Indonesiasenang-, Kompetisi Memasak LaCuisine ke-6 resmi dimulai hari ini di Jakarta International Expo (JIExpo) Kemayoran. Acara bergengsi yang diselenggarakan oleh Ikatan Ahli Kuliner Indonesia bekerja sama dengan PT. Kristamedia Pratama ini akan berlangsung selama empat hari, dari tanggal 13 - 16 November 2024.

Acara ini diakui sebagai Kompetisi Nasional oleh World Association of Chefs Societies (Worldchefs) dan digelar bersamaan dengan SIAL Interfood Indonesia 2024, salah satu pameran makanan dan minuman terbesar di Asia Tenggara. Tahun ini, LaCuisine 2024 menghadirkan 28 kelas kompetisi, mulai dari kategori pemasak, display, hingga pastri dan gelato, dengan fokus khusus pada masakan khas Indonesia seperti Sate Nusantara, Live Cooking Nasi Tumpeng, dan Jajanan Pasar Tradisional.

Menurut M. Sabir Mappakaya selaku Komite LaCuisine, kompetisi tahun ini diikuti oleh sekitar 1.000 peserta, termasuk pelajar SMK, mahasiswa, serta profesional dari sektor perhotelan dan restoran. “Tidak hanya dari Indonesia, kompetisi ini juga diikuti oleh peserta dari sembilan negara, seperti Singapura, Malaysia, Filipina, Thailand, Mongolia, Taiwan, dan China. Ini menjadi ajang bertaraf internasional untuk menunjukkan kualitas dan kreativitas kuliner kita”, jelasnya.

Kompetisi LaCuisine 2024 memastikan proses penilaian yang transparan dan profesional melalui panel juri bersertifikat Worldchefs. Juri-juri ini, baik dari dalam maupun luar negeri, memberikan evaluasi langsung terhadap masakan peserta, mulai dari bahan mentah hingga presentasi akhir.

Diungkapkan oleh M. Sabir Mappakayabahwa kompetisi ini tidak hanya mencari juara, tetapi juga mengukur pencapaian nilai. “Peserta yang mencapai nilai 90 ke atas akan mendapatkan medali emas, sedangkan nilai 80-90 meraih medali perak. Kompetisi ini lebih kepada pengembangan diri peserta, bukan semata-mata persaingan”, katanya

Setiap kelas lomba di LaCuisine harus mematuhi Rule Book yang telah ditetapkan oleh Worldchefs. Beberapa bahan baku didukung oleh sponsor, sementara bahan lainnya dibawa dan diolah langsung oleh peserta. “Seluruh masakan dibuat dari nol hingga siap disajikan kepada juri. Setelah penilaian, peserta akan mendapatkan umpan balik dari juri, yang menjadi keunggulan kompetisi ini”, ujarnya.

LaCuisine 2024 juga menjadi wadah bagi koki muda dan profesional untuk berbagi wawasan dan melihat tren terbaru dalam industri makanan. Dengan kategori yang mencakup masakan lokal seperti nasi tumpeng dan laksa, ajang ini bertujuan mengangkat warisan kuliner Indonesia di mata dunia.

“Kompetisi ini membuka peluang besar bagi para peserta, baik young chef dari SMK dan perguruan tinggi, maupun professional chef dari industri perhotelan dan restoran. Ini adalah kesempatan untuk belajar, bertukar pengalaman, dan menunjukkan potensi mereka”, pungkas M. Sabir Mappakaya.

Acara Kompetisi LaCuisine 2024 menjadi sorotan penting di dunia kuliner, sekaligus mendorong Indonesia untuk terus berkembang sebagai pusat gastronomi di Asia Tenggara. Kompetisi LaCuisine ke-6 menjadi bukti nyata bagaimana masakan Indonesia mampu bersaing di tingkat internasional. (alvin; foto sialinterfood)