Indonesiasenang-, Deretan mobil klasik yang berkilau dipadu karya seni lintas medium resmi menyapa publik dalam pembukaan pameran Indonesia Art Motoring II, Jumat (01/08/2025), di Hotel Four Seasons Jakarta. Diresmikan langsung oleh Menteri Pariwisata Widiyanti Putri Wardhana, gelaran ini menjadi perayaan unik yang menggabungkan warisan otomotif, kekayaan seni rupa, dan strategi pariwisata berbasis budaya.
Diselenggarakan hingga 08 Agustus 2025, pameran ini digagas oleh Indonesia Classic Car Owners Club (ICCOC), komunitas pemilik mobil klasik yang aktif sejak 2007. Tahun ini, Indonesia Art Motoring kembali hadir dengan tema "Motion and Reflection", menampilkan 30 mobil klasik pilihan serta 30 karya seni dua dan tiga dimensi, termasuk instalasi interaktif dari seniman di Jakarta, Bandung, Yogyakarta, hingga Bali.
“Pameran ini bukan hanya ajang mengagumi mobil klasik yang direstorasi dengan penuh cinta, melainkan juga cara baru memaknai sejarah, seni, dan perjalanan hidup manusia”, kata Widiyanti Putri Wardhana dalam sambutannya.
Lebih dari sekadar eksibisi otomotif, pameran ini menjadi medium soft diplomacy budaya Indonesia, menyentuh narasi sejarah yang melekat pada mobil-mobil klasik sekaligus membuka ruang refleksi dan dialog antarbudaya. Menurut Widiyanti, kata "motion" mencerminkan semangat eksplorasi destinasi, sementara "reflection" mengajak wisatawan menilik kembali jejak perjalanan mereka.
“Kami ingin wisatawan yang datang ke Indonesia tidak sekadar melihat tempat, tetapi pulang membawa cerita. Lewat acara seperti ini, pariwisata dan budaya dapat berjalan beriringan membentuk kesan mendalam tentang bangsa kita”, imbuh Widiyanti Putri Wardhana.
Pameran ini juga menjadi representasi nyata dari program unggulan Kementerian Pariwisata 2025, yang menekankan pada pengembangan event-event berstandar global yang lahir dari dalam negeri.
Sementara itu, Stanley Setia Atmadja selaku Ketua Umum ICCOC, menegaskan bahwa kehadiran Indonesia Art Motoring II merupakan kelanjutan dari rangkaian pameran berskala nasional yang pernah dihelat, termasuk Indonesia Classic Car Show 2007 dan 2008, serta Indonesia Art Motoring I tahun 2011.
“Kami berharap kegiatan ini bisa menjadi kontribusi nyata dalam menggerakkan sektor pariwisata, industri kreatif, dan UMKM. Ini adalah bagian dari gaya hidup otomotif yang semakin mendapat tempat di Indonesia”, ujar Stanley Atmaja.
Dengan penyelenggaraan yang dikurasi secara artistik dan terintegrasi dengan elemen budaya, Indonesia Art Motoring II bukan sekadar tempat untuk melihat mobil langka, melainkan ruang bertemu antara desain, sejarah, emosi, dan identitas bangsa. Bagi para wisatawan maupun kolektor otomotif, acara ini merupakan momentum langka yang tak boleh dilewatkan. (satria; foto hmenpar)