Indonesiasenang-, Dalam forum Kreativesia di Banjarbaru, Kalimantan Selatan, kontingen Sumatera Utara turut berpartisipasi mengikuti sejumlah perlombaan. Misalnya seperti lomba kuliner, fashion show, duta pemuda kreatif, film, kriya, grafika. Kemudian juga ikut pemilihan stan terbaik, pawai budaya nusantara, dan music fest.
“Ajang Kreativesia ini sudah kali ketiga kami ikut. Kami berpandang acara ini sangat baik untuk memberdayakan pemuda, sekaligus mengembangkan sisi kreativitas kaum milenial dalam berbagai bidang”, terang Ketua Tim Kontingen Sumut untuk Kreativesia, Titin Suhartini, Sabtu (31/08/2024).
Kontingen Sumatera Utara memeriahkan ajang Kreativesia di Banjarbaru, Kalimantan Selatan. Arena tersebut sekaligus dimanfaatkan untuk melakukan sosialisasi Pekan Olahraga Nasional (PON) XXI Aceh-Sumut. Seperti diketahui, ada 34 cabang olahraga yang dipertandingkan di PON XXI Sumatera Utara. Venue itu tersebar di 9 Kabupaten dan Kota yaitu Deli Serdang, Medan, Karo, Serdang Bedagai, Pematangsiantar, Toba, Binjai, Langkat, dan Simalungun.
Rasa syukur disampaikan Titin Suhartini bahwa Sumatera Utara bisa turut andil mengikuti program tahunan Kemenpora ini. Selain memperkenalkan khas daerah, pihaknya sekaligus mempromosikan pelaksanaan ajang pesta olahraga nasional lewat stan yang didirikan.
“Kami disini ingin memperkenalkan budaya yang ada di Sumut. Bertepatan ada PON XXI, kami juga sekaligus mensosialisaskan pelaksanaan itu agar lebih semarak”, ujar Titin Suhartini.
Disampaikan pula oleh Titin Suhartini bahwa Sumatera Utara diisi oleh beragam khas daerah. Mulai dari kain ulos, kopi, makanan hingga minuman. Mereka juga membagikan brosur dan stiker berkaitan dengan PON kepada masyarakat yang hadir.
Bahkan, ungkap Titin Suhartini untuk menambah antusias dan kemeriahan, mereka mengadakan kuis. Bagi yang menang diberikan hadiah bola berlogo PON XXI.
“Jadi ini kami lakukan supaya lebih seru saja. Memang sengaja sudah disediakan bola untuk dibagi-bagi. Dengan begitu kami berharap Sumut ini bisa lebih dikenal lagi tentang budaya dan lainnya”, pungkas Titin Suhartini. (triyadi; fotohumaspkpi)