Indonesiasenang-, Trio musik Rangkai yang beranggotakan Mirza (gitar klasik), Rai (kontrabas), dan Bimo (vokal, gender/gamelan Jawa) resmi merilis album perdana mereka, Pekik Hening di Lantang Angan. Album ini menjadi penanda perjalanan musikal mereka setelah tiga single yang lebih dulu dirilis sejak 2023: Seperti Rindu, Mesra Tanpa Kata, dan Puan, Kau Beri Nyawa.

Album ini hadir sebagai pendamping refleksi diri menjelang Ramadan 1446 H. Judulnya merupakan hasil perenungan mendalam almarhum Ade Firza Paloh, yang berperan sebagai produser sebelum kepergiannya. Bersama Rangkai, ia menggali makna-makna tersembunyi dari perjalanan musikal dan spiritual para personel sejak mereka berkarib pada Agustus 2022.

“Bang Ade pernah berkata, ‘Kalian itu bak kumparan, seperti tak bergerak padahal laju rotasi tinggi. Cocoknya Pekik Hening di Lantang Angan.’ Kalimat itu akhirnya menjadi landasan album ini”, kata Rangkai.

Meskipun kepergian sang produser menjadi pukulan besar, Rangkai bersama Setengah Lima Records memutuskan untuk tetap melanjutkan proyek ini. “Hidup harus terus berjalan”, ujar Rangkai.

Album Pekik Hening di Lantang Angan memuat 11 lagu yang merefleksikan perjalanan batin manusia. Mirza mengungkapkan bahwa proses produksi album ini sangat menguras tenaga dan waktu.

“Tapi dari perjalanan panjang ini, gue sadar bahwa rezeki bisa datang dari mana saja, gak harus berupa uang. Bisa berkolaborasi dengan musisi-musisi yang biasanya cuma bisa kita tonton, itu hal yang luar biasa buat gue”, tutur Mirza Elba Febrian.

Salah satu lagu utama dalam album ini adalah Selam Hati Sulam Diri, yang menghadirkan kolaborasi dengan Endah Widiastuti (Endah N Rhesa). “Ketika Rangkai mengajak saya mengisi vokal, saya langsung setuju. Materinya konseptual dan saya diberi kebebasan dalam bereksplorasi”, katanya.

Uniknya, susunan lagu dalam album ini mengikuti konsep enam fase penciptaan alam dalam Al-Qur’an :

1. Ledakan pertama dan munculnya cahaya – Api, Kejora Cinta

2. Jagad mengembang – Ruang, Seperti Rindu, Mesra Tanpa Kata

3. Unsur alam mulai menemukan bentuknya – Isyarat Hawa, Puan Kau Beri Nyawa

4. Benturan alam raya – Pertengkaran, Tabir

5. Alam mulai stabil – Selam Hati Sulam Diri

6. Alam regenerasi – Seberang Fana

Album Pekik Hening Di Lantang Angan juga didukung oleh banyak pihak. Artwork album digarap oleh Khalid Albakaziy, sementara proses mixing dan mastering dipercayakan kepada Ruang Waktu Music, Lokale Satin Studio, serta Earspace Studio.

Kini, Pekik Hening di Lantang Angan telah tersedia di seluruh platform musik digital, siap untuk menemani perjalanan spiritual para pendengar di bulan Ramadan. Rangkai mengajak para penikmat musik untuk menyelami setiap nada dan liriknya dengan hati yang terbuka. (sugali; foto dpbr)