Indonesiasenang-, Jakarta – Sobat Senang pecinta film, jangan lewatkan Europe on Screen (EoS) 2025, festival film Eropa yang kembali hadir dengan suguhan istimewa. Tahun ini, EoS berlangsung dari 13 hingga 22 Juni 2025 di tujuh kota besar di Indonesia, yakni Jakarta, Bandung, Denpasar, Medan, Sidoarjo, Surabaya, dan Yogyakarta. Menariknya, semua pemutaran film ini gratis untuk umum.
Tayang 55 Film, Festival Film Terlama di Indonesia
Memasuki edisi ke-8, Europe on Screen 2025 akan menayangkan 55 film dari berbagai genre, mulai dari horor, drama romantis, hingga animasi. Dengan durasi penyelenggaraan 10 hari penuh, EoS menjadi festival film terlama di Indonesia saat ini.
Sebelum pemutaran film dimulai, EoS juga menghadirkan rangkaian program edukatif dan interaktif, antara lain:
- Lokakarya pembuatan film pendek bersama Alessandra Pastore
- Sesi daring Costume Design in Film bersama Laura Nobile
- Instagram Live dengan sutradara film yang ditayangkan, termasuk Brian Dumin, sutradara Split Milk
Fokus pada Sutradara Perempuan dan Filmmaker Pemula
Menurut Nauval Yazid, Festival Co-Director EoS 2025, seleksi film tahun ini mengedepankan karya dari sutradara perempuan dan sutradara debutan.
“Kami akan mengutamakan sutradara perempuan dan sutradara yang membuat film pertama kali. Kami ingin film yang dekat dengan penonton. Semua melalui proses kurasi bersama kedutaan besar negara-negara Eropa yang mendukung EoS,” ujar Nauval Yazid pada konferensi pers, Rabu 28 Mei 2025.
Rekor Baru di Program Short Film Pitching Project (SFPP)
Program unggulan Short Film Pitching Project (SFPP) tahun ini mencatat rekor dengan 373 pendaftar, naik 86% dari tahun sebelumnya. Lebih dari 25 pendaftar adalah sutradara perempuan, menegaskan fokus inklusif EoS tahun ini mengangkat karya para sutradara perempuan.
Karya-karya asal sineas Indonesia juga telah masuk dalam 10 besar Short Film Pitching Project. Finalis Europe on Screen berasal dari berbagai daerah, mulai dari Jakarta, Makassar, Yogyakarta, Jatinangor hingga Jayapura. Kesepuluh film ini juga akan tampil selama event EoS 2025, yang artinya karya anak bangsa akan semakin dikenal secara global.
“Tahun ini, jumlah pendaftar memecahkan rekor, meningkat 86% yaitu 373 pendaftar dibanding 197 pendaftar di tahun 2024. Tak hanya itu, sekitar 20% dari pendaftar tahun ini datang dari luar Indonesia, yang menunjukkan bahwa kehadiran program SFPP mulai diperhitungkan bagi pembuat film pemula secara global,” lanjut Nauval Yazid.
10 Finalis SFPP Europe on Screen 2025
Sepuluh ide cerita terpilih akan dipresentasikan selama festival berlangsung, dan karya pendeknya akan ditayangkan secara resmi di EoS 2025. Berikut daftar finalis:
- Nina OTW Ngatta – Rahmi Salsabila & Nurul Ghaliyah Gunawan (Makassar)
- Sang Penjaga (Echoes of The Universe) – Sesarini & Lyza Anggraheni (Yogyakarta)
- Pool Party – Aisyah Aulia & Adrian Fauzi (Sumedang)
- Ready, Set, Go – Aaron Pratama & Kathleen Tio (Jakarta)
- Salam, Maryam – Beny Kristia & Fathur Syahnuron (Malang)
- Kabar Berlaut – Diva Bulan Satria & Gabril Hamala Wahyan (Pekanbaru)
- In The Name of Me – Teresa Katarina & Jonathan Gradiyan (Jakarta)
- Waktu Indonesia Bagian Pasifik – Dicky Karunia Abdi & M. Ilham Mustain Murda (Jayapura)
- Pejantan Tangguh – M. Ghalib Firdaus & Aditya R. Sulistyo (Surakarta)
- Kala Pada Suatu Kala – Ayara Bhanukusuma & Ahmad Kamil (Jakarta)
Saksikan Jadwal Pemutaran Film
Bagi Sobat Senang yang ingin mengikuti jadwal lengkap pemutaran film Europe on Screen 2025, silakan kunjungi situs resmi: www.europeonscreen.org
Europe on Screen 2025 bukan hanya tempat menonton film, tetapi juga ruang bertemu, belajar, dan merayakan keberagaman budaya lewat layar lebar. Jadi Sobat Senang jangan lewatkan kesempatan langka ini—nonton film Eropa berkualitas secara gratis! (kintan)