Indonesiasenang-, Kedutaan Besar Prancis dan Institut français d’Indonésie (IFI) menggelar peluncuran buku “Indonesia, Lumières Inouïes” (Indonesia, Cahaya yang Mempesona) karya novelis Prancis Alexis Salatko pada 16 Oktober 2025 di IFI Thamrin, Jakarta. Acara ini menjadi bagian dari rangkaian peringatan 75 tahun hubungan diplomatik Indonesia–Prancis dan semakin semarak dengan pameran visual serta penampilan spesial dari aktris dan penari Indonesia, Asmara Abigail.
Buku terbitan penerbit Denoël ini mengisahkan 150 tahun perjalanan hubungan intelektual, seni, dan ilmiah antara Prancis dan Indonesia. Melalui 11 potret tokoh Prancis seperti Arthur Rimbaud, Claude Debussy, Antonin Artaud hingga Henri Michaux, Alexis Salatko menulis narasi dwibahasa yang diperkaya ilustrasi puitis karya Aline Zalko.

Bersamaan dengan peluncuran buku, IFI menampilkan pameran “Indonesia, Cahaya yang Mempesona” di dinding luar Kedutaan Besar Prancis, Jalan Thamrin dan Jalan Sunda. Ilustrasi karya Aline Zalko dipadukan dengan kutipan buku, menghadirkan perjalanan sejarah dan kedekatan budaya kedua negara yang telah terjalin lebih dari 150 tahun.
Acara ditutup dengan penampilan monolog tari berjudul “The Impossible Shadow: A Rhythm of Dance and Dialogue with Ratna Mohini” oleh Asmara Abigail. Karya ini menghadirkan dialog antara tari Jawa, visual, dan narasi yang mengeksplorasi identitas, migrasi, serta memori budaya.

Pertunjukan ini menjadi penghormatan kepada Ratna Mohini, penari Jawa sekaligus muse dari fotografer legendaris Henri Cartier-Bresson, yang mana keduanya tampil dalam buku dan pameran “Indonesie, lumieres inouies” (Indonesia, Cahaya yang Mempesona). Sebagian pertunjukan mendedikasikan pembacaan puisi Nos Ombres en Fête (Our Festive Shadows), seolah Ratna kembali di panggung Montparnasse — tempat ia pernah bersinar. (kintan; praba; ifi)