IFDC, Senayan City, dan iForte Hadirkan Pameran Mode “Gaya Archive” Serba Hitam yang Elegan

IFDC bersama Senayan City dan iForte menghadirkan pameran mode “Gaya Archive” 19–28 September 2025. Menampilkan 75 koleksi serba hitam karya desainer ternama Indonesia, Gaya Archive merayakan elegansi, kekuatan arsip, dan inovasi mode sebagai narasi seni serta perjalanan fashion Indonesia.

IFDC, Senayan City, dan iForte Hadirkan Pameran Mode “Gaya Archive” Serba Hitam yang Elegan

Indonesiasenang-, Jakarta, 19 September 2025 – Kuat, elegan, dan anggun menjadi kesan utama dalam instalasi mode Gaya Archive yang digelar oleh Indonesian Fashion Design Council (IFDC) bersama Senayan City dan iForte. Event fashion ini berlangsung pada 19–28 September 2025 di Senayan City, Promenade – Ground Floor.

Gaya Archive menyoroti kekuatan arsip karya serta inovasi terbaru dari para desainer Indonesia. Sebanyak 75 koleksi busana serba hitam ditampilkan, mengusung tema “Archive” yang merepresentasikan kekuatan, keabadian, sekaligus simbol kreativitas tanpa batas.

reza-ifdc-senayan-city
“Untuk instalasi kali ini, Gaya Archive menghadirkan busana arsip dan karya terbaru dari para desainer IFDC. Warna hitam dipilih sebagai benang merah karena abadi, kuat, dan penuh makna. Setiap desainer menampilkan tiga koleksi, baik dari karya terdahulu maupun terbaru,” jelas Reza, perwakilan IFDC.

Mode Sebagai Arsip Sejarah dan Seni
Lebih dari sekadar pameran busana, Gaya Archive menghadirkan ruang naratif yang memadukan estetika, sejarah, dan visi masa depan mode Indonesia. Warna hitam dipilih untuk menciptakan kesan dramatis, elegan, dan universal, menjadi kanvas tak terbatas bagi kreativitas para desainer.

busana-hitam-elegan-gaya-archive

Sebanyak 25 desainer ternama IFDC ikut berpartisipasi, antara lain: Andreas Odang, Adeline Esther, Carmanita, Chossy Latu, Danny Satriadi, Denny Wirawan, Didi Budiardjo, Eddy Betty, Era Soekamto, Eridani, Ghea Panggabean, Hian Tjen, Ivan Gunawan, Liliana Lim, Mel Ahyar, Monica Ivena, Priyo Oktaviano, Rama Dauhan, Ria Miranda, Sebastian Gunawan, Stella Rissa, Wilsen Willim, Yogie Pratama, Yongki Budisutisna, dan Yosafat Dwi Kurniawan.

Ria Miranda Hadirkan Hijab Friendly dalam Warna Hitam
Salah satu desainer yang ikut berpartisipasi, Ria Miranda, mengaku menghadapi tantangan tersendiri. Selama ini identik dengan warna pastel dan motif floral, kali ini ia harus menghadirkan busana hitam namun tetap menonjolkan ciri khas desainnya.

“Aku terbiasa dengan warna kalem dan lembut. Membuat koleksi serba hitam ini tantangan baru, tapi aku tetap berusaha menampilkan identitas desainku. Walau hitam, tetap terlihat hijab friendly dan khas Ria Miranda,” ujar Ria Miranda.

Ia menambahkan bahwa koleksinya untuk Gaya Archive membutuhkan waktu sekitar dua bulan pengerjaan bersama tim.

Kolaborasi, Arsip, dan Masa Depan Mode Indonesia
Gaya Archive menjadi bukti nyata bagaimana mode berfungsi sebagai medium seni, arsip sejarah, dan jendela masa depan. Publik diajak untuk melihat perjalanan mode Indonesia dari masa lalu hingga kini, sekaligus merayakan inovasi baru.

ifdc-fashion-installation-senayan-city

Selain instalasi mode, acara ini juga melibatkan beberapa sekolah mode yang diundang untuk belajar langsung dari para desainer. Dengan begitu, generasi muda dapat menyerap ilmu, pengalaman, dan inspirasi dari para pelaku industri fashion tanah air.

Acara Gaya Archive terselenggara berkat dukungan Senayan City, iForte, Bakti Budaya Djarum Foundation, Yen’s Kreatif, dan Dapur Mama Nina (kintan; praba)


Share Tweet Send
0 Komentar
Memuat...
You've successfully subscribed to Indonesia Senang Dot Com - Semampu kita bisa dan lakukan keSENANGanmu
Great! Next, complete checkout for full access to Indonesia Senang Dot Com - Semampu kita bisa dan lakukan keSENANGanmu
Welcome back! You've successfully signed in
Success! Your account is fully activated, you now have access to all content.