Indonesiasenang-, Menjelang penghujung 2025, Valent Duga tidak memilih perayaan yang hingar. Ia justru menutup tahun dengan sebuah pengakuan yang jujur, pelan, dan apa adanya lewat EP Latihan Bahagia. Sebuah karya yang lahir dari fase hidup yang tak selalu indah, ketika kehilangan dan penyesalan datang bersamaan dengan keharusan untuk tetap terlihat baik-baik saja.

Bagi Valent Duga, kebahagiaan bukan destinasi instan. Ia adalah sesuatu yang harus dipelajari, diulang, dan dilatih. Dari kesadaran itulah Latihan Bahagia menemukan maknanya. “EP ini tidak menolak rasa sedih, tidak pula memaksakan akhir yang manis. Ia memberi ruang bagi duka dan harapan untuk berjalan berdampingan seperti hidup itu sendiri”, katanya pada acara Konferensi Pers Valen Duga EP Showcase (20/12/2025), di Lithium Rooftop, Rumaradal, Jakarta Selatan.

Perjalanan Valent Duga bermusik dimulai jauh sebelum EP ini lahir. Ia merantau dari Lampung ke Jawa, tinggal di asrama Katolik dengan aturan ketat yang sempat membatasi ruang eksplorasi. Namun justru di ruang sempit itu, bakatnya cepat dikenali. Ia dikenal sebagai “Valen musik”, sosok yang mengurusi hal-hal teknis dan kebutuhan musikal.

Kesempatan kembali ke jalur profesional datang saat Valen Duga bekerja di sebuah production house. Dari sana, musik kembali menjadi rumah. Tak hanya sebagai solois, Valent juga menggarap band dan musisi lain, sebuah “sekolah gratis” yang memperkaya referensi dan akhirnya bermuara pada karyanya sendiri.

Latihan Bahagia tidak dirancang dengan target besar. Valent Duga membiarkan EP ini tumbuh secara organik, mengikuti perasaan yang datang selama proses penciptaan. Ia terlibat langsung dalam hampir semua aspek, mulai dari penulisan lagu, produksi, hingga visual, bukan karena ingin memegang kendali, tetapi karena ia menikmati prosesnya.

Secara musikal, EP Latihan Bahagia membawa pop yang emosional dan personal. Liriknya ditulis dengan gaya tutur yang dekat, seperti obrolan sehari-hari, terinspirasi era 2000–2010-an, ketika cinta dan patah hati disampaikan tanpa topeng, namun dibungkus dengan pendekatan modern agar tetap relevan.

Menariknya, Latihan Bahagia bukan judul lagu. Valent Duga merasa tak satu pun lagu mampu mewakili keseluruhan cerita. Semua lagu di EP ini berbicara tentang kondisi “setengah pulih” belum sembuh, tapi terus berusaha. Karena itu, Latihan Bahagia dipilih sebagai payung yang lugas, sederhana, dan mencerminkan proses.

“Judul ini bukan metafora rumit. Ia adalah pernyataan jujur. Bahwa bahagia tidak selalu datang setelah luka hilang, melainkan saat seseorang bersedia berlatih menerimanya”, ujar Valen Duga.

EP Latihan Bahagia berisi lima lagu yang disusun dengan alur emosional yang mengalir: Kisah Tak Seberapa Indah, Soka; Duka, Ternyata Tanpamu Aku Baik-Baik Saja, Untukmu yang Masih Bertahan, dan Jangan Kau Lihat Lagi.

Dari duka yang dipendam, fase berpura-pura kuat, hingga keputusan untuk melepaskan dan menerima, Valent menjaga agar musiknya tidak menenggelamkan pendengar dalam kesedihan. Aransemen dibuat relatif ringan, sebuah cara untuk bertahan sambil perlahan sembuh.

Sebagai solois yang banyak berjalan sendiri, Valent Duga tidak menampik adanya beban dalam produksi, pendanaan, hingga keberanian tampil di depan publik. Namun ia memilih realistis dan kreatif, dikelilingi orang-orang terdekat yang suportif.

“Harapannya sederhana, dikenal apa adanya. Aku ingin Latihan Bahagia sampai ke telinga pendengar dan menjadi teman perjalanan saat jatuh cinta, kehilangan, atau sekadar mencari pegangan kecil agar tetap bertahan”, pungkas Valent Duga.

Dirilis pada 19 Desember 2025, Latihan Bahagia bukan sekadar penutup tahun. Ia adalah catatan proses tentang belajar menerima, berdamai dengan luka, dan terus berlatih menemukan bahagia dengan cara sendiri. (satria; foto tcs)