Indonesiasenang-, Saprahan Khatulistiwa 2022 yang diinisiasi oleh Bank Indonesia Kalimantan Barat dan Pemerintah Provinsi Kalimantan Barat mengambil tema “Pengembangan Perekonomian Kalimantan Barat Melalui Desa Wisata”, sebagai ruang aktualisasi produk pariwisata dan ekonomi kreatif yang ada, sehingga momentum kebangkitan ekonomi tetap terjaga.
Acara yang digelar pada Selasa 5 Juli 2022, di Pendopo Gubernur Kalbar itu menghadirkan beragam acara menarik. Diantaranya seminar pariwisata hingga pameran produk unggulan UMKM Kalbar. Sekretaris Daerah Kalimantan Barat, Harisson menjelaskan Kalbar ini memiliki potensi pariwisata yang cukup besar. Berdasarkan data yang dihimpun dari kabupaten/kota se-Kalbar menurutnya total ada 745 objek daya tarik wisata di provinsi ini.
Dengan rincian masing-masing 510 wisata alam, 95 wisata budaya, 70 wisata buatan, 32 wisata religi, 21 wisata sejarah, 12 wisata kuliner, satu wisata pertanian, satu wisata belanja, dan tiga wisata pendidikan. “Berdasarkan potensi yang ada tersebut maka sudah seharusnya pariwisata bisa menjadi sektor unggulan dalam peningkatan perekonomian masyarakat desa”, kata Harisson.
Kepala Perwakilan Bank Indonesia Kalimantan Barat Agus Chusaini menjelaskan hadirnya Saprahan Khatulistiwa 2022 sebagai upaya memperkuat sinergi dengan pemerintah provinsi dan kabupaten untuk menjaga dan mengakselerasi momentum pertumbuhan ekonomi Kalbar yang tengah berlangsung.
"Melalui kegiatan ini bagaimana semua pihak bersinergi. Momentum pertumbuhan ekonomi Kalbar yang tengah berlangsung harus diperkuat dengan sinergi serta kolaborasi tersebut”, ujar Agus Chusaini
Kepala Dinas Pemuda, Olahraga, dan Pariwisata Provinsi Kalbar pun mengatakan pihaknya berkomitmen untuk mendorong sektor pariwisata dan ekraf melalui desa-desa kreatif. “Komitmen kami dalam mengembangkan desa wisata sangat kuat, dengan mendukung kelancaran Gubernur Kalimantan Barat mengeluarkan Surat Keputusan Nomor 283/DISPORAPAR/2022 Tentang Pembentukan Tim Pengembangan Desa Wisata Di Provinsi Kalimantan Barat,” kata Windi.
Deputi Bidang Pengembangan Destinasi dan Infrastruktur Kemenparekraf/Baparekraf, Vinsensius Jemadu, dalam pernyataannya, di Jakarta (7/7/2022) mengapresiasi langkah Bank Indonesia dan Pemprov Kalimantan Barat dalam menyelenggarakan Saprahan Khatulistiwa 2022. "Selamat atas terselenggaranya Saprahan Khatulistiwa 2022, Kemenparekraf sangat mengapresiasi kegiatan ini, jadikan momentum, ini sebagai kebangkitan perekonomian di Kalimantan melalui pengembangan destinasi, desa wisata, UMKM dan sektor ekraf, kami yakin semakin desa wisata maju maka pertumbuhan ekonomi semakin tumbuh pesat”, katanya.
Vinsensius Jemadu pun mengucapkan selamat kepada Desa Kampong Melayu BML, Pontianak yang masuk dalam 50 besar Anugerah Desa Wisata Indonesia (ADWI) 2022. ADWI sendiri adalah salah satu program unggulan Kemenparekraf untuk memajukan desa wisata agar berkelanjutan dan berkelas dunia.
Sementara, Direktur Pengembangan Destinasi II Kemenparekraf/Baparekraf, Wawan Gunawan yang hadir secara langsung pada acara Saprahan Khatulistiwa 2022 menyampaikan kegiatan ini sudah sejalan dengan arahan Menparekraf Sandiaga Salahuddin Uno. Dimana dalam pengembangan pariwisata dan ekonomi kreatif diperlukan inovasi, adaptasi, dan kolaborasi, dengan semangat ‘gercep’ gerak cepat, ‘geber’ gerak bersama, dan ‘gaspol’ garap semua potensi online.
“Apalagi di era kebangkitan ini desa wisata harus go digital, ciptakan bisnis plan yang terukur dan terarah dengan memperkuat pariwisata dan ekonomi kreatif yang didukung transformasi transaksi keuangan digital di desa wisata dengan melibatkan Bank Indonesia. Efeknya akan semakin luar biasa dan menjadi nilai tambah untuk masyarakat”, kata Wawan Gunawan.
Sebagai penutup Wawan Gunawan mengapresiasi antusiasme para peserta yang hadir, seperti kepala desa, ketua asosiasi pariwisata, ASITA (Association of The Indonesian Tours And Travel Agencies), pelaku usaha, hingga komunitas penggerak wisata. “Ini adalah bukti komitmen dari para stakeholder yang siap mewujudkan destinasi yang berkualitas, terintegrasi, dan berkelanjutan di Kalimantan Barat”, pungkasnya. (lela; foto humaskemenparekraf)