perfilman, tampilan makanan yang menggugah selera bukanlah kebetulan, melainkan hasil kerja keras seorang food stylist. Dalam film terbaru Rahasia Rasa, sutradara Hanung Bramantyo mempercayakan tugas penting ini kepada Gregory, seorang food stylist ternama yang telah mengubah banyak hidangan menjadi karya seni visual.
Film Rahasia Rasa tidak hanya mengangkat kisah kuliner Nusantara, tetapi juga menghadirkan makanan yang tampak autentik dan menggoda. Hanung, yang dikenal dengan ketelitiannya dalam setiap produksi, memastikan bahwa elemen kuliner dalam film ini ditampilkan dengan cara yang meyakinkan. Oleh karena itu, ia menggandeng Gregory, seorang food stylist dengan reputasi luar biasa dalam menciptakan presentasi makanan yang memukau.
Dalam proyek ini, Gregory tidak hanya bertanggung jawab atas tampilan makanan di layar, tetapi juga melatih para pemain utama—Jerome Kurnia, Ciccio Manassero, dan Nadya Arina—agar terlihat meyakinkan saat memasak. Dari cara memegang pisau hingga teknik plating, ia memastikan bahwa setiap adegan yang menampilkan makanan terlihat nyata dan alami. Ia juga mengawasi kualitas setiap hidangan yang muncul di depan kamera agar mampu memberikan pengalaman visual maksimal bagi penonton.

Gregory, yang akrab disapa Greg, merupakan salah satu food stylist paling berpengaruh di industri ini. Dengan latar belakang seni dan kuliner, ia telah bekerja dengan berbagai merek besar, majalah kuliner, hingga produksi iklan. Gaya khasnya yang detail dan inovatif membuatnya menjadi sosok yang dicari dalam industri film dan periklanan.
“Gregory hadir untuk membimbing saya dan para pemain lainnya. Dengan bimbingannya, kami bisa menampilkan yang terbaik demi menghadirkan pengalaman yang autentik di layar,” ungkap Jerome Kurnia, pemeran utama film Rahasia Rasa..
“Bekerja sama dengan profesional seperti Gregory bukan hanya membantu saya memahami teknik memasak, tetapi juga memperkaya karakter Ressa sebagai seorang chef yang hidupnya dekat dengan dunia rasa”, imbuh Jerome Kurnia.
Dalam dunia perfilman, detail visual adalah segalanya. Makanan yang terlihat hambar atau tidak menarik bisa mengurangi kesan emosional dalam sebuah adegan. Dengan keahliannya, Gregory mampu menghidupkan makanan sebagai bagian dari narasi yang lebih besar, bukan sekadar pelengkap, tetapi elemen yang membangun suasana dan memperkuat pengalaman penonton. (damar; foto dfrr)