Indonesiasenang-, Kota Tua Jakarta kembali menjadi sorotan sebagai destinasi unggulan yang siap dikembangkan untuk bersaing di tingkat global. Wakil Menteri Ekonomi Kreatif/Wakil Kepala Badan Ekonomi Kreatif (Wamenekraf/Wakabekraf) Irene Umar mengajak para pelaku ekonomi kreatif untuk memperjuangkan kawasan ini menjadi magnet investasi dan destinasi kreatif kelas dunia.
“Kota Tua Jakarta sudah lama menjadi destinasi yang memikat. Dengan mental baja, para pejuang ekonomi kreatif dapat memajukan kawasan ini sebagai bentuk investasi yang berkelanjutan. Pondasi tradisinya sudah kuat, tinggal bagaimana kita mengaktifkan potensi yang ada”, kata Wamenekraf/Wakabekraf Irene Umar saat kunjungan kerja ke Kota Tua Jakarta baru-baru ini.
Dalam rangka menuju momentum peringatan 500 Tahun Jakarta, Wamenekraf/Wakabekraf) Irene Umar menegaskan pentingnya pengembangan kawasan Kota Tua sebagai koridor ekonomi kreatif. Sejumlah konsep aktivasi diusulkan, termasuk atraksi air mancur, building immersive mapping, drone show, pop-up market, mini konser, instalasi seni, board game Jelajah Batavia, hingga aktivasi museum dan spot fotografi.
“Kita perlu menghargai sejarah dan menjaga arsitektur ikonik Kota Tua sebagai aset yang menarik. Aktivasi ini bukan hanya membangkitkan ekonomi, tetapi juga menumbuhkan kecintaan generasi muda terhadap sejarah”, ujar Wamenekraf/Wakabekraf) Irene Umar.
Kunjungan Wamenekraf/Wakabekraf) Irene Umar turut dihadiri Staf Khusus Presiden Bidang Ekonomi Kreatif Yovie Widianto dan PJ Gubernur Jakarta Teguh Setyabudi.
Pada kesempatan yang sama Staf Khusus Presiden Bidang Ekonomi Kreatif Yovie Widianto menyoroti potensi besar Kota Tua sebagai pusat ekonomi, sejarah, dan budaya. “Instalasi seni dan aktivasi ruang bisa menjadi daya tarik besar. Ini baru awal, ke depannya akan ada pembahasan lanjutan untuk mengembangkan Kota Tua sebagai ruang kreatif”, katanya.
Beberapa lokasi penting, seperti Jembatan Kota Intan, Lokasi Binaan UMKM, dan Museum Sejarah Jakarta, dikunjungi dalam agenda tersebut. Antusiasme masyarakat, terutama pelajar, menunjukkan bahwa Kota Tua Jakarta memiliki potensi besar sebagai destinasi kreatif.
Sementara itu PJ Gubernur Teguh Setyabudi menekankan pentingnya sinergi antarinstansi untuk mengelola kawasan ini. “Kelola Kota Tua Jakarta tidak cukup hanya dari tingkat provinsi. Harus ada kerja sama lintas kementerian untuk memperkuat narasi dan konsep aktivasi yang terintegrasi,” ujarnya.
Turut hadir dalam kunjungan ini sejumlah pejabat Kemenekraf, termasuk Deputi Bidang Pengembangan Strategis Ekonomi Kreatif Cecep Rukendi dan Deputi Bidang Kreativitas Budaya dan Desain Yuke Sri Rahayu. Kehadiran mereka menandai komitmen bersama untuk menjadikan Kota Tua Jakarta sebagai ikon global yang mencerminkan semangat kreativitas masyarakat Batavia. (satria; foto kemenekraf)