Indonesiasenang-, Gunung Prau yang memiliki ketinggian mencapai 2.565 mdpl menjadi salah satu gunung favorit banyak pendaki di Jawa Tengah, karena keindahan gunung Prau membuat siapapun rindu. Sebagian besar pendaki menyebut lanksap matahari terbit di gunung Prau menjadi yang terbaik se-Asia Tenggara.

Gunung Prau berada di kawasan Dataran Tinggi Dieng, Jawa Tengah dan merupakan tapal batas antara empat kabupaten, yaitu Kabupaten Batang, Kendal, Temanggung, Wonosobo, dan termasuk gunung yang ramai pendaki pemula.

Hampir setiap akhir pekan gunung Prau selalu dipenuhi para pendaki yang ingin menikmati panorama matahari terbit sekaligus menepi sejenak dari hiruk pikuk perkotaan. Bagi wisawatan yang memiliki rencana mendaki Gunung prau, simak panduan yang harus diketahui di bawah ini :

Jumlah Basecamp

Ada enam basecamp resmi atau titik mula untuk melakukan pendakian ke gunung Prau, yaitu basecamp Dieng, Patakbanteng, Kalilembu, Dwarawati, Wates, dan Igirmranak. Dari keenam basecamp ini, basecamp Dieng dan Patakbanteng menjadi favorit pendaki, karena lokasi yang berada di dekat jalan raya utama.

Untuk mencapai basecamp gunung Prau di Dieng atau Patakbanteng wisatawan juga dapat memakai kendaraan umum. Di terminal Mendolo, Wonosobo, sudah ada sederet bus mikro yang akan mengangkut pendaki ke langsung kedua basecamp tersebut. Namun, pendaki harus bersabar sejenak di terminal, sebab biasanya bus menunggu penuh terlebih dahulu, baru kemudian berangkat ke lokasi tujuan.

Waktu Terbaik

Bulan Juli hingga Agustus adalah waktu terbaik untuk mendaki gunung Prau. Karena cuaca pada tiga bulan tersebut sedang cerah-cerahnya. Pendaki dapat menikmati suasana matahari terbit (sunrise) dan terbenam (sunset), bila siang hari, terhampar langit biru bersih tanpa awan.

Selain tiga bulan tersebut, pendaki tetap bisa mendaki, tetapi cuacanya tidak secerah Juli hingga Agustus. Dimana sesekali turun kabut bahkan hujan bila sudah memasuki bulan November atau Desember sehingga mempersulit pendakian.

Yang harus diperhatikan bila mendaki pada Juli hingga Agustus, waspadai suhu dingin, sebab saat itu sudah masuk musim kemarau. Saking dinginnya, suhu udara bisa di bawah 0 derajat celcius, bahkan bisa membentuk embun es. Kalau sudah begitu, jangan lupa membawa peralatan pendakian yang safety dan sesuai dengan udara dingin. Jangan sampai niat menyaksikan magical sunrise gunung Prau gagal karena tidak membawa jaket tebal.

Pada Januari hingga Maret atau April, gunung Prau biasanya akan ditutup total. Penutupan ini telah menjadi rutinitas tahunan pihak pengelola, alasannya utama adalah faktor cuaca yang telah memasuki musim penghujan. Penutupan juga bertujuan untuk pemulihan ekosistem, perbaikan dan perawatan jalur, reboisasi atau penghijauan, serta pembersihan dari sampah.

Harga Tiket Masuk (HTM) dan Fasilitas

Untuk tiket registrasi pendakian, setiap pendaki Gunung Prau akan dikenai Rp 15 ribu, selain mendapatkan tiket, biasanya pendaki akan mendapat selembar peta sebagai pemandu jalur serta selembar kantung sampah. Sementara untuk menikmati fasilitas basecamp seperti toilet dan lainnya, pendaki hanya dikenai Rp 10 ribu.

Pendaki juga boleh meluruskan kaki di basecamp sebelum atau setelah naik, termasuk bila ingin bermalam agar dapat 'muncak' keesokan harinya. Fasilitas penunjang di basecamp gunung Prau sangat lengkap. Selain toilet dan kamar mandi yang representatif, tersedia pula tempat parkir, warung makan, toko suvenir, hingga supermarket. Tempat menginap atau homestay juga ada di sekitar basecamp termasuk tempat sewa peralatan berkemah. (rls; foto dok)