Gita Cinta Dari SMA, Cinta Terhalang "Tembok" Tayang Hari Ini

Gita Cinta Dari SMA menjadi salah satu film romantis yang tidak melulu romantis dan penuh dengan konflik masalah cemburu atau cinta monyet SMA

Gita Cinta Dari SMA, Cinta Terhalang "Tembok" Tayang Hari Ini

Indonesiasenang-, Sebuah film romantis masa SMA berjudul Gita Cinta Dari SMA siap mengaduk-aduk perasaan para remaja di Indonesia. Sebuah film yang diadaptasi dari film berjudul sama yang rilis pada tahun 1979 ini diperankan kembali oleh Prilly Latuconsina dan Yesaya Abraham sebagai pemeran utamanya. Tayang pada 9 Februari 2023, film ini digadang-gadang menjadi bentuk baru dari film pendahulunya. Dahulu film ini dibintangi Rano Karno dan Yessy Gusman sebagai pemeran Galih dan Ratna.

Cerita dimulai ketika Ratna menjadi murid baru di sekolah yang juga Galih merupakan siswa di sekolah tersebut. Tak disangka, Ratna yang terpesona sejak pandangan pertama, justru berada satu kelas dengan Galih. Ratna yang ceria, sementara Galih adalah sosok siswa berpengaruh dan terkenal dengan sikap dinginnya, membuat Ratna tak mudah mendapat simpati Galih. Waktu pun bergulir hingga akhirnya dia berhasil dekat dengan Galih. Namun, cinta mereka terhalang oleh ayah Ratna, yang tak ingin anaknya pacaran.

Chand Parwez Servia sebagai produser memastikan, film ini dibuat sebaik mungkin dan disesuaikan dengan novel aslinya. "Yang pasti, kami memegang teguh dengan membuat film ini sesuai novelnya. Dengan setting 80an, berbagai tantangan kami hadapi. Pemilihan castnya terutama. Karya ini adalah karya yang sangat relevan dengan masyarakat saat ini, dan menjadi ruang bagi masyarakat untuk bernostalgia kembali, mengenang masa SMA dulu. Tayang pada 9 Februari mendatang, saya harap bisa memberikan kesan terbaik untuk para penonton di Indonesia”, paparnya kepada awak media di acara Gala Premier Gita Cinta Dari SMA pada Senin 6 Februari 2023 di CGV Grand Indonesia.

Sedangkan Prilly Latuconsina mengungkapkan bahwa dirinya tidak menyangka bisa bergabung disebuah film yang pernah menjadi legenda ini. “Ada tantangan berat, karena pasti banyak yang membandingkan dengan film lamanya yang diperankan oleh Om Rano Karno dan Tante Yessy Gusman. Namun saya berharap, semoga ini bisa memberikan warna baru bagi dunia perfilman Indonesia”, katanya.

REVIEW FILM
Dari segi cerita, memang banyak yang bisa dipetik. Sang sutradara, yaitu Monty Tiwa berhasil menyampaikan pesan dalam film ini. Bagaimana kadang orangtua hanya ingin yang terbaik bagi anaknya, meski dengan jalan yang belum tentu benar. Bagaimana pertemanan yang kompak, perjuangan cinta yang harus dibatasi tembok bernama "derajat". Alur ceritanya tak terburu-buru, menggambarkan bagaimana perjalanan yang harus dilalui.

Konflik yang ditimbulkan adalah konflik-konflik yang sering terjadi di masyarakat. Perjodohan, restu orangtua, gaya mendidik orangtua kepada anaknya diangkat dalam film ini. Sejujurnya, tak perlu diragukan lagi kemampuan para aktor dan aktris yang berada di film ini. Dwi Sasono, Abun Sungkar, Putri Ayudya, Chantiq Schagerl, Arla Ailani, bahkan pemeran utamanya yaitu Prilly Latuconsina dan Yesaya Abraham sejatinya sangat bagus dibidang seni peran.

Hanya saja, mungkin karena mereka "dipaksa" membawakan peran pada tahun 80an, dimana setting, gaya busana, dan gaya berbicara yang formal, atau membawa bahasa baku, justru menjadi kurang menonjolkan kepiawaian mereka. Nampak usaha keras di dalam para pemeran Galih dan Ratna, bahkan itu terlihat kurang lepas saat berakting. Bisa jadi, itu wujud tekanan yang muncul ketika mereka harus memerankan aktor dan aktris kawakan pendahulunya.

Dwi Sasono, Unique Priscilla dan Putri Ayudya tidak memiliki masalah dengan akting mereka. Nampak natural. Namun tidak untuk para pemeran Galih dan Ratna, juga pemeran pembantu lainnya, seperti teman-teman di sekolah mereka. Selain itu, meski mencoba membawa gaya 80an, namun tak bisa dipungkiri itu semua tampak kurang menyatu. Masih terlalu modern dari segi visual, walau menggunakan mobil lama. Malah terlihat seperti mobil antik yang sedang berjalan di jalan Ibukota.

Tapi, bukan berarti film ini tak layak tonton ya !. Ini menjadi salah satu film romantis yang tidak melulu romantis dan penuh dengan konflik masalah cemburu atau cinta monyet SMA. Banyak pesan didalamnya. Dengan skore 6 dari 10, buat Sobat Senang yang ingin menonton drama percintaan yang dikemas ringan, Gita Cinta Dari SMA bisa menjadi pilihanmu. Perlu diingat, film ini sebaiknya ditonton oleh remaja diatas usia13 tahun ya. Jangan lupa sambil makan popcorn supaya lebih romantic !. (kintan; foto praba/starvisionplus)


Share Tweet Send
0 Komentar
Memuat...
You've successfully subscribed to Indonesia Senang Dot Com - Semampu kita bisa dan lakukan keSENANGanmu
Great! Next, complete checkout for full access to Indonesia Senang Dot Com - Semampu kita bisa dan lakukan keSENANGanmu
Welcome back! You've successfully signed in
Success! Your account is fully activated, you now have access to all content.