Indonesiasenang-, Berbackground dari keluarga Jawa dan memiliki ayah adalah seorang penabuh gamelan, jadi keseharian Puguh P. S. Admaja sangat akrab dengan budaya dan musik jawa, dalam hal ini adalah campursari. Puguh P. S. Admaja memang seorang penyuka musik, tetapi kesukaan dirinya terhadap musik bergenre campur sari sudah melekat, jika dirinya membuka youtube yang didengar pertama kali adalah musik campur sari sebelum musik lainnya. Hal itu lah yang menjadi awal mula dirinya terinspirasi untuk menggarap Cidro Asmoro yang ditayangkan di Vision+.
“Kegiatan saya kalau tidak menjadi sutradara adalah menulis skenario. Maka kemudian saya mencoba menciptakan sebuah ide yang berisi tentang campur sari yang dikemas menjadi sebuah film atau mini seri. Disini saya mengemasnya dalam balutan kisah cinta dan perjuangan seorang anak muda yang berwal dari nol hingga mencapai kesuksesannya. Selain itu melalui Cidro Asmoro ini saya mengajak masyarakat Indonesia untuk menyukai campur sari, baik itu orang jawa tentunya ataupun yang bukan orang jawa”, tutur Puguh P. S. Admaja disela-sela konferensi pers Vision+ Originals Cidro Asmoro di MNC Conference Hall, iNews Tower, Jakarta Pusat, Jumat (20/1/2023).
Berangkat dari semua itu bertemulah Puguh P. S. Admaja dengan seorang produser bernama Aris Kalamtara, dimana mereka berdua kemudian melakukan brainstorming yang dijadikan sebuah konsep besar dalam sebuah proposal. Kemudian gayung bersambut dengan pihak Vision+ yang tertarik untuk memproduksi Cindro Asmoro menjadi sebuah serial atau mini seri.
“Setelah bertemu dengan Aris Kalamtara dan pihak Vision+ baru kami menghubungi Helarius Daru Indrajaya atau biasa dikenal dengan nama Ndarboy Genk. Jika ditanya mengapa Ndarboy Genk menjadi pilihan kita ?, karena menurut kami dia menjadi representasi anak muda, dalam hal ini adalah fightnya memperjuangkan sesuatu. Mulanya saya sedikit membaca sejarah Ndarboy Genk, bagaimana dia tidak disetujui orang tuanya untuk berkarir di dunia musik. Karena orang tuanya dan keluarganya adalah pekerja kantoran semua, jadi diharuskan menjadi pekerja kantoran, tetapi dia berontak, dia tetap ingin jadi musisi dan alhamdulillah jadi musisi sukses. Nah, sisi inilah yang kita angkat”, jelas Puguh P. S. Admaja.
Penyanyi Ndarboy Genk sendiri melejit usai mengcover lagu Mendung Tanpo Udan karya Kukuh Prasetya Kudamai. Kemudian Ndarboy Genk dibulan Desember tahun 2021 kembali dengan merilis karya baru original ciptaanya sendiri yang terinspirasi dari kisah asmara dan kisah-kisah masa lalunya yang dikemas dalam album bertajuk Cidro Asmoro.
Series Cidro Asmoro dibintangi oleh Ndarboy Genk sebagai Ndaru, Woro Widowati sebagai Shella, Amelia Marda sebagai Deandra, Erick Estrada sebagai Erick, serta berbagai pemeran lainnya seperti Kukuh Prasetyo hingga Denny Caknan.
Clarissa Tanoesoedibjo selaku Managing Director Vision+ mengungkapkan, Cidro Asmoro menjadi series pembuka Vision+ di tahun 2023 ini. Selain hadir dengan ceritanya yang ringan dan menghibur, Vision+ sangat senang bisa memperkenalkan musik campursari kepada masyarakat melalui original series kali ini.
“Kami berharap masyarakat Indonesia terutama pecinta musik dapat menikmati Cidro Asmoro. Series ini mulanya berangkat dari fenomena musik campursari yang begitu meledak dipasaran, Vision+ ingin menghadirkan kisah perjuangan seorang musisi campursari dalam meraih mimpinya. Jadi ini sesuatu yang baru dan saya merasa penonton akan bisa melihat bagaimana perjuangan seseorang from zero to hero seperti apa”, kata Clarissa Tanoesoedibjo.
Kisah Cidro Asmoro diawali dengan orang tua Daru yang memintanya untuk melanjutkan perusahaan sang ayah di Kalimantan. Daru, yang tak ingin bekerja di sana, pergi ke Yogyakarta untuk mengejar mimpinya menjadi musisi campursari, meski tak direstui keluarganya.
Di Yogyakarta, Daru harus berjuang hidup sendiri ditemani teman-teman musisinya, sembari mencari uang untuk rekaman. Kisah Daru pun menjadi lebih berwarna ketika ia bertemu dengan Shella, seorang promotor yang kabur ke Yogyakarta, dan Deandra, seorang mahasiswi yang sedang menyelesaikan skripsinya mengenai musik campursari.
Menariknya, serial Cidro Asmoro juga hadir dengan soundtrack berjudul serupa yang dinyanyikan oleh Ndarboy Genk. Lagu ini menceritakan kisah rumit mengenai hitam putih kehidupan, hingga proses menemukan jati diri, baik dalam kehidupan maupun percintaan. Cidro Asmoro akan hadir dengan 8 episode yang diperbarui setiap minggunya, dan dapat disaksikan secara eksklusif di Vision+. Episode 1 dan 2 dapat disaksikan secara gratis, dan episode lainnya dapat dinikmati setelah berlangganan Vision+.
Untuk menikmati berbagai konten di Vision+, Anda bisa berlangganan Vision+ Premium yang memiliki berbagai original series, Video on Demand dari berbagai genre, serta channel lokal dan internasional dengan film dan program TV kelas dunia. Untuk mengetahui berbagai informasi mengenai Cidro Asmoro dan konten terbaru Vision+, Anda bisa mengunduh Vision+ sekarang di Google Play Store dan App Store atau kunjungi www.visionplus.id. Anda juga bisa mengikuti akun media sosial resmi Vision+ di @visionplusid (Facebook, Instagram, Twitter, TikTok). (dewa; foto yayo)