Indonesiasenang-, Senin malam, 14 Juli 2025, Casatopia Café Jakarta diselimuti suasana hangat saat edisi ke-20 dari program musik Main-Main di Cipete kembali digelar. Menghadirkan lima musisi lintas generasi, acara ini menjadi ruang ekspresi kreatif bagi para pelaku musik independen yang terus berkembang di Ibu Kota.
Inisiatif dari Reallist Management ini telah menjadi salah satu titik temu penting bagi para pencinta musik orisinal. Pada edisi kali ini, Tri Alxndr, Weekend By Evidence, Randa Oktovandy, Kidunghara, dan band legendaris Wayang tampil bergantian dalam malam penuh kejutan musikal.

Pembuka Penuh Emosi dan Nostalgia Modern
Malam dibuka oleh Tri Alxndr, solois muda yang menghadirkan nuansa pop melankolis lewat lagu “Kamu Lupa”. Suaranya yang lembut dan aransemen sederhana menciptakan atmosfer reflektif yang langsung menyentuh hati para penonton.
Dilanjutkan oleh Weekend By Evidence, unit rock alternatif asal Jakarta yang memanaskan suasana dengan lagu-lagu dari album Wanderlust. Dengan gaya grunge 90-an yang dipadukan sentuhan modern, mereka menyulut energi nostalgia sekaligus menyegarkan telinga.
Kolaborasi Penuh Rasa dan Eksplorasi Retro
Randa Oktovandy membawa penonton menyelami emosi lewat lagu “Labil”, sebuah duet hangat bersama penyanyi Frietsa Rianty yang menyuarakan kegamangan dalam hubungan cinta. Aransemen pop folk yang halus menambah dalamnya makna lagu ini.
Kidunghara dan Gloria Jessica kemudian membangkitkan semangat retro lewat “Kanvas Abadi”. Lagu yang puitis dan sarat nuansa Indonesia era 50-an ini berhasil membangkitkan memori musikal kolektif dalam balutan minimalisme yang elegan.

Wayang dan Lovely Bustamar: Perpaduan Dua Generasi
Sebagai penutup, Wayang, grup pop kenamaan era 90-an, menghadirkan aransemen baru untuk lagu-lagu klasik mereka seperti “Dongeng” dan “Damai”. Kejutan hadir ketika mereka menggandeng Lovely Bustamar untuk membawakan kolaborasi terbaru “Cinta Pertama”. Lagu ini menyatukan warna khas Wayang dengan vokal lembut dan emosional dari Lovely, menjadi simbol nyata kolaborasi lintas zaman.
Ruang Musik yang Inklusif dan Berkembang
Main-Main di Cipete bukan sekadar pertunjukan, tetapi juga ruang komunitas yang mendukung solidaritas, apresiasi, dan keberlanjutan musik lokal. Acara ini selalu digelar gratis dan terbuka untuk umum, menunjukkan bahwa musik bisa menjadi medium inklusif yang merangkul siapa saja.
Dengan gelombang antusiasme yang terus tumbuh, acara ini menjanjikan banyak hal menarik di volume berikutnya. Ikuti terus perkembangan mereka di akun resmi Instagram: @main.main.di. (sugali; foto ibw)