan sertifikat dari BNSP. Adapun pelatihan diikuti 44 peserta dengan tujuan untuk menciptakan tour leader-tour leader yang handal dan profesional dalam kancah kepariwisataan dan para peserta pelatihan ini nanti yang lulus dari pelatihan ini akan memperoleh sertifikat dari BNSP.
“Jika sudah mendapat dan memiliki sertifikat dari BNSP maka berlaku umum untuk seluruh wisata baik domestik maupun internasional (mancanegara) dan diakui bahwa mereka tour leader – tour leader profesional. Selanjutnya dengan pelatihan tour leader ini bahwa kancah pariwisata akan dikelola atau dipimpin oleh para profesional di bidangnya, apalagi sebagai seorang tour leader yang harus bisa menguasai segala macam persoalan di bidang kepariwisataan”, terang Farida.
Sementara itu H. Feriawan NR selaku Manager ASPHIRASI mengungkapkan bahwa khusus yang mereka laksanakan pada Sertifikasi BNSP Tour Leader ini adalah sertifikasi khusus tour leader umum. Dalam arti umum, yakni wisata umum dan khusus tour leader perjalanan umroh dan haji. Dan hari ini kita laksanakan sertifikasi dari BNSP khusus untuk tour leader umroh. Hal ini sesuai program dari Asphirasi, yakni program untuk meningkatkan mutu, atau kualitas, dan Sumber Daya Manusia (SDM) itu sendiri. Sehingga mendapatkan kompetensi kerja yang betul-betul mumpuni.
“Maka kami merasa mempunyai tugas sebagai asosiasi untuk memajukan SDM yang kita miliki saat ini, khususnya anggota ASPHIRASI. Kegiatan sertifikasi kurang lebih meliputi dari ketrampilan bagaimana tour leader ini mempunyai ketrampilan dalam berkomunikasi dengan para jamaah, komunikasi dengan otoritas terkait khususnya di bandara, dengan pihak-pihak Otoritas di Saudi dan juga keterampilan berbahasa Inggris dan berbahasa Arab. Agar nanti tidak mengalami kesulitan dalam menjembatani antara jamaah dengan otoritas setempat”, tutur H. Feriawan NR.
Sedangkan Drs.H. Sahlan Toro M.Si salah satu asesor dari Lembaga Sertifikasi Profesi (LSP) Wisata Hasanah Indonesia menerangkan bahwa sertifikasi ini penting untuk perusahaan penyelenggara umrah haji dimana menjadi salah satu persyaratan ketika nanti naik akreditasi untuk perusahaannya. Jadi untuk melaksanakan ini memang spesial khusus untuk bidang sertifikasi di mana orang yang hadir dan mengikuti Sertifikasi BNSP Tour Leader adalah para profesional semua.
“Karena mereka profesional semua, kami menggunakan metodenya adalah checklist verifikasi portofolio. Jadi kita melihat portofolio dari pada seluruh peserta atau seluruh aksi ini kemudian kita verifikasi kita cek ke asliannya, kita cek ke validasinya dan lain sebagainya. Untuk pelaksanaan Sertifikasi BNSP Tour Leader 44 peserta ini dibagi dalam 4 kelompok, artinya 4 asesor masing- masing akan menguji sebanyak 11 orang”, jelas Drs.H. Sahlan Toro M.Si.
Sebagai penutup H. Wahyu Haryadi selaku Ketua Bidang Pelatihan ASPHIRASI menjelaskan bahwa kegiatan Sertifikasi BNSP Tour Leader ini merupakan salah satu program kerja dari Asphirasi. Dimana salah satu bidang di Asphirasi itu menyiapkan pelatihan, teknologi komunikasi, dan informasi, dimana program tersebut di buat untuk para anggota, serta non anggota pelaku travel umroh dan haji seperti Sertifikasi Tour Leader yang diberikan oleh BNSP. Termasuk juga sertifikasi untuk yang sudah berpengalaman dari para tour leader tapi belum ada mendapat pengakuan dari BNSP.
“Ahamdulillah acara sudah berjalan dan di hadiri 44 peserta yang tersebar dari seluruh Indonesia ada dari jauh Kalimantan, Sulawesi dan Sumatra. Acara ini terselenggara berkat bekerjasama dengan Lembaga Sertifikasi Profesi (LSP) Wisata Hasanah Indonesia. Dan ASPHIRASI langsung di tunjuk oleh pelaku tourism, dimana selama ini mereka memimpin para jamaah untuk umroh dan haji tetapi belum ada sertifikasi pengakuan untuk teman-teman yang selama ini membimbing jamaah, terlebih yang sudah mempunyai pengalaman”, kata H. Wahyu Haryadi. (satria; foto tyo)