Indonesiasenang-, Kasih ibu sepanjang masa, kata-kata ini yang sering kita dengar dalam kehidupan kita memang. Bahkan kasih sayang itu tak jarang memaksa mereka untuk melakukan hal-hal yang berbahaya.
Itulah salah satu pesan dari sebuah film karya sutradara Brad Anderson berjudul BLOOD. Dibintangi Michelle Monaghan (Jess), Skeet Ulrich (Patrick), Finlay Wojtak-Hissong (Owen), Skylar Morgan Jones (Tyler) dan pemeran pendukung lainnya, film ini menggambarkan perjuangan seorang ibu untuk mendapatkan hak asuh anak-anaknya.
Cerita bermula ketika Jess mengajak kedua anaknya yaitu Tyler dan Owen ke sebuah kota kecil yang dekat dengan hutan. Saat pindahan, Owen dan Helen berkeliling bersama anjing mereka yang bernana Pippen dan menemukan sebuah danau kering, yang di tengah-tengah danau tersebut berdiri sebuah pohon kering. Mereka melihat ada keanehan di bawah pohon itu, sehingga Tyler memutuskan untuk mengajak Tyler kembali. Namun Pippen, anjing mereka malah berlari sambil menggonggong menuju pohon itu dan terjebak ke dalam lumpur penghisap.
Setelah berhasil menyelamatkan diri, merekapun segera pulang. Beberapa hari kemudian, Pippen menghilang setelah berlari ke arah hutan saat menjelang makan malam. Mereka berusaha mencarinya namun Pippen tak kunjung ditemukan.
Lalu tiba-tiba, pada suatu hari Pippen pulang dan berdiri di jalan arah hutan. Karena senang, Owenpun mendekati Pippen. Namun siapa sangka, rupanya Pippen justru menggigit Owen dengan brutal, sehingga Owen harus dilarikan ke Rumah Sakit. Perlahan kondisi Owen pulih, namun ada hal janggal. Owen menjadi suka minum darah,agar kondisinya tetap stabil.
Jess, yang bingung, melakukan berbagai cara untuk mendapatkan darah. Termasuk menculik salah satu pasien di rumah sakit tempatnya bekerja. Lalu apa yang sebenarnya terjadi pada Owen?. Mengapa Owen menjadi haus darah dan semakin brutal?.
REVIEW FILM
Sobat Senang, film BLOOD merupakan salah satu film bergenre thriller yang ditulis oleh Will Honley. Blood tayang perdana di Deauville American Film Festival pada 5 September 2022 lalu. Pada 23 Februari 2023, tim Indonesia Senang berkesempatan hadir dalam acara Special Screening BLOOD di XXI Kota Kasablanka, Jakarta Selatan.
Sebenarnya dari segi cerita, film ini menarik. Perjuangan seorang ibu untuk anak-anaknya, ditengah huru-haranya dengan sang mantan suami yang ingin mengambil hak asuh anak. Ditambah lagi dengan masalah yang muncul ketika Owen mulai bergelagat aneh. Gambar yang stabil, pengambilan gambar yang memanjakan mata, cukup bisa membuat kita menikmati film ini walau ada beberapa adegan yang diambil dalam setting ruang gelap seperti hutan, dan gudang.
Kepiawaian akting Michelle Monaghan memerankan seorang ibu yang depresi karena masalah yang dihadapinya menjadi nilai plus di film ini. Sayangnya, kengerian tak begitu berhasil ditampilkan walau ada adegan sadis di film ini.
Untuk alur ceritanya sangat lambat. Pengulangan adegan yang menunjukan usaha Jess mendapatkan darah untuk Owen dinilai terlalu sering,sehingga membuat penonton mengantuk. Durasi 109 menit, atau satu setengah jam lebih, terlalu banyak berkutat dengan bagaimana Jess berusaha mendapatkan darah untuk Owen.
Selain itu, cerita ini dimaksudkan untuk menghubungkan peristiwa itu dengan keberadaan sebatang pohon mati yang ada di tengah danau kering dekat rumah mereka. Tapi sang penulis tidak mengerucutkan cerita untuk berkonsentrasi pada penyebab Pippen dan Owen berubah. Lalu apa masalahnya dengan pohon itu?. Hingga akhir film, tak nampak jelas apa peran si pohon mati itu dan sebab dari masalah ini terjadi.
Tak dianjurkan untuk penonton dibawah usia 17 tahun, film ini mendapat point 6 dari 10 dari tim Indonesia Senang. Mungkin, bagi penonton yang hanya ingin sensasi mencekam tipis-tipis, film ini bisa menjadi pilihan tontonanmu bersama keluarga nih Sobat Senang!. (kintan; foto verticalentertainment)
