Indonesiasenang-, FoodStartup Indonesia (FSI) 2022 merupakan program pengembangan usaha sektor kuliner, yang dihadirkan oleh Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif/Badan Pariwisata dan Ekonomi Kreatif khususnya bagi pelaku UMKM agar dapat meningkatkan kapasitas serta memperluas akses pembiayaan.
Deputi Bidang Industri dan Investasi Kemenparekraf/Baparekraf, Fadjar Hutomo, dalam peluncuran “FoodStartup Indonesia 2022”, mengungkapkan, FSI 2022 mengusung tema "Planet, People, Profit" yang merupakan tiga hal penting yang harus diperhatikan khususnya dalam mendukung hadirnya tujuan pembangunan berkelanjutan. FSI 2022 mencari bisnis kuliner yang menginspirasi dan berkembang dengan orientasi keseimbangan antara keberlanjutan, dampak sosial, dan profitabilitas.
"Kita perlu concern dengan tiga hal ini yang sering dikatakan sebagai triple bottom line. Profit, startup sebagai sebuah entitas bisnis mau tidak mau salah satunya harus memperhatikan aspek profit untuk dapat memiliki keberlanjutan dari sisi ekonomi”, kata Fadjar Hutomo dalam peluncuran FSI 2022 yang dilakukan secara hybrid di JHL Solitaire Gading Serpong, Tangerang, Banten, Rabu (2/3/2022).
Turut hadir dalam acara peluncuran FSI 2022, Sekretaris Deputi Bidang Industri dan Investasi Kemenparekraf/Baparekraf, Ahmad Rekotomo; Ultra Executive Officer, Agung Nugroho; Country Director of AVPN & Head of The Standing Commission, Dini Indrawati; serta Founder dan CEO @bizhare.id, Heinrich Vincent.
FSI 2022 akan menghubungkan pengusaha rintisan (startup) di bidang kuliner dengan ekosistem yang terintegrasi. Ekosistem ini merujuk pada suatu jaringan ekonomi kreatif kuliner, yakni pemerintah, mentor bisnis, permodalan, supplier, investor, hingga pemasaran. Sehingga diharapkan dapat mendukung kebangkitan ekonomi dengan semakin terbukanya lapangan kerja.
Kuliner sebagai salah satu dari tiga subsektor terbesar di ekonomi kreatif merupakan sektor yang inklusif. Artinya sektor kuliner terbuka bagi siapa saja yang memang ingin atau berminat masuk ke dalam industri atau bisnis kuliner. Kendati demikian, meski mudah, usaha kuliner juga memiliki potensi barrier yang luar biasa.
Dimana para pelaku kuliner harus kreatif, inovatif, setiap saat harus memperhatikan siklus bisnis dengan baik. Di sini hubungan antara profit dan people haruslah kuat, sementara dari sisi people dan planet, pelaku usaha harus dapat selalu memperhatikan soal cultural. Bisnis kuliner harus tetap dapat menjaga keberlangsungan lingkungan. Begitu juga hubungan antara profit dan planet. Pelaku usaha kuliner dalam berproduksi harus dapat memperhatikan responsible production atau sustainable production.
"Ini ada tugas, ada beban, ada tanggung jawab moral kita semua sebagai penggerak ekonomi kreatif kuliner di Indonesia untuk juga concern. Ini yang harus kita perhatikan, sehingga sangat tepat dan saya sangat senang bahwa tahun ini FSI mengusung tema profit, people, dan planet”, kata Fadjar Hutomo.
Terlebih acara puncak Demoday FSI 2022 akan dilakukan berdampingan dengan AVPN Global Conference 2022 yang merupakan bagian atau side event dari Presidensi G20 Indonesia. "Asia Venture Filantropi Network ini merupakan kumpulan para filantropis yang concern dengan isu-isu keberlanjutan. Misalkan mengurangi kemiskinan, kesetaraan gender, difabel, kemudian juga penciptaan lingkungan atau meyakinkan bahwa lingkungan hidup yang kita tinggali ini layak untuk kita dan generasi yang akan datang," kata Fadjar Hutomo.
Diungkapkan pula oleh Fadjar Hutomo, FSI 2022 harus dapat menjadi momentum dan menjadi wadah atau ekosistem yang bermanfaat bagi pelaku usaha kuliner. "Semoga yang kita lakukan, ikhtiar kita ini membawa berkah dan manfaat yang sebesar-besarnya. Khususnya dalam rangka pemulihan ekonomi Indonesia. Mari kita bahu-membahu mewujudkan Indonesia tangguh, Indonesia tumbuh. Sesuai dengan semangat G20 recover stronger, recover together”, ujarnya.
Sementara itu Direktur Akses Pembiayaan Kemenparekraf/Baparekraf, Hanifah Makarim, menjelaskan, FoodStartup Indonesia 2022 diselenggarakan oleh Kemenparekraf/Baparekraf bekerja sama dengan Ultra. FSI akan mengkurasi pelaku ekonomi kreatif kuliner dan membuka kesempatan untuk mendapatkan pembiayaan atau permodalan dengan skema pinjaman konvensional/syariah/pembagian laba/pembagian saham.
"Tahapan pendaftaran FSI 2022 resmi dibuka mulai hari ini hingga 25 April 2022. Pelaku kuliner yang punya keinginan untuk pengembangan kapasitas usaha, mari bergabung dengan FSI. Mudah-mudahan apa yang kita lakukan dapat memberi wawasan, tambahan ilmu, dan beri kesempatan kepada bapak/ibu untuk kembangkan usaha”, kata Hanifah Makarim.
Setelah peluncuran ini FSI akan berisi serangkaian acara pendaftaran, seleksi, dan penjurian. Bagi peserta terpilih akan mendapatkan sesi mentoring, business matching, hingga acara puncaknya yaitu Demoday. Pada acara puncak ini terdapat kegiatan showcase produk, mentoring, dan final pitch pada Juni 2022.
Pada acara peluncuran FSI 2022 itu juga diisi dengan kegiatan One On One Counselling dengan Alumni FSI sebelumnya yang sudah sukses. Hadir pada sesi ini beberapa nama seperti Irma Utari (Yeobo Topokki-alumni FSI 2020), Herman Leey (Hungry Domory-alumni FSI 2021), Fransisca Natalia Widowati (Beema Honey-alumni FSI 2018), Erdi Rulianto (Timurasa-alumni FSI 2018), dan Septianes Handinata (Duta Pisang-alumni FSI 2020). (rls; foto biro humas kemeparekraf)