Gelaran Perdana Art Mandalika Usung Tema Besiru

Kemenparekraf/Baparekraf menggandeng produsen cat Dulux Let’s Colour menggelar pameran perdana Art Mandalika yang mengusung tema Besiru

Gelaran Perdana Art Mandalika Usung Tema Besiru

Indonesiasenang-, Gelaran perdana Art Mandalika di Galeri Taman Budaya, Mataram, Nusa Tenggara Barat (NTB), merupakan inisiatif 20 pelaku yang mewakili 11 komunitas perupa seni Lombok, Bima, dan Sumbawa hasil pendampingan dalam program AKSILARASI 2023 yang telah dilakukan pada 3 – 24 Februari 2023.

AKSILARASI sendiri adalah program pendampingan penciptaan dan pemanfaatan produk kreatif unggulan di bidang musik, film, seni pertunjukan, seni rupa, dan penerbitan di destinasi super prioritas. Perupa, Bambang Prasetya, yang juga peserta AKSILARASI 2023 berharap kegiatan ini mampu membuat terobosan dan peluang baru untuk iklim berkesenian di Nusa Tenggara Barat.

Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif/Badan Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Kemenparekraf/Baparekraf) menggandeng produsen cat Dulux Let’s Colour menggelar pameran Art Mandalika yang berlansung dari 25 Februari hingga 5 Maret 2023 diTaman Seni Creative Space, Sumbawa Besar, NTB. Kali ini pameran Art Mandalika mengusung tema Besiru.

Deputi Bidang Ekonomi Digital Dan Produk Kreatif Kemenparekraf/Baparekraf Neil El Himam, dalam keterangannya, di Jakarta, Sabtu (25/2/2023) mengatakan. “Pameran ini akan menjadi ruang apresiasi sekaligus motivasi bagi para insan seniman khususnya di Mandalika. Untuk berperan aktif meningkatkan potensi pariwisata dan ekonomi kreatif melalui seni rupa. Dengan demikian harapannya bisa menghasilkan peluang usaha yang berkelanjutan”.

Secara harfiah Besiru terdiri dari dua kata 'be' dan 'siru' dari bahasa suku Sasak. 'Be' berarti ajakan untuk bersama-sama dan 'siru' berarti bergantian. Sehingga Besiru dapat diartikan sebagai aktivitas kerja bersama-sama yang dilakukan secara bergiliran, umumnya dilakukan secara sukarela tanpa upah.

Banyak masyarakat Nusa Tenggara Barat yang perlahan mulai meninggalkan tradisi Besiru karena dianggap sudah tidak relevan dalam kehidupan modern yang cenderung individualis. Munculnya kondisi ini, kemudian melatarbelakangi sekelompok perupa yang berasal dari berbagai komunitas seni rupa di Nusa Tenggara Barat dan tergabung dalam Mandalika Art Community, untuk memaknai kembali nilai filosofis dalam kegiatan Besiru.

Pameran yang dikuratori Sasih Gunalan ini menampilkan karya dari 19 perupa dan karya kolaborasi berupa instalasi fasad gerabah berjudul ‘Secobek Mandalika’ yang dikoordinasi oleh Saparul Anwar (Phalonk). Kemudian, mural yang dikelola oleh Bambang Prasetya dan Lalu Syaukani, serta instalasi ‘Suara dan Harapan’ yang diarahkan oleh perupa Babat Nufus Tarenaksa.

Salah satu Koordinator Tim Kreatif Lokal Mandalika, Lalu Syaukani, mengatakan penyelenggaraan Art Mandalika merupakan perwujudan mimpi teman-teman perupa di Nusa Tenggara Barat untuk menggerakkan ekosistem seni rupa dan berkolaborasi secara nyata.

Selain pameran Art Mandalika, akan dilanjutkan dengan pameran Satelit di Taman Seni Creative Space, Sumbawa Besar, NTB yang berlangsung paada 4 – 11 Maret 2023. Pameran satelit di Sumbawa dikelola oleh komunitas Sumbawa Visual Arts di bawah koordinasi Hallen Muhlis dan Dery Firmansyah. (rls; foto humaskemenparekraf)


Share Tweet Send
0 Komentar
Memuat...
You've successfully subscribed to Indonesia Senang Dot Com - Semampu kita bisa dan lakukan keSENANGanmu
Great! Next, complete checkout for full access to Indonesia Senang Dot Com - Semampu kita bisa dan lakukan keSENANGanmu
Welcome back! You've successfully signed in
Success! Your account is fully activated, you now have access to all content.