Indonesiasenang-, Upaya membantu pejuang kanker anak di Indonesia kembali mendapat dukungan dari berbagai komunitas kreatif. Meet the Makers (MTM) Indonesia bersama Lions Club Jakarta Selatan Tulip, Hadiprana Art Centre, dan Yayasan Kanker Anak Indonesia resmi berkolaborasi membangun Rumah Singgah Pasien Kanker Anak di kawasan Cempaka Putih, Jakarta Pusat. Fasilitas ini ditujukan sebagai ruang aman dan nyaman bagi pasien—khususnya peserta BPJS Kelas 3—selama menjalani proses pengobatan.
Kolaborasi sosial ini menjadi bagian dari rangkaian Christmas Charity Bazaar for Childhood Cancer dan Meet the Makers 18: Roots and Routes, yang berlangsung pada 1–4 Desember 2025 di Hadiprana Art Centre, Kemang. Selama empat hari, acara ini menghadirkan perayaan seni, kriya, budaya, sekaligus penggalangan dana yang menghubungkan kreativitas dengan kemanusiaan.

Rayakan Kreativitas Nusantara Melalui “Roots and Routes”
Meet the Makers 18 mengusung tema “Roots and Routes”, sebuah refleksi tentang merawat akar budaya serta membuka jalur kolaborasi baru bagi para perajin Nusantara. Tema ini semakin hidup lewat keterlibatan 11 artisan dari berbagai daerah Indonesia, termasuk Baragung, Lameneran, Wiru, Omah Batik Sekar Turi, Cawalunda, Lawe, Borneo Chic, Mupakara, Bife, Marenggo, dan KAIT.
Mereka mengisi panggung melalui artist talk, demo teknik kriya, live artisan, workshop, hingga pertunjukan budaya. Tidak hanya menampilkan karya, para artisan juga memperkenalkan filosofi di balik wastra dan kriya daerah kepada audiens lokal maupun internasional.
Carolina Rika Winata, seniman tekstil sekaligus founder WIRU, menjelaskan bahwa MTM dibangun sebagai jembatan agar budaya wastra tidak punah.
“Kami ingin ekonomi para pengrajin berjalan melalui karya mereka. Jika ekonomi berjalan, budaya ikut terjaga,” ungkapnya.
Ia juga menambahkan bahwa MTM selalu mengampanyekan kecintaan terhadap budaya dan alam, karena proses pembuatan wastra tradisional banyak mengandalkan bahan alami seperti benang dan pewarna alam.

Dari Workshop, Belajar Budaya Sekaligus Berdonasi
Selain merayakan budaya, Meet The Makers tahun ini membawa misi yang lebih besar: penggalangan dana pembangunan Rumah Singgah untuk pasien kanker anak. Melalui workshop, pengunjung tidak hanya belajar teknik kriya, tetapi juga berkontribusi langsung pada pembangunan fasilitas sosial tersebut.
“Harapannya, sambil workshop, kita bisa berbagi ilmu, budaya, dan berdonasi. Jadi manfaatnya berlipat,” ujar Rika.
Rumah singgah yang tengah dipersiapkan memiliki kapasitas 8 pasien anak dan diharapkan dapat menjadi tempat istirahat yang aman, tenang, dan mendukung proses penyembuhan mereka.

Seni, Budaya, dan Kemanusiaan Bertemu dalam Satu Ruang
Kegiatan MTM 18 membuktikan bahwa seni memiliki kekuatan untuk membuka percakapan baru—tidak hanya tentang estetika, tetapi juga empati dan solidaritas. Kehadiran Lions Club Jakarta Selatan Tulip dan Yayasan Kanker Anak Indonesia memperkuat ikhtiar bersama untuk membantu para pejuang kecil yang tengah berjuang melawan kanker.
Melalui perpaduan kreativitas dan kepedulian, Meet the Makers menjadikan panggung budaya sebagai ruang berdaya bagi pengrajin, perempuan, komunitas seni, dan kini juga bagi anak-anak yang membutuhkan uluran tangan.
Rumah Singgah ini diharapkan dapat menjadi wujud nyata bahwa ketika budaya, kreativitas, dan kemanusiaan berjalan beriringan, dampaknya mampu menjangkau lebih jauh dari sekadar karya—tetapi menyentuh kehidupan mereka yang membutuhkan. (kintan; praba)