Lindungi Tempurung Nusantara: Seruan untuk Menyayangi dan Melindungi Kura-Kura Indonesia

Dalam rangka Hari Keanekaragaman Hayati dan World Turtle Day, Jagat Satwa Nusantara mengadakan acara edukasi konservasi “Lindungi Tempurung Nusantara” di TMII, menyerukan perlindungan kura-kura Indonesia.

Lindungi Tempurung Nusantara: Seruan untuk Menyayangi dan Melindungi Kura-Kura Indonesia

Indonesiasenang -, Dalam rangka memperingati Hari Keanekaragaman Hayati Internasional (22 Mei) dan World Turtle Day (23 Mei), Jagat Satwa Nusantara (JSN) menyelenggarakan acara konservasi edukatif bertajuk “Lindungi Tempurung Nusantara” pada 24 Mei 2025, bertempat di Plaza Padar, Museum Komodo, Taman Mini Indonesia Indah (TMII).

Tujuan Kampanye: Edukasi dan Konservasi
Acara ini bertujuan mengedukasi masyarakat tentang pentingnya keberadaan kura-kura dan penyu dalam ekosistem, serta meningkatkan kesadaran akan perlunya perlindungan terhadap spesies bercangkang yang kian terancam punah di alam liar.

Talkshow Bersama Praktisi Konservasi
Acara diisi oleh talkshow edukatif bersama:

  • drh. Yulyani Dewi, praktisi Reptile Medicine & Surgery
  • drh. Caesar Rizal Kurniawan, Koordinator Veterinary & Breeding Program JSN
  • Arisa Mukharliza, Marcom & EduRiset Manager JSN

Dalam sesi diskusi, drh. Yulyani menekankan bahwa tempurung kura-kura adalah bagian vital tubuh, bukan sekadar pelindung luar. Ia terhubung dengan saraf dan pembuluh darah—perlakuan kasar bisa menyebabkan stres atau trauma.

“Tempurung itu hidup. Kura-kura bisa merasa nyaman, atau merasa sakit bila diperlakukan salah,” ungkapnya.

Kura-Kura Bukan Sekadar Hewan Eksotik
Populasi kura-kura sebagai hewan peliharaan terus meningkat. Namun, tak semua jenis cocok dipelihara di rumah. Beberapa spesies langka seperti Flying River Turtle, Batagur borneoensis, dan Manouria emys memerlukan lingkungan dengan kelembapan tinggi dan area luas, yang tidak bisa disediakan oleh pemilik rumahan.

“Banyak spesies yang hanya cocok dirawat di lembaga konservasi. Ini bukan soal larangan, tapi tentang tanggung jawab,” tegas drh. Yulyani.

Peluncuran Buku “A-Z Tortoises & Turtles”
Dalam acara ini, juga diluncurkan edisi kedua buku “A-Z Tortoises & Turtles”, sebagai panduan lengkap bagi pecinta kura-kura dan pelaku konservasi. Buku ini membahas:

  • Jenis-jenis kura-kura dan penyu
  • Anatomi dasar
  • Panduan perawatan bertanggung jawab

Cinta Hewan Dimulai dari Edukasi
Salah satu pesan kuat dalam acara ini adalah bahwa akar dari masalah konservasi bukan hanya ketidaktahuan, tetapi juga kurangnya empati terhadap satwa.

“Jika kita mencintai hewan, kita tidak akan tega menyakitinya. Ini berlaku untuk kura-kura, dan juga semua satwa liar,” ujar drh. Yulyani.

Kura-kura, menurut para ahli, juga bisa mengenali pemiliknya, tahu waktu makan, bahkan berjalan mengikuti pemilik tanpa pemandu.

Peran Museum Komodo & JSN
Jagat Satwa Nusantara, sebagai lembaga konservasi eksitu, menegaskan komitmennya dalam pelestarian keanekaragaman hayati. Museum Komodo di TMII kini menjadi pusat edukasi terbuka dengan koleksi reptil bercangkang, termasuk kura-kura darat dan air.

“Kura-kura berperan penting dalam ekosistem. Di laut mereka mengendalikan ubur-ubur, di darat menyebar benih. Mereka penjaga keseimbangan alam,” ujar drh. Caesar Rizal Kurniawan.

Hentikan Eksploitasi, Lawan Perdagangan Ilegal
Acara ini juga menyoroti perdagangan ilegal kura-kura dan pemanfaatan kura-kura sebagai obat tradisional. Edukasi publik dan penegakan hukum perlu berjalan seiring agar eksploitasi ini dihentikan.

Kampanye yang Melahirkan Cinta
“Lindungi Tempurung Nusantara” bukan hanya kampanye, tapi sebuah ajakan untuk menumbuhkan cinta pada makhluk kecil yang sering diabaikan. JSN berharap kolaborasi antara masyarakat, komunitas satwa, akademisi, dan pemerintah bisa membentuk gerakan konservasi berkelanjutan.

“Mari menjadi suara bagi mereka yang tak bisa bersuara. Untuk penyu. Untuk kura-kura. Untuk bumi yang lebih baik.”
Arisa Mukharliza, JSN

Acara ini menjadi bukti bahwa edukasi yang tepat mampu menumbuhkan rasa cinta, dan dari cinta, lahir komitmen untuk melindungi satwa liar. Sudah saatnya kita semua berperan serta dalam menjaga keanekaragaman hayati Indonesia. (satria; foto sty)


Share Tweet Send
0 Komentar
Memuat...
You've successfully subscribed to Indonesia Senang Dot Com - Semampu kita bisa dan lakukan keSENANGanmu
Great! Next, complete checkout for full access to Indonesia Senang Dot Com - Semampu kita bisa dan lakukan keSENANGanmu
Welcome back! You've successfully signed in
Success! Your account is fully activated, you now have access to all content.