Indonesiasenang-, Dalam sebuah kehidupan ketika disuguhkan hal yang sama pasti akan menjadi sesuatu yang menjenuhkan, dan hal ini disadari betul oleh group band Wali yang beranggotakan Faank (Vokal), Apoy (Gitar), Ovie (Keyboard), Dan Tomi (Drum). Menyikapi hal tersebut Wali menandai 24 tahun serta menyongsong 25 tahun perjalanan mereka bermusik di industri musik Indonesia dan menutup tahun 2023 dengan merilis single Fatimah.
Band Wali ingin menghadirkan nuansa yang berbeda lewat single berjudul Fatimah, dimana selama ini para penggemar wali dengan mudah mengenal lagu-lagu mereka. Namun lewat lagu Fatimah para personil Wali terutama Apoy sang pencipta lagu berharap akan ada semacam plot twist.
"Kami berharap lagu ini jadi sesuatu yang plot twist untuk para pendengar Wali atau masyarakat atau netizen. Karena memang sebelum-sebelumnya Wali tidak pernah membawakan di penyajian yang seperti ini dengan tempo yang lebih rendah", ujar Apoy pada acara 30 'NOVIMBER' (Nonton Video Music Bersama) Wali - Fatimah (30/11/2023) di CGV FX Sudirman, Jakarta Pusat.
Ketika poster Fatimah untuk kebutuhan countdown di posting diakun Instagram Nagaswara dan Wali, banyak netizen yang bertanya apakah itu film, sinetron, atau video musik terbaru Wali band?
Selain itu penggunaan nama orang atau diksi Fatimah untuk judul lagu adalah pertama kali bagi Wali. Lantas kenapa Fatimah ?. Sebagai pencipta lagu Apoy mengatakan membayangkan tentang sosok seorang perempuan yang 'sempurna'. Fatimah adalah nama familiar, bahkan menjadi sebuah nama mulia yang disematkan Nabi Muhammad SAW kepada putrinya.
"Mudah-mudahan nyampe gongnya, akan menjadi diksi baru yang akan mewakili sosok perempuan ideal. Setiap perempuan dimana pun berada ingin menjadi seperti Fatimah. Si laki-laki ingin mendapatkan pasangan seperti Fatimah, apakah Fatimah itu ibunya atau saudara perempuannya sendiri", jelas Apoy.
Ditambahkan oleh Apoy bahwa yang menarik Fatimah juga punya kisah cinta dengan Sayidina Ali Ali bin Abi Thalib Karamallahu Wajhah. Jadi sebelum menikah dengan Sayidina Ali, banyak sahabat nabi yang menginginkan Fatimah menjadi istrinya, tetapi menurut riwayat cerita Sayidina Ali langsung menyelonong menemui Baginda Rasulullah dan mengungkapkan keinginannya untuk menjadikan Fatimah sebagai Istrinya. Kemudian Baginda Rasulullah bertanya kepada Fatimah, tetapi Fatimah tidak menjawab dan hanya diam saja. Kemudian rasulullah menjawab kepada Ali bahwa diamnya Fatimah adalah mau kepada keinginan Sayidina Ali menjadikannya istri.
"Fatimah mencintai dalam diam dan tidak macam-macam, tetapi penuh harap dan penuh cinta. Fatimah adalah sosok perempuan yang menjaga marwah kaum perempuan dan kewanitaannya, dimana tidak mudah mengumbar kata cinta kepada setiap laki-laki", ujar Apoy.
Hal menarik lain yang ditawarkan Wali band dilagu Fatimah adalah terkait konsep vokal Faank. Lewat single ini mereka mencoba “mengembalikan” vokal Faank seperti saat mereka merekam album pertama dan kedua di awal-awal kemunculan band. Bagi Wali band hasil rekaman lagu Fatimah cukup spesial karena mereka juga menggunakan standar teknologi suara tiga dimensi atau dolby atmos music.
“Kita coba tawarkan kepada masyarakat cara bernyanyi Faank yang agak berbeda. Dan harapannya, ketika ada yang mendengarkan lagu ini, mereka akan bertanya ini lagu siapa ya ?, Itu goal kita. Jadi jangan sampai ketebak ini lagu Wali", kata Apoy yang juga memasukkan beberapa part petikan gitar nylon-nya dalam lagu Fatimah.
Sementara, pengerjaan musik video Fatimah dipercayakan kepada sutradara Rizal Mantovani. Berangkat dari nama Fatimah, dia kemudian mengadaptasi semangat musik video Wali ke satu masa lalu dengan mengambil setting lokasi di negeri-negeri Arab. Cerita video klipnya mengenai kisah cinta seorang wanita yang mampu membuat pria yang mencintainya menjadi lebih kuat dalam berjuang.
“Tidak hanya cantik, tapi perempuan ini juga punya kepribadian yang sangat kuat, sangat baik, penyayang dan peduli. Si pria melihat Fatimah adalah sosok yang ingin dinikahi tapi tidak mudah perjalanan asmara mereka. Tapi kita tahu, dengan cinta mendalam kepada Fatimah dalam hatinya ia akan mendapatkan gadis yang dicintai. Namun disisi lain penekanan cerita di video klip lebih kepada si wanita baik ini mampu membuat pria yang mencintainya ini menjadi lebih kuat dalam berjuang", tutur Rizal Mantovani.
Selain itu Rizal Mantovani menambahkan bahwa adegan peperangan dalam musik video klip Wali Fatimah dapat diartikan bukan secara harafiah. Perang disini menurutnya adalah simbol dari perjuangan. Bahwa dalam hidup maupun dalam cinta, kita akan berjuang. Berjuang melawan rintangan hidup, perang melawan diri sendiri, maupun perang dalam kehidupan itu sendiri.
Penggarapan musik video Fatimah dilakukan di DossGuavaXR Studio di daerah Pejaten, Pasar Minggu, Jakarta Selatan. Tema percintaan antara Fatimah dan sang kekasih di dalam cerita tersebut, juga menghadirkan latar belakang padang pasir dan banyak model untuk adegan peperangan. Untuk keperluan tersebut, Rizal menggunakan teknologi Extended Reality (XR).
“Ceritanya ada perang, juga padang pasir. Karena settingnya termasuk setting-setting yang sulit, jadi kami dibantu teknologi Extended Reality (XR). Kami dibantu tim DossGuavaXR Studio. Back ground-nya itu semua menggunakan teknologi Extended Reality dengan digital komputer. Suasananya dibuat secara digital", terang Rizal Mantovani.
Sebagai penutup CEO Nagaswara Rahayu Kertawiguna mengatakan bahwa lagu Fatimah bersama video musiknya adalah sebuah karya yang spektakuler bagi Wali band.
"Saya mengucapkan terima kasih dan mengapresiasi serta puas atas lagu Fatimah dan video musiknya yang di sutradarai oleh Rizal Mantovani. Doakan Fatimah akan menjadi cikal bakal film yang akan diproduksi pertama oleh Nagaswara', pungkas Rahayu Kertawiguna. (gali; foto yayo)
