Indonesiasenang-, Menjelang Hari Raya Imlek kawasan Pasar Rawabelong tepatnya di Jalan Sulaiman Sukabumi Utara, Kebon Jeruk, Jakarta Barat, pada hari Minggu (30/1/2022) para pedagang ikan bandeng musiman sudah memadati sepanjang jalan tersebut. Pedagang mulai melakukan transaksi jual beli mulai pagi hingga petang, seperti diketahui bahwa ikan bandeng merupakan sajian hidangan khas tradisi saat perayaan Imlek nanti.
Para pedagang yang biasanya setiap hari berjualan bunga tersebut berganti berjualan menjadi pedagang ikan bandeng Imlek untuk mendapatkan kelebihan rezeki pada moment perayaan Imlek. Harga ikan bandeng Imlek atau yang dulu disebut bandeng pasar malam sendiri bervariasi mulai dari Rp. 60 ribu hingga Rp. 100 ribu per kilogramnya.
Pembeli ikan bandeng pasar malam bukan hanya dari kalangan Tionghoa saja, warga Betawi juga tahu pada saat akan perayaan Imlek daerah pasar Rawabelong menjadi pusat penjualan ikan bandeng Imlek. Merekapun juga membeli ikan bandeng Imlek untuk dikonsumsi harian dengan alasan ikan bandeng Imlek memiliki ukuran lebih besar dari ikan bandeng biasa.
Masyarakat Tionghoa sendiri mempercayai bahwa ikan bandeng melambangkan keberuntungan dan memiliki sisik banyak yang berarti rezeki akan banyak. Dengan mengkonsumsi ikan bandeng saat hari raya Imlek diharapkan akan mendatangkan keberuntungan, dan ikan bandeng yang memiliki ukuran besar berarti mengandung harapan yang besar. Dalam hal ini mereka memiliki pengharapan agar rezeki ditahun baru akan lebih besar dari tahun yang lalu. Ukuran ikan bandeng Imlek memang lebih besar sepuluh kali lipat dari ukuran ikan bandeng biasa.
Para pembeli ikan bandeng Imlek di pasar Rawabelong sendiri datang bukan hanya dari daerah sekitar saja tetapi dari daerah Tangerang, Parung, dan Bogor juga datang untuk membeli ikan bandeng Imlek di pasar tersebut. Ukuran ikan bandeng Imlek sendiri memang mencuri perhatian, satu ekornya ada yang memiliki berat 8 kilogram.
Menurut Bambang salah satu pedagang ikan bandeng Imlek mengungkapkan penjualan ditahun 2022 mengalami penurunan, sehingga penjualannya tidak seperti tahun-tahun sebelumnya. Penjual bandeng Imlek dadakan sendiri sekarang bukan hanya penduduk asli Rawabelong saja, tetapi dari Tomang, Kemayoran, Cileduk, dam lainnya.
“Saya mengambil ikan bandeng segar ini dari Muarabaru, jadi saya tidak menyetok ikan bandeng. Jika ikan bandeng habis terjual baru saya mengambil lagi ikan bandeng segar dari Muarabaru. Saya mulai berjualan bandeng Imlek ini empat hari sebelum hari raya imlek”, kata Bambang. (lela; foto satria)