Indonesiasenang-, Film Suka Duka Tawa kian mencuri perhatian publik jelang penayangan nasionalnya di bioskop. Sejak diperkenalkan lewat rangkaian world premiere, gala premiere, hingga pemutaran khusus, film debut sutradara Aco Tenriyagelli ini konsisten menuai pujian dan respons emosional dari penonton lintas kalangan.

Reaksi haru terlihat jelas dalam setiap sesi penayangan awal. Tak sedikit penonton yang mengaku menangis karena cerita film ini terasa dekat dengan realitas kehidupan, khususnya soal kehilangan dan hubungan keluarga. Kehangatan cerita yang dibalut humor membuat emosi penonton naik turun, tanpa terasa menggurui.

Sambutan positif juga datang dari berbagai agenda pemutaran, mulai dari Jogja-NETPAC Asian Film Festival (JAFF), screening mendadak di Depok, hingga acara nonton bareng para musisi. Film ini dinilai mampu menghadirkan pengalaman menonton yang jujur, ringan, namun tetap membekas secara emosional.

Dijelaskan oleh Produser eksekutif Ajeng Parameswari, bahwa Suka Duka Tawa merupakan drama tentang kehilangan yang disampaikan dengan pendekatan berbeda. Alih-alih larut dalam kesedihan, film ini justru mengajak penonton menertawakan luka sebagai bagian dari proses bertahan hidup. Pendekatan tersebut disebut menjadi ruh utama cerita.

Sebagai film perdana, Aco Tenriyagelli berharap Suka Duka Tawa dapat menjangkau penonton yang lebih luas dan menjadi ruang refleksi bersama. Ia ingin film ini memberi harapan, sekaligus menjadi teman bagi mereka yang sedang menghadapi fase sulit dalam hidup.

Diproduksi oleh BION Studios dan Spasi Moving Image, film ini dibintangi oleh Rachel Amanda, Teuku Rifnu Wikana, Marissa Anita, Bintang Emon, Gilang Bhaskara, Arif Brata, Enzy Storia, hingga Abdel Achrian. Kekuatan ensemble para pemain menjadi salah satu aspek yang banyak dipuji penonton dan rekan sesama sineas.

Musisi Bernadya, yang menyumbangkan lagu “Masa Sepi” sebagai original soundtrack, mengaku terkejut karena tak menyangka akan menangis saat menonton film ini. Ia menilai lagu tersebut ditempatkan secara tepat dan berhasil memperdalam emosi dalam beberapa adegan penting.

Respons positif juga datang dari Baskara Putra alias Hindia. Ia menyebut Suka Duka Tawa sebagai film yang menghadirkan emosi secara penuh namun tetap terasa manis dan menyenangkan. Menurutnya, film ini mengajak penonton tertawa dan menangis dalam satu perjalanan perasaan yang utuh.

Sementara itu, komika Indra Jegel mengaku tersentuh secara personal. Ia menyebut tema relasi orang tua dan anak dalam film ini sangat dekat dengan kehidupannya sebagai seorang ayah, hingga membuat pengalaman menonton terasa reflektif.

Deretan figur publik lain seperti Timo Tjahjanto, Vidi Aldiano, Febby Rastanty, hingga Gyanda Agtyani turut membagikan kesan positif mereka. Banyak yang menyoroti keberanian pendekatan cerita, kejujuran emosi, serta solidnya akting para pemain.

Setelah rangkaian pemutaran awal, Suka Duka Tawa akan hadir melalui program Nonton Duluan di 15 kota pada Minggu, 28 Desember 2025. Film ini dijadwalkan tayang serentak di bioskop seluruh Indonesia mulai 8 Januari 2026, dan digadang-gadang menjadi salah satu film drama-komedi yang paling dinantikan awal tahun depan. (kelvin; foto hsdt)