Indonesiasenang-, Film horror di Indonesia tampaknya sudah semakin menunjukan kualitasnya. Bahkan kali ini, Sutradara Charles Gozali mencoba untuk membuat sebuah film bertema horror. Bukan menampilkan hantu seperti pocong,kuntilanak dan kawan-kawan, Charles memilih untuk mengemas film horror pertamanya dengan tema exorcism, berjudul QODRAT. Diproduksi oleh Rapi Films dan MAGMA Entertainment, QODRAT siap tayang pada 27 Oktober mendatang.
QODRAT bercerita tentang seorang ustadz bernama Qodrat (Vino G.Bastian) yang melakukan banyak ruqyah untuk membebaskan manusia dari kerasukan. Hingga suatu hari, Qodrat gagal menyelamatkan anaknya dari jin yang merasuki anaknya. Tentu saja ia merasa terpukul, apalagi jin yang merasuki anaknya masih terus mengganggunya.
Suatu ketika, Qodrat pulang ke pesantren dimana dirinya pernah menuntut ilmu. Disana dia menemui gurunya yang sakit dan rekannya Jafar (Randy Pangalila). Selama berada di pesantren, Qodrat menemukan banyak orang yang mengalami kerasukan, salah satunya adalah keluarga Yasmin (Marsha Timothy). Setelah sebelumnya menyembuhkan anak Yasmin yang bernama Alif, iapun masih harus menghadapi Yasmin yang ikut kerasukan.
Qodratpun mempertanyakan, mengapa jin yang mengganggunya dulu masih terus mengejarnya. Apa yang sebenarnya terjadi ?.
Review Film
Dari awal, film Qodrat sudah memberikan adegan yang membuat penonton panik. Wajah orang yang kerasukan, hingga benda-benda berterbangan menggambarkan hebohnya usaha ruqyah dari sang pemeran utama. Pengambilan gambar yang memanjakan mata juga memberikan efek positif.
Vino G. Bastian membuktikan keahliannya dalam membaca ayat-ayat suci Al Qur'an yang dibacakan. Tak percuma rasanya saat ia mengakui, bahwa dirinya mempelajari bacaan Al Qur'an selama satu bulan lebih selama workshop. Film semakin seram dengan tampilan para pemain yang dirias sedemikian rupa, menggambarkan keseraman ekspresi saat orang kerasukan. Berlumuran darah, tatapan mata mengerikan, hingga urat-urat wajah keluar berhasil memberikan kesan tersndiri dalam film ini. Ditambah lagi dengan adegan-adegan action yang menguras tenaga, mampu dibawakan oleh Vino G. Bastian, Marsha Timothy dan Randy Pangalila dengan baik. Nampak sekali Charles Gozali ingin membuat film ini secara serius.
Hanya saja, selalu ada kata "TAPI" untuk film Indonesia. Ini amat disayangkan, karena meski sudah dibuat sedemikian apik, ada saja kekurangan yang dinilai menodai film ini. Seperti alur cerita yang terkesan terburu-buru, kurang detail dengan konflik yang diciptakan sehingga terkesan kurang "greget". Apalagi tak seperti film lainnya, tokoh yang menjadi kunci konflik ini justru dihadirkan terlalu cepat, sehingga rasa penasaran penonton kurang bisa terpuaskan kali ini.
Jika beralasan masalah durasi, sesungguhnya film ini termasuk pendek karena hanya berdurasi 102 menit. Katakanlah satu setengah jam saja. Seandainya Charles Gozali dan sang penulis, yaitu Gea Rexy dan Asaf Antariksa mau mengemasnya lebih detail lagi, memperbanyak konflik dan memberikan porsi lebih banyak kepada pemeran pendukungnya, mungkin akan terasa lebih mengena dihati penonton sehingga misalnya berdurasi dua jam pun tidak akan bosan.
Well, meski begitu, film QODRAT tidak bisa dipandang sebelah mata. Mengingat usaha para pemain yang tidak main-main untuk membuktikan kemampuan mereka di film ini, layak jika film ini mendapat poin 7 dari 10.
Penasaran seperti apa seramnya film QODRAT ?. Saksikan segera di bioskop seluruh Indonesia pada 27 Oktober 2022 !. (kintan; foto praba)
