Indonesiasenang-, Siti Badriah mengaku deg-degan dalam mempersiapkan single terbarunya karena selain cukup lama vakum merilis lagu baru, single barunya ini juga single pertama yang berlirik bahasa Jawa dan bernyanyi dengan gaya rap.
Penyanyi Siti Badriah hadir kembali mempersembahkan di single terbarunya yang dalam comeback nya dengan merilis single berjudul Cocote (Tolong Dikondisikan) Siti Badriah yang akrab disapa Sibad membawakan karya cipta Yogi RPH dan tampil kembali bersama dengan grup RPH (Repoeblic Patah Hati).
“Neng sangat bangga dengan lagu terbaru ini selain dapat berkolaborasi kembali dengan RPH, lagu ini pun berhasil menggabungkan elemen-elemen budaya Indonesia dengan alunan musik modern. Harapan Neng dan RPH semoga single terbaru ini dapat menghasilkan buatku, dan NAGASWARA,bisa ngebangkitin NAGASWARA, Siti Badriah, dan RPH juga. Jadi, lagu Cocote (Tolong Dikondisikan) ini adalah perpaduan yang unik dan kami berharap para pendengar dan penikmat musik dapat merasakan keindahan budaya Indonesia khususnya budaya Jawa melalui lagu ini", tutur Siti Badriah yang diamini RPH pada acara Press Conference & Launching Of New Single Siti Badriah X RPH Cocote (Tolong Dikondisikan) di Mall Basura, Rabu (01/11/2023).
Lagu Cocote (Tolong Dikondisikan) bukanlah sebuah komposisi musik biasa. Ini adalah sebuah karya eklektik yang menggabungkan elemen-elemen Dangdut Jawa, lirik-lirik rap yang kuat, dan nuansa etnik Jawa. Melalui lagu ini, pendengar akan dibawa dalam perjalanan musikal yang unik, mengeksplorasi budaya yang berbeda dalam satu pengalaman dalam mendengarkan musik.
Musik dan aransemen single Cocote (Tolong Dikondisikan) dikemas langsung oleh Yogi RPH, pencipta lagu hit Lagi Syantik dan DJ Febry. Single Cocote (Tolong Dikondisikan) merupakan single yang dinantikan kehadirannya oleh para fans Siti Badriah yang disebut Badriaholic.
Lagu Cocote (Tolong Dikondisikan) berisi pesan atau nasehat untuk selalu menjaga tutur kata dalam suatu pergaulan. Cocote adalah istilah kata atau idiom yang menjadi celetukan dalam pergaulan sehari hari anak-anak muda Jawa Timuran.
Kata Cocote meskipun agak kasar untuk diucapkan namun karena kedewasaan cara menerimanya maka mereka tidak marah. Namun demikian kata Cocote berarti Bibir yang dapat mengucapkan kata-kata humor ataupun marah sehingga akan sangat efektif jika dikondisikan untuk dijaga agar tidak keluar kata-kata yang menyakitkan atau membuat orang lain tersinggung. “Lirik single Cocote (Tolong Dikondisikan) sarat akan pesan dan nasehat, kayak ngajarin atau ngasih tahu ke orang kalau punya bibir atau mulut ya diajarin dan dikondisikan, karena mulutmu harimaumu", ujar Siti Badriah.
Semula memang Siti Badriah tidak menyangka akan membawakan lagu terbaru berbahasa Jawa. Diakuinya ada kesulitan tersendiri dalam pelafalan bahasa seperti kata Cangkemmu dan Landuwe sehingga lidahnya harus digigit dan ada penekanan kata yang berbeda dengan bahasa Sunda. Tapi, menurutnya semua itu merupakan tantangan baru untuknya dan sangat menyukainya. “Lagu terbaru Neng ini memang berbeda, karena liriknya berbahasa Jawa, agak susah sih tapi ya gak sampai kena typus juga, karena kan Neng memang orang Sunda, dan memang Neng belum pernah menyanyikan lagu Jawa dan kenapa enggak coba hal yang baru, lagian pas take vokal ada vocal director Mas Yogi yang menemani Neng", jelas Siti Badriah.
Untuk video klip single Cocote (Tolong Dikondisikan) digarap oleh sutradara Darius Manuhuruk yang menyisipkan konsep universal, etnik Jawa serta unsur mistis. Video klip ini diyakini akan menjadi karya masterpiece terbaik sepanjang masa di industri musik etnik Jawa populer.
Selain itu, video klip Cocote (Tolong Dikondisikan) mengambil inspirasi dari kekayaan budaya Indonesia dengan menghadirkan kostum etnik yang mencerminkan keindahan tradisional Indonesia dipadukan dengan sentuhan modern yang lebih fresh. Lokasi syuting sendiri mengambil lokasi di daerah Bogor, Jawa Barat. (dewa; foto humas nagas)
Dalam video klip “Cocote (Tolong Dikondisikan)” yang disajikan tergambar jelas mengajak penonton masuk dalam alur cerita yang menakjubkan dengan kehadiran karakter misterius seperti Sengkuni (tokoh pewayangan dalam kisah Mahabarata dengan karakter licik dan penghasut untuk melawan Pandawa). (dewa; foto humas nagas)