Indonesiasenang-, Dalam rangka memperingati Hari Sumpah Pemuda, sebuah acara bertajuk Dari Pesisir Utara Jakarta Untuk Indonesia" akan dihelat pada 29 Oktober 2024 di Taman Anak Pesisir Cilincing, Jakarta Utara. Acara ini dirancang untuk memperkokoh persatuan bangsa melalui berbagai kegiatan seni budaya, orasi kebudayaan, bakti sosial, dan doa bersama yang akan dipimpin oleh KH. Ahmad Mukhlis Fadhil, Pendiri Pesantren Budaya Rorotan.

Dalam konferensi pers yang diadakan pada Kamis (24/10/2024) di Cilincing, Jakarta Utara sejumlah tokoh masyarakat hadir untuk berbagi pandangan tentang acara ini, termasuk Acenk Gimbal dari Taman Anak Pesisir, Iwenk dari Musik Jalanan Center (MJC), Silvia Tan dari Persaudaraan Wanita Tionghoa Indonesia, dan Masdjo Arifin dari Pesantren Budaya Rorotan.

Disampaikan oleh Iwenk dari MJC bahwa harapannya agar kegiatan ini dapat memperkokoh persatuan Indonesia dan mengatasi isu-isu sosial yang dihadapi, seperti radikalisme, intoleransi, dan penyebaran hoaks. “Dampak kegiatan ini diharapkan dapat memperkokoh persatuan Indonesia dan menangkal isu radikalisme, intoleransi, dan hoaks,” ujarnya.

Ditambahkan oleh Acenk Gimbal bahwa Semangat Sumpah Pemuda harus dilanjutkan oleh kita, dan kita harus menularkan semangat ini kepada generasi di bawah kita.

Sementara itu, Silvia Tan dari Persaudaraan Wanita Tionghoa Indonesia mengungkapkan bahwa kontribusi mereka dalam kegiatan ini adalah dengan berbuat nyata dari hal-hal kecil. “Kita Indonesia tidak memiliki batasan yang membedakan kita untuk berkontribusi bagi negara,” katanya.

Sedangkan Masdjo Arifin dari Pesantren Budaya Rorotan menekankan pentingnya peran budaya dalam memperkuat karakter bangsa, terutama di kalangan pemuda. “Kolaborasi dalam kegiatan ini adalah langkah positif untuk menyatukan kita semua”, tegasnya.

Dengan semangat kolaborasi dan kebersamaan, acara "Dari Pesisir Utara Jakarta Untuk Indonesia" diharapkan dapat menjadi momen penting dalam memperkuat tali persaudaraan dan menciptakan masa depan yang lebih baik bagi seluruh warga negara. (satria; foto djo)