Indonesiasenang-, Di tengah geliat skena musik Indonesia yang kian berani bereksperimen, People of the Right Project kembali memantik semangat baru lewat gelaran Lintas Resonan edisi terbaru bertajuk “Meretas Batas”. Tahun ini, proyek kolaboratif tersebut menghadirkan kejutan besar: lahirnya PORTURA, sebuah entitas musik yang hanya dibentuk untuk perhelatan ini—berisi para musisi lintas genre yang reputasinya tak perlu diragukan.
Dalam formasi istimewa, PORTURA dihuni oleh enam nama dengan latar musikal berbeda: Iga Massardi (Barasuara), John Paul Patton alias Coki (KPR, ALI), Fathia Izzati (Reality Club), Bilal Indrajaya, Enrico Octaviano (Lomba Sihir), dan satu mystery guest yang masih dirahasiakan. Keenamnya melebur dalam satu “kanvas suara” tanpa batasan genre, identitas band, ataupun ego personal.
PORTURA akan menampilkan dua hingga tiga lagu dari karya masing-masing personel, tetapi dengan aransemen baru yang lahir dari dialog dan eksplorasi musikal—sebuah upaya bersama untuk menembus batas-batas sonik yang selama ini menjadi tembok tak terlihat dalam industri musik.
Lintas Resonan “Meretas Batas” akan digelar di empat kota dengan karakter musikalnya masing-masing:
- Semarang – 11 Desember 2025, bersama Pyong Pyong
- Bandung – 8 Januari 2026, bersama Alkateri
- Tangerang – 15 Januari 2026, bersama Tabraklari
- Jakarta – 22 Januari 2026, bersama The Cottons
Pemilihan penampil lokal bukan hanya formalitas pembuka, tetapi representasi akar pertumbuhan musik yang tidak hanya berpusat di kota besar.
Ditegaskan oleh Iksal Harizal dari People of the Right bahwa tahun ini membawa tantangan baru. “Tahun lalu temanya kolaborasi, tur 10 kota. Karena sudah ada standarnya, tahun ini harus lebih menantang. Kita ingin membuat kolaborasi dengan lebih banyak entitas sesuai tema Meretas Batas”, jelasnya.
Tak hanya dari segi kreativitas, skala produksinya juga diperbesar. Dari sebelumnya hanya 350–400 tiket per kota, kini kapasitas dinaikkan menjadi 1.000 tiket. Selain konser, acara ini juga menghadirkan talkshow dan live podcast yang membahas isu-isu seputar dunia musik, termasuk akses venue dan ekosistem lokal.
“Bandung selama ini nggak punya venue musik yang memadai, padahal banyak konser digelar di sana. Sementara Semarang kita pilih untuk memberi exposure lebih untuk musisi lokal”, ujar Iksal Harizal.
Iga Massardi turut menyampaikan antusiasmenya kembali bergabung dalam proyek kolaboratif ini. “Seneng banget bisa balik dan ketemu musisi-musisi lintas genre. Ini jadi batu loncatan untuk mencoba hal baru, memainkan musik kita secara berbeda dan membawakannya bersama di PORTURA. Rencananya ada 13 lagu, tapi masih bisa berubah”, ungkapnya.
Selain pertunjukan musik, Lintas Resonan juga hadir sebagai ruang pertukaran ide. Live podcast menghadirkan narasumber lintas disiplin kreatif membahas topik mulai dari manajemen band hingga tantangan industri saat ini. Atmosfer diskusi ini menjadi bagian penting dari identitas Lintas Resonan yang tidak hanya merayakan musik, tetapi juga ekosistem yang mendukungnya.
Tiket dapat dibeli melalui situs resmi dengan harga Rp100.000. Dapatkan segera melalui: www.lintasresonan.com .(kintan; foto praba)