Indonesiasenang-, Menjelang perilisan EP terbarunya yang bertajuk Gradients, penyanyi solo asal Taiwan, Cait Lin, menggelar sesi dengar eksklusif di Houma Jakarta, Jakarta Selatan, pada Selasa (07/10/2025). Acara yang hangat dan intim itu mempertemukan Cait Lin dengan sejumlah musisi lokal, rekan kreatif, serta para penikmat musik independen dari Jakarta.

Sore itu, ruangan di Houma dipenuhi atmosfer yang tenang namun penuh rasa ingin tahu. Cait Lin memperdengarkan keenam lagu yang akan hadir dalam Gradients yaitu Peace, Love, Stand Still, Make Time, Fragile Love, Colours in the Sky, dan Play the Game. Setiap lagu, menurutnya, mewakili satu “gradasi” emosi yang pernah ia alami.

“Setiap lagu di EP ini adalah warna yang berbeda dari hidup saya, Ada momen tenang, ada yang penuh keraguan, dan ada juga harapan. Saya ingin pendengar merasakan gradasi emosi itu”, tutur Cait Lin di hadapan para tamu.

EP Gradients menjadi refleksi perjalanan batin Cait Lin selama beberapa tahun terakhir, sebuah fase di mana ia bereksperimen dengan suara, tekstur, dan lirik yang lebih personal. Di antara seluruh lagu, Fragile Love menempati posisi paling emosional. Dengan aransemen yang lembut dan vokal yang raw, lagu ini menyingkap sisi paling rapuh dari Cait Lin.

“Saya menulis Fragile Love saat sedang merasa sangat rapuh, Tapi justru dari situ saya menemukan kekuatan untuk jujur pada diri sendiri”, ujar Cait Lin.

Sebelum Gradients resmi dirilis, Cait Lin telah lebih dulu membuka jalannya lewat tiga single yaitu Make Time, Stand Still, dan Play the Game yang mendapat sambutan positif di platform musik daring. Ketiganya memperlihatkan karakter khas Cait Lin: perpaduan pop alternatif, elektronik lembut, dan sentuhan ambient yang semakin memantapkan identitasnya sebagai musisi independen Asia yang tengah bersinar.

Rilisan Gradients sendiri dijadwalkan hadir di seluruh layanan streaming digital pada 14 Oktober 2025, menandai langkah baru Cait Lin dalam menjangkau pendengar yang lebih luas di kancah internasional.

Dengan Gradients, Cait Lin bukan hanya memperkenalkan karya baru, tetapi juga menuturkan perjalanan emosional yang jujur tentang cinta, kehilangan, dan keberanian untuk terus berubah. (ridho; foto hcl)