Indonesiasenang-, Hubungan bilateral antara Indonesia dan Prancis rupanya semakin nampak nyata. Prancis, yang memang unggul dalam aspek fashion seluruh dunia kini bersama Indonesia menampilkan karya-karya luar biasa nan cantik, powerfull, hingga unik dan nyentrik.
Pada saat acara resepsi kunjungan delegasi perancang busana dan pakar mode Prancis sebagai bagian dari inkubator PINTU Prancis-Indonesia yang berlangsung di Kediaman Fabien Penone, Duta Besar Prancis di Jakarta, Selasa, 29 Juli 2025, sebanyak lebih dari 20 busana yang dirancang oleh 3 desainer Prancis dari sekolah Duperré – Paris, dan 3 desainer Indonesia dari program PINTU ditampilkan. Di dominasi dengan warna-warna hitam dan coklat, keenam desainer menampilkan karya mereka dengan berbagai gaya, mulai dari casual hingga tematik dan misterius.
Desainer yang Berpartisipasi:
🇮🇩 Indonesia:
- Prafitra Viniani (Apakabar) – Koleksi “GEN.TRA: The Sound of the Universe”
- Vincent Mikhael (DENIMITUP)
- Muhammad Hafiz (Lil Public)
🇫🇷 Prancis:
- Björn Backes – Koleksi “Requiem”
- Pierre Pinget – Koleksi “Sartoria and Mafia”
- Mathilde Reneaux – Koleksi “Syrius, it dog”
Focus Week program inkubasi Indonesia-Prancis PINTU tahun ini berlangsung dari tanggal 21 hingga 31 Juli 2025 di Jakarta dan Yogyakarta. Untuk edisi keempat ini, delegasi yang terdiri dari 20 desainer dan profesional Prancis dari sektor fesyen dan praktisi berpartisipasi dalam program intensif yang menggabungkan pertemuan profesional, konferensi, kunjungan ke studio, peragaan busana, dan mentoring talenta Indonesia yang akan menampilkan koleksi mereka di Paris pada Oktober mendatang.
Diluncurkan pada tahun 2022, PINTU merupakan program bilateral untuk mendukung kewirausahaan mode antara Prancis dan Indonesia. Sejak awal, program ini telah mendukung lebih dari 100 profesional dan desainer muda di kedua negara, serta proyek-proyek kreasi bersama.
Program ini dijalankan oleh konsorsium mitra publik dan swasta dari kedua negara: Kedutaan Besar Prancis - Institut Français d'Indonésie (IFI), Jakarta Fashion Festival (JF3), Lakon Indonesia, Institut Français de Paris, École Duperré, WSN-Première Classe, dan dengan dukungan dari Pemprov DKI Jakarta dan beberapa kementerian di Indonesia.
Edisi 2025 menandai tonggak sejarah penting bagi PINTU. Untuk pertama kalinya, dua desainer Prancis (Priscille Berthaud dan Kozué Sullerot) akan menghabiskan waktu selama tiga bulan untuk residensi di Indonesia. Mereka akan mengembangkan koleksi lintas-disiplin dengan para pengrajin dan desainer Indonesia melalui kerja sama yang erat dengan para pengrajin lokal dalam mengembangkan koleksi yang terinspirasi dari teknik-teknik tradisional, seperti batik dan tenun ikat.
Puncak acara juga diramaikan dengan seminar sehari penuh yang membahas tantangan industri fashion dan kerajinan, mulai dari keberlanjutan hingga inovasi pasar global. Momentum ini menjadi bagian dari peringatan 75 tahun hubungan diplomatik Indonesia–Prancis, mempererat kerja sama kreatif dua bangsa melalui kekuatan mode dan budaya. (kintan; foto praba)