Indonesiasenang-, Kesuksesan musisi di era digital tidak selalu bergantung pada viralitas di media sosial. Hal ini dibuktikan oleh Halim Wicaksono, yang lebih dikenal sebagai Halstage. Tanpa strategi promosi besar-besaran, lagunya yang berjudul "L" dari album mini debut Perspektif (2018) telah berhasil mencapai lebih dari 303 juta pendengar.
Kini, Halstage kembali dengan album mini terbarunya, The Folk: Side B, yang merupakan kelanjutan dari The Folk: Side A. Album ini menghadirkan tiga lagu baru: "Di Sore Hari yang Lucu" sebagai trek utama, serta "Kamu" dan "Bagaimana Bisa Seseorang".
Dalam perjalanannya, Hal memutuskan untuk mengubah nama panggungnya menjadi Halstage, sesuai dengan akun Instagram yang lebih dikenal oleh para pendengar. Ia menjelaskan bahwa nama tersebut mencerminkan identitas panggungnya, bukan pribadinya. "Orang lebih mengenalku sebagai Halstage. Aku merasa sesuatu yang aku keluarkan di internet adalah panggungku, bukan pribadiku," ujarnya.
Menariknya, setiap album mini yang dirilis Hal selalu berisi tiga lagu. Dirinya mengungkapkan bahwa keputusan tersebut bukan didasarkan pada konsep tertentu, melainkan sebagai bagian dari proses belajar dalam rekaman, mixing, dan mastering.
"Ini prosesku untuk bikin karya yang bagus. Setiap rilis tiga lagu pun tidak ada konsep khusus, hanya berdasarkan perasaan bahwa materi tersebut sudah cukup”, kata Halstage.
The Folk sendiri berawal sebagai program di kanal YouTube pribadinya pada Januari 2020. Side A resmi diperdengarkan pada Desember di tahun yang sama, dan kini Side B hadir dengan tema yang lebih personal dan reflektif. Lagu-lagu dalam album ini masih mengadopsi puisi dari pendengar sebagai inspirasi utama.
"Konsep awal The Folk: Side A adalah tentang kehidupan, sedangkan Side B lebih berfokus pada kisah asmara. Lirik-lirik lagunya berasal dari puisi para pendengar yang telah memberikan izin untuk dirilis. Menariknya, aku belum pernah bertemu langsung dengan mereka, hanya berkomunikasi melalui internet”, jelas Halstage.
Setiap lagu dalam album ini memiliki makna mendalam. "Di Sore Hari yang Lucu" mewakili kehangatan dan kesederhanaan, sesuai dengan esensi album. "Kamu" menceritakan perasaan cinta tanpa menggunakan kata "cinta", melainkan ungkapan lain yang lebih menggambarkan perasaan tersebut. Sementara itu, "Bagaimana Bisa Seseorang" mengisahkan pasangan yang saling mencintai namun tidak dapat bersama.
Perilisan The Folk: Side B juga menjadi penanda tujuh tahun perjalanan Halstage di industri musik Indonesia. Ia bersyukur karyanya diterima dengan baik, dikenal karena musiknya, bukan sekadar personalitasnya.
"Ini adalah karya terakhir yang akan menggunakan nama Hal. Ke depannya, apakah ada karya baru atau tidak, semoga tetap bisa menyenangkan banyak pendengar”, pungkas Halstage. (alvin; foto dph)