Indonesiasenang-, Rapi Films, bekerjasama dengan Screenplay Films akhirnya merilis sebuah film bertemakan drama action dan keluarga berjudul GALAKSI. Alih-alih memproduksi film horor yang memang sedang banyak dibuat para sineas lain, kali ini bersama Kuntz Agus sebagai sutradara mencoba menyajikan cerita yang berbeda yang diadaptasi dari sebuah novel laris karya Poppi Pertiwi.
Tawuran. Ya, film yang ditulis oleh Bagus Bramanti dan Hanan Novianti ini bertemakan tentang sekelompok anak sekolah yang punya hobi tawuran. Kekerasan bagi mereka adalah jalan keluar dari setiap masalah. Dibintangi oleh Bryan Domani, Mawar de Jongh, Yesaya Abraham, Pangeran Lantang, Fadly Faisal, Omara Esteghlal, Zoul Pandjoul, dan sederet aktor muda bertalenta lainnya, film ini berkisah tentang Galaksi (Bryan Domani), ketua geng motor RAVISPA dari SMA Ganesha jatuh cinta pada Kejora (Mawar de Jongh), gadis Paskibra di sekolah itu. Kedekatan mereka memicu konflik dengan geng Paskibra dan lebih besar lagi dengan geng Avegar.
Pentolan geng Ravispa melihat cinta membuat Galaksi lemah dan tak segarang biasanya. Hingga sebuah peristiwa besar terjadi, salah satu pilar Ravispa dihajar geng Avegar dan masuk rumah sakit. Kejora juga terancam gagal dari seleksi Paskibra. Galaksi dan Kejora berada dalam lingkaran yang membingungkan.
Tak melulu menampilkan pertarungan antar geng, GALAKSI justru berhasil memuncukan sisi lain dari nakalnya para remaja. Mereka memilih untuk hidup dengan emosi yang tertumpahkan, untuk meluapkan kekecewaan mereka terhadap garis hidup keluarga mereka yang tak seindah cerita dongeng.
Inilah yang ingin ditekankan oleh Kuntz Agus sebagai sutradara. “Dengan pendekatan treatment yang realis dan membawa ciri khas masa putih abu-abu, film Galaksi diharapkan bisa menjadi warna segar dalam cross-genre high school - drama - action film di Indonesia. Juga, menjadi mesin waktu bagi para penonton film Indonesia untuk kembali ke masa-masa SMA, mengingat dan mengunjungi kenangan terindah,” tutur Kuntz Agus tentang harapannya untuk film Galaksi pada awak media dalam acara media screening GALAKSI, Senin 21 Agustus 2023 di XXI Epicentrum, Kuningan, Jakarta.
“Galaksi adalah karya yang sangat kuat dengan karakter yang dicintai. Ceritanya bukan cerita romansa remaja biasa, ada permasalahan keluarga yang menyentuh dan adegan action yang menegangkan,” tutur Sunil G. Samtani selaku salah satu Produser film GALAKSI.
REVIEW FILM
Jujur saja, banyak film remaja bertema drama action yang memiliki cerita tak jauh berbeda. Tim Indonesiasenang.com sempat berpikir bahwa film ini tak begitu berbeda. Namun rupanya, hal itu terpatahkan ketika Kuntz Agus memberikan sentuhan-sentuhan yang sangat seimbang diantara setiap konflik. Percintaan remaja, masalah keluarga, pertemanan, hingga persaingan, tidak ada yang mendominasi.
Sepertinya, setiap bagian benar-benar dipertimbangkan dengan baik. Bahkan untuk setiap peran di dalamnya. Jika biasanya pemeran utama yang selalu dijadikan pusat perhatian, maka tidak dengan film ini. Setiap pemeran benar-benar dapat memainkan karakter mereka, tidak hanya sekedar muncul sebagai tim hore.
Alur cerita mengalir natural, tanpa dikejar durasi. Tak hanya tentang pertengkaran, namun unsur komedi segar juga disajikan sebagai pencair suasana. Kehadiran sosok viral Fajar Sad Boy yang bahkan hanya muncul satu hingga dua menit saja, sudah menjadikan film ini makin komplit.
Dan tak lain dan tak bukan, akting Bryan Domani dan Mawar de Jongh juga tak perlu diragukan lagi. Chemistri diantara mereka berhasil membuat para penonton salah tingkah selama film berlangsung.
Well, tidak ada yang bisa menggambarkan kekurangan film ini. Hanya sedikit masalah tentang setting waktu, dimana sepertinya Kuntz menggabungkan era modern dengan setting 90an sehingga menjadi abu-abu. Tapi itu tidak cukup berarti untuk menjadi kecacatan dalam film ini.
Di balik jiwa pemberontak, di dalamnya ada jiwa yang terluka. Itulah pesan film ini. Bagaimana kadang tak pahamnya cara menjaga dan mencintai, justru bisa merusak jiwa itu sendiri. Siapkan tisssue selama nonton ya Sobat Senang, karena dengan poin 9/10 untuk film ini, kamu harus siap tertawa, marah, hingga menangis selama pemutaran film. Selamat menonton! (kintan; foto: praba; rapifilms)