Indonesiasenang-, Jakarta Drum School All Stars siap memberikan kejutan istimewa di panggung Outdoor Main Stage Java Jazz Festival 2025 pada Jumat, 30 Mei pukul 16.30 WIB. Dengan mengusung konsep “Reinterpretation to The Beatles”, formasi musisi lintas generasi ini akan membawakan karya-karya legendaris The Beatles dalam balutan aransemen baru yang tetap menjaga ruh orisinalnya.
Menurut Harry Murti, salah satu pendiri Jakarta Drum School sekaligus penggagas proyek ini, pemilihan The Beatles sebagai tema bukan tanpa alasan. "The Beatles itu band yang sangat fenomenal, dengan empat fase musik yang sangat berbeda dalam satu dekade. Ini jadi tantangan menarik untuk kami reinterpretasikan", katanya dalam sesi wawancara di sela-sela latihan terakhir di iCSL Studio, dibilangan Kebayoran Baru, Jakarta Selatan (29/05/2025).
Konsep “Reinterpretation” ini tidak dimaksudkan untuk mengubah lagu-lagu The Beatles secara radikal. Sebaliknya, kata Harry Murti aransemen akan tetap menghormati struktur dasar lagu, namun diperkaya dengan sentuhan musikal dari masing-masing anggota yang memiliki karakter kuat.
Formasi Jakarta Drum School All Stars sendiri menjadi daya tarik tersendiri, menghadirkan deretan musisi top Tanah Air seperti Taufan Goenarso, Shadu Rasjidi, Rayendra Sunito, Enrico Octaviano, Marco Steffiano, Timur Segara, Dave Lumenta, Prasodjo Winarko, hingga nama-nama instruktur sekaligus alumni Jakarta Drum School. Tak ketinggalan, dua nama besar yang turut menyempurnakan proyek ini adalah gitaris virtuos Balawan dan penyanyi bersuara khas Cakra Khan.
Salah satu highlight penampilan ini adalah kehadiran gitar sembilan neck yang akan dimainkan oleh Balawan, sebuah instrumen unik satu-satunya di dunia yang dibuat oleh Fender. "Gitar ini datang langsung dari California dan butuh tim khusus lima orang untuk penanganannya. Ini bukan cuma gimmick, tapi punya fungsi musikal yang konkret", ujar Harry Murti.
Diungkapkan oleh Balawan bahwa penampilannya bersama Jakarta Drum School All Stars menjadi pengalaman yang penuh tantangan sekaligus menyenangkan. “Mengatur harmoni dari 20 musisi di atas panggung itu bukan perkara mudah. Tapi justru di situlah menariknya, semua harus menahan ego, main sesuai porsi masing-masing", tutur gitaris asal Bali itu.
Menambahkan dimensi vokal dalam pertunjukan ini, Cakra Khan dipercaya untuk menyanyikan lima lagu The Beatles. Penyanyi yang dikenal dengan suara penuh perasaan ini mengaku tidak berpikir dua kali saat ditawari bergabung. "Saya langsung minta manajer saya kosongkan jadwal. Ini kesempatan langka, apalagi saya memang penggemar The Beatles", katanya.
Cakra Khan juga membagikan proses persiapannya yang lebih fokus pada pendalaman lirik dan membangun koneksi emosional dengan penonton. “Sebagai penyanyi, tantangan saya bukan hanya menjalin chemistry dengan pemain musik di belakang saya, tapi juga dengan penonton di depan saya. Itu penting agar pesannya sampai", ujarnya.
Jakarta Drum School All Stars bukan sekadar proyek pertunjukan biasa. Lebih dari itu, ini adalah upaya menampilkan pendidikan musik, kolaborasi, dan inovasi artistik ke dalam panggung megah seperti Java Jazz. Harry Murti menyebutkan bahwa Java Jazz tahun ini memberinya kepercayaan tampil di panggung utama outdoor, yang biasanya diisi oleh nama-nama besar dari dalam dan luar negeri.
Dengan pengaturan yang matang, chemistry yang terbangun cepat meski banyak anggota belum pernah tampil bersama sebelumnya, hingga berbagai kejutan yang disebut bisa muncul spontan di atas panggung, pertunjukan ini dijanjikan menjadi salah satu yang paling memorable di Java Jazz 2025.
“Musik itu bukan hanya teknik, tapi rasa. Dan semua rasa itu hadir dari para musisi hebat yang saya ajak di proyek ini", pungkas Harry Murti. (satria; foto tcs)