Indonesiasenang-, Dari sebuah garasi sederhana di Sukabumi, lahir kisah inspiratif tentang niat murni yang bertransformasi menjadi gerakan sosial dan ekonomi. Adalah Slamet Sudijono, sosok di balik Mahorahora Bumi Nusantara, yang mengubah kepedulian terhadap nasib petani gula aren menjadi perjalanan manis menuju pasar dunia.

Semua bermula dari pertemuan tak terduga dengan seorang sahabat lama pada tahun 2020. Dalam obrolan hangat itu, Slamet Sudijono mendengar cerita tentang petani gula aren di Sukabumi yang nyaris menyerah karena hasil panennya tak kunjung laku. Dari situlah empati berubah menjadi aksi.

“Awalnya hanya ingin membantu para penderes nira agar tetap bisa hidup dari hasil bumi mereka”, kenang Slamet Sudijono.

Dengan modal sederhana dan niat yang tulus, Slamet Sudijono mulai membeli 50 kilogram gula aren untuk dikemas ulang dan dijual lewat Shopee. Tak disangka, stok tersebut ludes dalam sebulan. Dari pengalaman itu, lahirlah nama Mahorahora, yang dalam filosofi internal perusahaan berarti niat yang murni.

Kini, Mahorahora bukan sekadar brand lokal, melainkan simbol transformasi dari akar rumput menuju panggung global. Dari usaha rumahan, Mahorahora berkembang pesat hingga memiliki pabrik di Sukabumi, mempekerjakan lebih dari 40 karyawan dan memberdayakan 500 petani serta penderes nira di wilayah sekitarnya.

Keberhasilan ini juga menjadi bukti bahwa platform digital seperti Shopee dapat menjadi pintu bagi UMKM untuk menembus batas geografis. Slamet memanfaatkan setiap fitur dengan maksimal: mulai dari foto produk yang menarik, deskripsi detail, strategi iklan digital, hingga live streaming yang kini berkontribusi sekitar 15 persen dari total penjualan Mahorahora.

“E-commerce mengajarkan kami banyak hal. Mulai dari membaca perilaku pelanggan, memahami tren kata kunci, hingga menciptakan pengalaman belanja yang autentik”, kata Slamet Sudijono.

Perjalanan Mahorahora tidak berhenti di pasar domestik. Berkat konsistensi menjaga kualitas dan citarasa, gula aren Mahorahora kini melintasi batas negeri. Salah satu kafe di London, Bija Coffee, menggunakan gula aren Mahorahora sebagai bahan utama menu coffee gula aren yang kini menjadi salah satu menu terlaris di sana.

Tak hanya Inggris, Mahorahora juga telah menembus pasar Jepang dan Selandia Baru, serta tengah menyiapkan pengiriman satu kontainer gula aren ke Eropa sebagai bahan baku camilan sehat.

Dalam setiap butiran gula aren Mahorahora, tersimpan kisah kerja keras dan keaslian alam Indonesia. Produk ini tidak sekadar manis di lidah, tetapi juga menyimpan nilai keberlanjutan dan pemberdayaan. Dari penderes yang memanjat pohon aren di pagi hari, hingga tangan-tangan yang mengolahnya dengan penuh ketelitian Mahorahora mengubah hasil alam menjadi kisah keberanian dan kolaborasi.

“Mahorahora bukan hanya tentang bisnis gula aren, tetapi tentang cara kami menjaga warisan manis Indonesia agar dikenal dan dihargai dunia”, pungkas Slamet Sudijono.

Dari garasi kecil di Sukabumi hingga meja kopi di London, Mahorahora membuktikan satu hal, ketika niat murni bertemu dengan semangat digital, manisnya keberhasilan akan terasa di seluruh penjuru dunia. (alvin; foto hm)