Indonesiasenang-, Bleaching atau memutihkan gigi kian menjadi tren di kalangan masyarakat yang mengutamakan estetika. Namun, drg. Deni Syafri, MMRS, MHkes, pemilik Densya Clinic Dental and Skin Care di Karawang, mengingatkan bahwa prosedur ini dapat berisiko jika dilakukan terlalu sering.
“Bleaching kan asamnya tinggi, gigi yang terus menerus di-bleaching membuat gigi mudah keropos”, kata drg. Deni Syafri, MMRS, MHkes saat ditemui di Menara 65, Jakarta Selatan, Jumat (13/12/2024).
Dijelaskan oleh drg. Deni Syafri, MMRS, MHkes bahwa bleaching sebaiknya dilakukan hanya jika ada indikasi tertentu, seperti pada kasus gigi tetrasiklin yang mengalami perubahan warna menjadi cokelat. “Kalau gigi tetrasiklin, itu kan tidak bagus secara estetika. Jadi, tidak masalah kalau diputihkan, asal dibuat senormal mungkin,” jelasnya.
Namun, drg. Deni Syafri, MMRS, MHkes juga mengingatkan bahwa selera pasien seringkali menjadi tantangan tersendiri. Banyak pasien yang menginginkan gigi berwarna putih bersih, meski secara alami warna gigi orang Indonesia cenderung kekuningan, seperti pada skala warna gigi A2.
“Rata-rata orang Indonesia punya warna gigi kuning-kuning sedikit. Tapi karena tren, banyak yang ingin putih semua, padahal estetisnya tidak seperti itu”, ujar drg. Deni Syafri, MMRS, MHkes.
Lebih lanjut, drg. Deni Syafri, MMRS, MHkes menekankan pentingnya interval waktu yang cukup antara sesi bleaching. Dirinya menyarankan prosedur ini dilakukan maksimal setahun sekali untuk menjaga kesehatan gigi. “Kalau setiap bulan bleaching, itu akan merusak gigi. Giginya kasihan, diasemin terus sampai akhirnya keropos”, tegasnya.
Selain menjalankan Densya Clinic Dental and Skin Care, drg. Deni Syafri, MMRS, MHkes juga berpraktik di Primaya Hospital Karawang, Klinik Peruri Karawang, dan Klinik Kimia Farma Grahayana Karawang.
Prosedur estetika seperti bleaching memang dapat meningkatkan kepercayaan diri, tetapi kesehatan gigi tetap menjadi prioritas utama. “Penting bagi pasien untuk berkonsultasi dengan dokter gigi sebelum memutuskan prosedur bleaching, agar hasilnya optimal dan tetap aman”, pungkas drg. Deni Syafri, MMRS, MHkes. (dewa; foto sgs)