Indonesiasenang-, Pondok pesantren di Indonesia memiliki peran yang sangat besar, baik bagi kemajuan Islam itu sendiri maupun bagi bangsa Indonesia secara keseluruhan. Berdasarkan catatan yang ada, kegiatan pendidikan agama di Nusantara telah dimulai sejak tahun 1596, kegiatan agama inilah yang kemudian dikenal dengan nama pondok pesantren.
Pesantren, atau pondok pesantren adalah sebuah lembaga pendidikan agama khas Indonesia khususnya di pulau Jawa telah menjadi sebuah lembaga yang sudah mengakar dalam masyarakat.Beragam Pondok Pesantren bertebaran di Bumi Nusantara baik yang Khalaf (modern), salaf serta konvergensi salaf dan modern atau semi modern.
Salah satunya adalah Pondok Pesantren As Sa’idiyyah 2 Bahrul Ulum yang terletak di Jalan Kyai Haji Abdul Wahab Hasbullah, Nomor 24-14, Tambakberas, Jombang, Jawa Timur dan diasuh Abah KH Achmad Hasan dan Nyai Hj Umdatul Choirot yang didirikan pada tahun 2024.
As Sa’idiyyah 2 adalah bagian dari Pondok Bahrul Ulum yang merupakan pondok mandiri, jika melihat pisik bangunannnya pondok pesantren ini memang tidak seluas pondok pesantren lain seperti Tebu ireng, Lirboyo, Bumishalawat, Langitan, Sidogiri dan sebagainya. Tetapi soal makna, hakekat dan kedalaman program pengajaran dan kenyamanan para santrinya, pondok pesantren As Sa’idiyyah 2 Bahrul Ulum bisa jadi acuan atau pilihan.
Pondok Pesantren As Sa’idiyyah 2 Bahrul Ulum membawa visi beraqidah aswaja, berwawasan global, berkarakter ramah anak dan anti bullying. Sedangkan misinya mendidik santri mampu membaca kitab kuning, mampu berbahasa asing (Arab & Ingris) dan berakhlaqul karimah. Dan tagline yang disematkan adalah Pondok Anti Bulying dan Ramah Anak.
Diungkapkan oleh Dra.Hj.Umdatul Choirot yang biasa dan akrab di panggil, Bu Nyai Umda bahwa di pondok pesantren As Sa’idiyyah 2 Bahrul Ulum kami disini mendidik dengan hati dan pikiran yang sehat. Sedangkan para santri bergaul dengan sesama santri yang terajut dengan ramah serta tidak saling menyakiti secara fisik maupun non fisik.
“Semua yang ada disini sifatnya mendidik dan berproses menuju kesadaran pribadi agar kelak berkarkter humanis serta mampu menjaga diri dan orang lain”, ujar Bu Nyai yang juga dosen senior Universitas Wahab Hasbullah (Unwaha) ini.
Disadari atau tidak, karakter ini seolah mengaplikasikan UU Komor 23 Tahun 2002, tentang perlindungan anak, yakni penyadaran untuk menjamin seorang anak agar kehidupannya bisa berjalan dengan normal, maka negara telah memberikan payung hukum.
Ditambahkan oleh Alumni IAIN Sunan Kalijaga, Yogyakarta Fak Syari’ah,Tafsir Hadits ini bahwa para santri tidak boleh mengganggu ketenangn orang lain, menyakiti fisik non fisik, mencela, mengambil atau merusak milik orang lain. “Bahkan para santri tidak boleh pegang atau mencolek anggota badan orang lain. Juga tidak boleh memberi julukan yang tidak pantas pada orang lain,” tegas Dosen Ilmu Al Qur’an, Unwaha, Tambakberas, Jombang.
Meski begitu, Bu Nyai Umda mengakui, karena tengah berproses, jadi masih ada saja pelanggaran-pelanggaran kecil dari anak-anak yang tentunya segera diselesaikan dengan persuasif dan kekeluargaan.
Menurut Bu Nyai untuk mewujudkan program itu, para pengasuh pondok terus diharapkan untuk dapat menjadi pelopor. Pelbagai program pun digulirkan pondok agar para santri terhindar dari pelecehan seksual dan kekerasan dari orang-orang disekitarnya. Baik itu dari penerapan kurikulum dan pengkajian kitab-kitab yang diajarkan.
Selain itu kedislipinan bisa juga berasal dari pembinaan dan kegiatan yang dihelat saban malam Selasa dan malam Jumat. Begitu juga dengan Mauidhoh Abah Kiai Hasan dan Bu Nyai Umda. Juga dari even-event pendukung semisal seminar dan pelatihan-pelatihan di sekolah dan sebagainya. Bahkan selama Ramadan kegiatan keagamaan santri ditambahkan lagi seperti mengaji 4 waktu, yakni ba’da Subuh, ba’da Dhuhur, ba’da Ashar dan ba-da Isya. Sedangkan waktu sekolahnya umumnya hanya separuh waktu.
“As Sa’idiyyah 2 Bahrul Ulum sebagai pesatren ramah anak, berusaha konsisten untuk tidak mempekerjakan santri dibawah umur. Kalau pun ada yang free mondok sambil ngabdi itu harus yang sudah mahasiswa. Itu pun pekerjaan yang ringan, semisal jaga gerbang, mengepel, driver atau dapur. Jadi di pondok ini juga ada yang free sambil mengabdi, seperti menyetiri mobil saya selama tidak mengganggu kuliahnya”, tandas mantan aktifis Fatayat NU ini.
Program ekstra di pondok pesantren As Sa’idiyyah 2 Bahrul Ulum adalah Dibaiyah, Khotmil Quran, Ratib Al Hadad, Manaqib, Seni Baca Al Quran, Kesenian/Keterampilan, Barzanji, Khitobah, Istighosah, Hadroh dan Olah Raga. Al Quran bin Nazdor, Tahfidz Al Quran, Sorogan Rutin, Setor hapalan surat -surat penting dan ujian baca kitab akhir semester.
Adapun kitab-kitab yang dibaca adalah Nahwu Shorof : Metode Amsilati, Fiqih : Mabadi Fiqhiyah, Fathul Qarib, Fathul Mu'in, Hadist : Arbain Nawawi, Bulughul Marom, Riyadlus Sholihin, Tauhuf : Jawahirul Kalamiyah dan Fathul Majid, Tafsir : Tafsir Munir, Tasawuf : Ihya Ulumiin, Bidayatul Hidayah, Kifayatul Atqiya, Akhlak : Ta'limul Mutta'alim, Akhlak Lil Banin, Akhlak Lil Banat dan sebagainya.
Sejatinyapondok pesantren As Sa’idiyyah 2 Bahrul Ulum adalah pesantren mandiri yang tidak menggantungkan diri pada bantuan pemerintah atau pihak manapun. Bertumpu pada keyakinan, Allah akan selalu membuka pintu jalan kluar yang lebih baik dan sempurna bagi eksistensi sebuah pondok. Tapi yang pasti bagi para santri yang lulus dari pondok ini ada standart kompetensi sebagai alumni Bahrul Ulum.
“Semua santri yang bernaung dibawah kepengasuhan dzurriyah dan bersekolah di Bahrul Ulum, dibaiat sebagai alumni Bahrul Ulum”, kata Bu Nyai Umda yang juga anggota Pengawas Yayasan PP. Bahrul Ulum Tambakberas Jombang, 2022- 2027.
Diharapkan pondok pesantren As Sa’idiyyah 2 Bahrul Ulum menjadi semakin baik, semakin unggul, semakin ramai, semakin bersih dan yang sangat penting adalah semakin ramah anak. Dimana anak-anak harus bisa merasakan bahwa pesantrennya nyaman untuk belajar, beraktivitas, bertadarus, bershalawat, beristirahat dan bersilaturahim.
Dengan begitu anak-anak santri pun bisa belajar dengan senang dan tidak ada ketegangan sama sekali. Tidak ada tekanan-tekanan dan gangguan yang bersifat fisik maupun non fisik, serta nyaman dan tenang. Tentu saja untuk menggapai semua kesempurnaan itu masih diperlukan perjuangan panjang dan aat ini memang masih banyak kekurangan-kekurangan yang terus dilengkapi dari disempurnakan.
Minat mondok di pondok pesantren As Sa’idiyyah 2 Bahrul Ulum ?. Pendaftaran masuk santri baru sudah dibuka sejak 01 Februari 2024 dan ditutup hingga jumlah quota terpenuhi. Selain itu juga menerima santri MI/SD/Mts/MAI/Unwaha/Tahfid Alquran. (rls; foto cis)