Indonesiasenang-, Sebuah film yang disutradari oleh Chiska Doppert dan diproduksi oleh Rumpi Entertainment, Mangku Pocong siap menambah daftar film di bioskop tanah air pada 24 April 2025. Diperankan oleh banyak pemain, di antaranya Jevan Nathanio, Ajeng Fauzia, Samuel Rizal, Wanda Hamidah, Indra Pacique, Monique Henry, Iqbal Perdana, Yan Patroman, Aldo Irawan dan Arthur Tobing,
Mangku Pocong bercerita tentang sebuah keluarga berisi ayah, ibu dan dua kakak beradik yaitu Hendri dan Nurul yang terus menerus mendapatkan teror pocong setelah sang ayah tiada. Rupanya, ada hal yang tak diketahui oleh mereka. Sayangnya, mereka harus berjuang untuk menghentikan teror tersebut. Dibantu oleh Kliwon, pegawai warungnya yang setia, mereka mencari cara agar terbebas dari teror.
Rupanya, film ini terinspirasi dari kisah nyata pemilik sebuah rumah makan yang menganut pesugihan di salah satu kota di Jawa Tengah. Lokasi syuting pun dilakukan di daerah Tegal, Jawa Tengah selama kurang lebih 13 hari.
Salah satu aktor yang bermain dalam film Mangku Pocong, Samuel Rizal mencoba untuk mengasah kemampuannya dalam film ini. Bahkan, ia harus menghafalkan salah satu bagian Surah Al Baqarah yaitu Ayat Kursi. Samuel Rizal yang notabene bukan seorang muslim mengaku ini menjadi pengalaman tak terlupakan baginya.
"Ya teman-teman media tahu gue bukan seorang muslim, namun peran gua kali ini harus membaca ayat Kursi, dan harus hafal. Balik lagi, sebagai seorang aktor gue harus berani menerima tantangan baru. Butuh waktu kurang lebih tiga hari ya, itupun belum hafal sempurna. Jadi, atas kebijakan produser gue mencoba melafalkan namun tidak seutuhnya”, ungkap Samuel Rizal pada saat ditemui dalam acara press screening film Mangku Pocong, Kamis, 17 April 2025 di kawasan Kemayoran, Jakarta Pusat.
Review Film
Lagi dan lagi, tahun 2025 masih menawarkan horor Indonesia dengan teror dari hantu pocong. Ya, salah satu hantu yang menjadi favorit ini kini bersiap dalam film Mangku Pocong. Namun sayang, banyak sekali hal yang harus diperbaiki dalam film ini.
Berlatar di tanah Jawa, bahasa Jawa yang dipaksakan oleh para pemain yang tidak bisa bahasa Jawa nampak fatal. Berulang kali penyebutan dari dialog terasa aneh dan salah. Semestinya, akan lebih baik jika tidak perlu memaksakan menggunakan bahasa daerah tertentu jika tidak memungkinkan.
Selain itu, pendalaman karakter setiap pemain tidak terasa maksimal. Terlihat dari ekspresi para pemain tidak natural, dengan pemilihan cast yang kurang bisa menggambarkan karakter yang mereka perankan. Hal ini diperparah dengan cerita yang terasa monoton, dengan durasi hampir dua jam tidak ada puncak konflik sehingga terasa datar. Selain itu, visual efect yang digunakan nampak tidak realistis.
Meski mengangkat cerita tentang pesugihaan pocong, dan hantu pocong biasanya memberikan sensasi seram yang berbeda, namun pada film Mangku Pocong justru si pocong seperti kehilangan aura mistisnya pada beberapa kesempatan.
Meski begitu, buat kamu yang suka dengan kengerian sepanjang film, munculnya teror pocong yang intens bisa memuaskan haus horormu selama film. Well, siapkan popcornmu dan selamat menonton !. (kintan; foto praba)