Indonesiasenang-, Nama Ishak Oktavian mungkin baru di kancah musik nasional, tapi bagi pendengar setia RRI Pro 2 Kupang, suara hangat dan gaya bicaranya sudah akrab di telinga. Kini, penyiar muda berusia 26 tahun itu siap menapaki babak baru dalam perjalanan kariernya: merilis single perdana bertajuk “Seharusnya Aku”, yang resmi meluncur pada 07 November 2025 di seluruh platform digital dan diputar serentak di jaringan radio Indonesia.
Lahir di Kupang pada 3 Oktober 1999, Ishak bukan nama asing di dunia siaran maupun kompetisi vokal. Ia adalah salah satu finalis Bintang Radio RRI 2024, ajang musik legendaris yang telah melahirkan banyak talenta di Tanah Air.
“Bintang Radio itu mimpi saya sejak lama. Saya bisa masuk ke RRI juga awalnya karena ikut Bintang Radio tahun 2019. Setelah beberapa kali mencoba, akhirnya di 2024 saya lolos ke tingkat nasional dan itu tahun terakhir saya boleh ikut, karena sudah di batas usia 25 tahun”, kata Ishak Oktavian sambil tersenyum pada acara Launching Single Perdana Bintang Radio 2024 di Audotorium RRI, Medan Merdeka, Jakarta, (07/11/2025).
Perjalanan menuju single perdana ini tak selalu mudah. Di tengah jadwal siaran dan pekerjaan yang padat, Ishak Oktavian hanya punya waktu rekaman di sela malam hari. Proses rekaman single pertamanya bisa dibilang cukup singkat, tapi penuh cerita,
“Awalnya lagu yang diberikan tidak langsung cocok dengan karakter suara saya, jadi harus beberapa kali diubah aransemen supaya lebih pas. Karena kesibukan kerja, saya juga hanya bisa rekaman di waktu-waktu larut malam, di studio kecil di Kupang yang fasilitasnya terbatas. Tapi saya bersyukur, dari setiap tantangan itu akhirnya lahir lagu ini”, tutur Ishak Oktavian.
Menurut sang arranger, Ananda Mahardhika, lagu “Seharusnya Aku” justru menemukan bentuk terbaiknya lewat proses tersebut. “Proses terciptanya lagu ini cukup cepat, bahkan tanpa revisi besar, karena lagu ini kebetulan cocok sekali dengan karakter vokal Ishak”, ujarnya.
Lagu “Seharusnya Aku” mengisahkan tentang seseorang yang selalu hadir untuk orang yang dicintainya, namun akhirnya harus merelakan ketika cinta itu berpindah tangan. Dalam penggalan liriknya, “Aku yang pertama, yang kamu percaya / Saat kamu terluka”, ada kesederhanaan dan kejujuran yang mengalir.
Sementara pada reffrain yang menyentuh, Ishak Oktavian melantunkan, “Mungkinkah kita kan bersama / Mungkinkah kau cepat pergi tinggalkannya / Oh akankah, cerita ini akan terjadi / Sejatinya aku ini kekasihmu”.
Lirik ini terasa personal, namun universal tentang rasa kehilangan, harapan yang belum padam, dan keyakinan bahwa cinta sejati kadang hanya butuh waktu untuk kembali menemukan jalannya.
Bagi Ishak Oktavian, single ini bukan sekadar karya, tapi simbol dari perjalanan panjang menuju panggung yang lebih luas. “Saya sangat bersyukur bisa sampai di titik ini. Lagu ini jadi semacam batu pijakan untuk melangkah lebih jauh, Bintang Radio itu membuka banyak pintu, dan saya ingin terus melangkah lewat pintu-pintu baru itu”, ungkapnya.
Dengan suara khas, karakter vokal yang kuat, dan tekad besar dari Kupang untuk Indonesia, Ishak Oktavian siap membuktikan bahwa musik indah tak selalu lahir dari kota besar. “Seharusnya Aku” sudah dapat didengarkan di seluruh layanan musik digital dan radio di Indonesia membawa kisah cinta, ketulusan, dan semangat dari timur Indonesia untuk seluruh pendengar negeri. (sugali; foto tcs)