Indonesiasenang-, Majelis Ulama Indonesia (MUI) Provinsi Jakarta melalui bidang seni dan budaya bermaksud menyelenggarakan Lokakarya Ulama dan Kebudayaan sebagai bentuk tanggung jawab ulama atas perubahan Jakarta pasca tidak lagi menyandang ibu kota. MUI sendiri memiliki banyak perwakilan dari berbagai ormas islam di Indonesia seperti Nahdhotul Ulama, Muhammadiyyah, Persis dan lain sebagainya. Oleh karena itu MUI menjadi wadah pemersatu keberagaman dalam lingkup sosial dan budaya baagi umat islam dalam menyatukan perbedaan pendapat keagamaan.
Selain sebagai wadah pemersatu umat islam, MUI juga berperan untuk mengarahkan umat islam bagaimana berinteraksi. MUI Jakarta sangat berkepentingan, apalagi saat ini Jakarta sebagai wilayah bertemunya semua budaya dan agama yang kemudian status Jakarta yang menjadi kawasan ekonomi global.
Lokakarya Kebudayaan yang akan dilaksanakan oleh MUI Jakarta Bidang Seni Budaya adalah dalam rangka silaturahmi terbangunnya komunikasi, dan tukar pendapat antara ulama, ormas islam di Jakarta, cendekiawan muslim, pelaku budaya, dan para pakar dibidangnya. Diharapkan lokakarya kebudayaan dapat merumuskan bersama antara nilai keislaman dan kebudayaan lokal sebagai tuntutan Undang-undang (UU) Daerah Khusus Jakarta (DKJ) sekaligus mempersiapkan Jakarta untuk Indonesia Emas tahun 2045.
Selain itu Lokakarya kebudayaan juga menginventarisasi pemikiran ulama dari ormas islam dan kebetawian, partai politik, dan stakeholder masyarakat betawi pasca diundangkannya UU DKJ terkait dengan peran ulama dalam kebudayaan. Memformulasikan pemikiran ulama, ormas islam di Jakarta yang diberikan untuk dijadikan rumusan MUI Jakarta. Serta mengkonsolidasikan kepentingan agama dan kepentingan budaya Jakarta dengan diundangkannya kekhususan baru provinsi Jakarta sebagai kawasan ekonomi global dalam bentuk rekomendasi.
Lokakarya Kebudayaan MUI Jakarta Bidang Seni Budaya sendiri akan dilaksanakan pada tanggal 24-25 Juli 2024. Menjelang Lokakarya Kebudayaan MUI Jakarta Bidang Seni Budaya digelar rapat kepanitiaan sekaligus pematangan kegiatan yang berlangsung di Cempaka Putih, Jakarta Pusat, pada hari Senin (24/6/2024). Rapat dihadiri oleh Ketua Bidang Seni Budaya MUI KH Lutfi Hakim, Sekretaris Erllin, Ketua Komisi Seni Budaya KH Tajuddin Aditya, Aktor H.Kubil, dan Ketua Lesbumi PWNU Jakarta, H Ahmad Yusuf.
KH.Lutfi Hakim selaku Ketua Bidang Seni Budaya MUI Jakarta berharap rapat yang diselenggarakan menjadi bagian kesiapan agar pelaksanaan Lokakarya Kebudayaan berjalan sesuai rencana. “Diharapkan Lokakarya Kebudayaan ini menghasilkan rumusan yang bermanfaat bagi pengembangan seni budaya islam di Indonesia khususnya Jakarta”, ujarnya.
Rencana Lokakarya Kebudayaan MUI Jakarta Bidang Seni Budaya akan diisi oleh Keynote Kapolda Metro Jaya dengan para narasumber antara lain : Dr. Marullah Matali, Lc (Asisten Deputi Kebudayaan dan Pariwisata Prov DKI Jakarta), Prof. Agus Suradika, MPD (Pimpinan Wilayah Muhammadiyah Jakarta), Pimpinan Bazbas DKI Jakarta, KH. Yusuf Aman (Wakil Ketua MUI), Ketua DPRD DKI Jakarta, Sigit Wdjatmoko (Aspem Prov DKI Jakarta,Khaerudin, SE), Pimpinan DPRD Provinsi DKI Jakarta, H. Beky Mardani (Ketua Umum LKB), dan Dr. KH. Syamsul Ma’arif (Ketua Tanfidiyah PW NU Jakarta). (sugali; foto djo)